CERITA INI HANYALAH FIKSI/TIDAK NYATA/KEBOHONGAN/DUSTA/HAYALAN PENULIS SEMATA. JADI DIMOHON UNTUK PARA PEMBACA UNTUK TIDAK BERLEBIHAN DALAM MENANGGAPI CERITA INI.
Karena bab ini ternyata lebih panjang dr kemarin sampe 6k kata lebih, jd gue putusin buat bagi dua lagi. So, gue update bab lanjutannya hari Jumat. Tp bakalan lebih cepat klo ada yg vote dan komen :)
| 14 - 1 |
and, her mind is wandering
SUASANA canggung mengisi ruangan penginapan pantai saat Val, Ishad dan juga Pram duduk bersama dalam keheningan. Wajah mereka mencerminkan keseriusan dan kekawatiran yang cukup dalam. Cahaya terang dari matahari siang yang memasuki ruangan memberikan sentuhan dramatis.
Val duduk dengan perhatian setelah mandi dan berganti baju. Tangannya terlipat di depan dada sambil masih mencerna kejadian aneh yang ia alami tadi malam. Pemandangan laut yang tenang di luar jendela seakan-akan bertentangan dengan ketegangan yang ada di dalam ruangan. Pram duduk tegak di hadapannya, tatapan serius dan tegas tampil di wajah cowok itu. Sementara Ishad duduk di sudut ruangan, menatap lantai dengan ekspresi penuh pikiran.
Pram dan Ishad saling pandang sejenak, memberikan kode untuk bertanya sebelum akhirnya Ishad menghela napas dan memulai pembicaraan. "Val lo beneran tadi malam tidur di rumah orang?" Suaranya terdengar lembut, tetapi penuh dengan penekanan seakan masih belum percaya bahwa Val tidak sedang berhalusinasi.
Val yang mendengar pertanyaan Ishad menghela napas panjang, dia mengangkat wajah, mengamati ekspresi kedua sahabatnya itu beberapa detik. "Gue nggak bohong ke kalian, tadi malam gue memang tidur di rumah orang. Bahkan jelas-jelas gue bisa merasakan bagaimana rasa empuk dari kasur mereka," balas Val, nadanya sedikit naik, sebab kedua sahabatnya cukup skeptis dengan penjelasan singkat yang Val berikan.
"Tapi nggak ada rumah lain selain penginapan milik gue di sini, Val!" kata Pram seakan menegaskan. Sejujurnya, Pram percaya saja dengan penjelasan dari Val, sebab hal semacam ini bukan satu-satunya yang pernah Val alami. Namun, Pram hanya ingin tahu detail kejadian yang Val alami, karena Val itu tipikal orang yang hanya suka menjelaskan garis besarnya saja.
"Gue juga nggak tau, Pram. Tiba-tiba aja gue sampai di sebuah tempat aneh yang baru kali itu gue kunjungi dan gue mampir ke salah satu rumah megah yang ada di sana." Suara Val sedikit bergetar dan semakin terdengar serak. Kali ini ia merasa seperti sedang diinterogasi.
Suara ombak yang menghantam pantai dari kejauhan kembali mendominasi ketika keheningan kembali menyelimuti. Ishad dan Pram lagi-lagi saling berpandangan tanpa sepengetahuan Val. Sedangkan Val, mengusap wajah kasar, merasa lelah dengan kejadian aneh yang kembali menimpanya.
"Val coba deh lo jelasin ke kita dari awal lo bisa masuk ke tempat itu sampai tiba-tiba lo tidur di muara sungai," minta Ishad yang diangguki setuju oleh Pram.
Val yang tidak mendapatkan pilihan lain agar kedua sahabatnya percaya mau tidak mau menceritakan kejadian itu. Mulai dari ia keluar penginapan karena tidak bisa tidur, bertemu dan mengikuti wanita misterius, berbincang dengan kedua anak itu, hingga ia diberikan pilihan oleh sang wanita untuk tinggal bersama mereka.
"Pas wanita itu kasih pilihan terakhir, gue mutusin buat pulang aja. Gue nggak mau kalau tinggal di sana, tapi gue nggak bisa ketemu lagi sama lo berdua dan keluarga gue," jelas Val, mengakhiri penjelasan panjangnya.
Satu persatu ekspresi wajah Ishad dan Pram berubah menjadi ringan setelah mendengarkan penjelasan lengkap dari Val. Mereka mengangguk-angguk mengerti. "Terus terkait lo tidur di muara sungai gimana?" tanya Pram, penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getih Anget ✅
Terror[Complete] CERITA DI PRIVATE, UNTUK MENGAKSESNYA BISA FOLLOW AKUN PENULIS TERLEBIH DAHULU. "Getih anget merupakan kondisi tubuh manusia yang terlihat sangat menarik bagi para lelembut." Itu yang Val tahu usai browsing di situs-situs internet. Awaln...