10 || and, they're back together

179 42 2
                                    

CERITA INI HANYALAH FIKSI/TIDAK NYATA/KEBOHONGAN/DUSTA/HAYALAN PENULIS SEMATA. JADI DIMOHON UNTUK PARA PEMBACA UNTUK TIDAK BERLEBIHAN DALAM MENANGGAPI CERITA INI.

| 10 |

and, they're back together



KEIYSA terbangun dengan perlahan, matanya yang masih berat perlahan terbuka. Lampu emeregency petromak yang menyinari sekeliling langsung menyambut rentinanya. Kelopak mata Keiysa menyipit saat memfokuskan pandangan pada wanita paruh baya yang sedang duduk membelakanginya. Dia merasa kebingungan, berusaha memahami apa yang terjadi sampai tiba-tiba Keiysa berada di sini. Ketika ingatan terakhir kali Keiysa muncul, Keiysa langsung terduduk kaget seraya menangis terisak-isak. Bayangan sosok wanita itu masih tercetak jelas dalam benak Keiysa.

Wanita paruh baya itu sontak langsung berbalik dan memeluk Keiysa erat saat melihat Keiysa sudah sadar dari pingsannya. "Keiysa, sayang, tenang ya, kamu udah aman, ada Mami di sini," katanya lembut seraya mengelus kepala Keiysa dan menciumnya beberapa kali.

"Mamiii, Keiysa takutt.." ucap Keiysa lirih bercampur dengan isak tangis yang semakin menjadi-jadi. Keiysa membalas memeluk tubuh sang ibu dengan sangat erat.

"Gak papa, Sayang, nggak papa. Kamu udah aman, ada Mami yang nemenin Keiysa sekarang." Sang ibu terus menenangkan Keiysa yang terus menangis.

Setelah agak lama, tangisan Keiysa mulai terurai. Sang Ibu mulai menanyakan bagaimana kronologi hilangnya dirinya. Keiysa menceritakan awal mula ia dijebak oleh sosok yang menyerupai Shafiyyah, sampai dia masuk ke dalam dunia gaib dan bertemu Val, lalu berpisah dengan cowok itu hingga akhirnya Keiysa ditemukan oleh Exsata dan semua orang.

Sepanjang Keiysa cerita, telapak tangannya tak pernah di lepaskan oleh ibunya. Sang ibu menggenggamnya dengan sangat erat, seakan takut kalau Keiysa bisa hilang lagi. "Sayang, hari ini kita langsung pulang ya, Papa bentar lagi datang jemput kita," ucapnya lembut, mengajak Keiysa yang masih terlihat lemas.

Mendengar ajakan sang Ibu, Keiysa spontan menggeleng tegas. "Enggak!! Keiysa nggak akan pernah mau pulang sebelum Val ketemu!" tolak Keiysa mentah-mentah.

"Kei, Val pasti akan ketemu, saat ini semua orang sedang cari dia. Jadi kamu nggak usah khawatir. Sekarang kamu cukup pikirin keadaan kamu. Kamu harus pulih dulu ya Sayang."

"Keiysa nggak akan pernah pergi dari gunung ini, sampai Keiysa bisa kembali bertemu Val, Mi!!" tegas Keiysa bulat.

"Kei—"

"Mami harus hargai keputusan Keiysa!!"

Akhirnya, sang Ibu menyerah. Dia tidak lagi membantah keinginan Keiysa. Dia tahu betul bagaimana sikap Keiysa, jika anaknya itu sudah kekuh seperti ini, maka ia tidak akan bisa mengubah keputusannya.

Setelah beberapa jam kemudian, ketika malam makin larut, Exsata dan beberapa anggota Mapala kembali ke basecamp dengan langkah lunglai. Wajahnya terlihat lelah bercampur cemas membuat keheningan yang sejak tadi tercipta makin berubah mencekam. Malam sebentar lagi berlalu, tetapi Val yang hilang belum juga ditemukan.

Dalam gelapnya malam, Keiysa duduk di dalam tenda sembari menunggu kabar baik dengan hati yang gelisah. Ketika ia mendengar langkah kaki ramai mendekati tendanya, ia segera beranjak keluar. Sang Ibu yang melihatnya tak bisa mencegah, namun ia tetap keluar mengikuti langkah Keiysa. Begitu keluar, manik mata Keiysa langsung mencari tanda-tanda sosok Val di antara mereka.

Tetapi saat melihat ekspresi wajah Exsata dan anggota Mapala yang lain, kaki Keiysa melemas seketika. Dia duduk di atas tanah, tangisannya kembali pecah, rasa kecewa dan penyesalan langsung merambat di dalam hatinya. Air mata Keiysa yang tumpah seakan mencerminkan bagaimana kekhawatiran dan ketakutan yang ia rasakan terhadap hilangnya Val sekarang.

Getih Anget ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang