17 - 1 || and, he figured it out

89 7 0
                                    

CERITA INI HANYALAH FIKSI/TIDAK NYATA/KEBOHONGAN/DUSTA/HAYALAN PENULIS SEMATA. JADI DIMOHON UNTUK PARA PEMBACA UNTUK TIDAK BERLEBIHAN DALAM MENANGGAPI CERITA INI.

| 17 - 1 |

and, he figured it out

 

 

PADA hari H setelah acara pertunangan dan lamaran Jaza dengan Regina. Keiysa duduk di sudut ruang tamu rumah Val sembari mengamati keramaian kerabat-kerabat Val yang ada. Sementara di sebelahnya Jeev sedang mengobrol ringan dengan sepupu keluarga suaminya yang baru pulang kampung setelah menetap 2 tahun di Jayapura.

Semenjak kedatangan Sacha—sepupu yang sedang ngobrol dengan Jeev—Keiysa lebih memilih untuk diam saja. Awalnya ia menyimak dan sesekali menimpali pembicaraan mereka, namun semakin lama, Keiysa makin tak mengerti apa yang sedang mereka bahas, alhasil membuat Keiysa memilih untuk beralih mengamati sekitar.

Sejujurnya, Keiysa merasa tidak nyaman berlama-lama bersama keluarga Val tanpa adanya Val di sisinya. Sebab dari semenjak keberangkatan sampai kepulangan acara, Val sama sekali tidak menemani Keiysa. Cowok itu malah asik dengan Inara yang terus mengikuti Val ke mana pun. Sejak tadi perasaan Keiysa pun sudah campur aduk. Ia jengkel dan kesal sekali dengan Inara yang tidak punya malu menempel terus dengan Val, tetapi di lain sisi ia pun sedih karena semua ucapan menenangkan Val tadi malam—yang berkata bahwa dia sangat mencintai dan menyayangi Keiysa—hanyalah bualan semata.

Sikap Val yang mengacuhkan Keiysa saat ini sungguh membuat Keiysa berpikir bahwa Val sebenarnya tak ingin lagi bersamanya. Namun, sekuat tenaga ia mengenyahkan semua pikiran buruk itu. Mungkin saja, ada alasan lain yang membuat Val bersikap seperti ini. Dan ia yakin kalau nanti Val akan berubah kembali seperti dulu.

Pandangan Keiysa merambat ke luar jendela. Dari sana ia bisa melihat Val yang sedang duduk memangku salah satu keponakannya bersama Inara di beranda. Cowoknya itu tampak tampan dengan kemeja putih dan celana kain hitam. Lengannya digulung sampai siku, memperlihatkan otot lengan yang tampak kencang. Sementara Inara tak henti-hentinya bicara panjang lebar dengan Val. Gadis itu juga terlihat cantik dengan rambut panjang yang tergerai lembut.

Hati Keiysa tercubit melihat interaksi intens mereka. Val sangat perhatian dengan Inara dibandingkan dengannya. Mendengarkan dengan saksama cerita Inara yang tiada henti tanpa bosan. Melihat itu semua semakin membuat Keiysa merasa tidak dihargai dan ditinggalkan oleh Val. Ia merasa seperti orang ketiga dalam hubungannya sendiri. Dia mencoba untuk bersikap wajar dan tersenyum seolah biasa, padahal di dalam hatinya ia merasa amat hancur.

Keiysa ingin menangis saat ini juga, tapi sekuat tenaga ia tahan. Ia tak ingin terlihat lemah di hadapan semua orang khususnya Inara. Walaupun Keiysa merasa sedih dan kecewa, namun Keiysa tahu bahwa dia harus tetap kuat. Setidaknya sampai ia berhasil pulang ke rumahnya.

Tiba-tiba Keiysa mendengar Val yang tertawa bebas. Entah karena apa, tapi cowok itu begitu bersemangat dan bahagia. Matanya semakin berbinar dan antusias terhadap Inara. Sementara Inara terkekeh kecil dengan nada suara yang terdengar begitu manja.

"Saran gue sih, lo harus bertindak, Kei. Kalau lo diem terus kayak gini, alamat cowok lo diembat tuh cewek."

Kepala Keiysa sontak menoleh. Dia sedikit terkejut dan salah tingkah ketika Sacha tiba-tiba berkata. Ia tidak sadar kalau Jeev dan Sacha sudah berhenti mengobrol dan saat ini sedang melihatinya yang sejak tadi sedang fokus memandang Val dan Inara.

"Enggak, Mbak." Keiysa menggeleng seraya tersenyum tipis. "Aku nggak mau ini jadi masalah besar yang bisa mempengaruhi hubunganku sama Val. Biar nanti aja aku minta penjelasan dari Val. Lagian tadi malam Val bilang kok kalau kedekatan mereka ya karena pertemanan mereka aja."

Getih Anget ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang