CERITA INI HANYALAH FIKSI/TIDAK NYATA/KEBOHONGAN/DUSTA/HAYALAN PENULIS SEMATA. JADI DIMOHON UNTUK PARA PEMBACA UNTUK TIDAK BERLEBIHAN DALAM MENANGGAPI CERITA INI.
| 1 |
and, they misunderstanding
TAMAN Wisteria adalah taman terbesar dan terindah kedua di Universitas Martoloyo Kardinah setelah Taman Bougenville. Terletak ditengah-tengah gedung paling mewah. Tentu saja, tiga gedung merupakan tempat jurusan paling bergengsi berada. Di sebelah kanan dihuni oleh anak Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Hewan, gedung kiri tempat Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi. Sementara di bagian belakang, ditempati oleh Fakultas Psikologi dan Fakultas Hukum. Sedangkan tidak jauh di depan, berdiri kokoh gedung rektorat. Tak heran jika taman ini sering disebut sebagai tempat khusus berkumpulnya mahasiswa-mahasiswi elit yang punya banyak duit. Membuat anak-anak fakultas lain sedikit enggan memasuki taman ini.
Tak terkecuali Val. Saat ini ia sedang duduk di salah satu gazebo yang ada di sana dengan perasaan canggung. Sejujurnya, Val lebih menyukai nongkrong di taman depan FPIK—Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Walaupun tak sebesar taman yang lain, namun terasa nyaman dan lebih spesial. Karena taman fakultasnya menjadi taman satu-satunya yang memiliki danau.
Val menghembuskan napasnya panjang seraya mengedarkan pandangan ke segala penjuru taman. "Ishad lama banget dah," kata Val akhirnya setelah tidak tahan lagi menunggu salah satu sahabatnya yang lain hampir setengah jam.
Pramudya, sahabat Val juga yang satu jurusan dengannya menyahut, "elah, sabar kali Val. Masih ada kelas mungkin." Pram beralih kembali menatap hp yang sejak tadi ada dalam genggamannya. Sementara Val mendesah lelah, kalau bukan karena butuh, Val tak akan mau menunggu Ishad selama ini.
Merasa bosan, Val akhirnya memandang sekeliling, melihat-lihat pohon mahoni yang tumbuh besar berjejer di pinggiran taman. Udara di taman ini terasa sejuk, dengan bunyi kicauan burung gereja yang mendominasi di atas pohon-pohon tinggi. Langit pun terlihat begitu cerah dengan warna biru yang membentang di segala sudut angkasa. Val menyukainya. Bola mata Val bergulir, kini berganti memandangi sekelompok mahasiswa-mahasiswi lain yang tengah mengerjakan tugas sembari sesekali berbincang-bincang di gazebo lain berdekatan dengan tonggak yang bertuliskan FKH. Sejauh ini suasana aman-aman saja bagi Val, sampai tiga menit selanjutnya, Val terperenjat ketika melihat dua mahasiswi yang sedang berjalan keluar dari gedung FK.
Bukan. Val terkejut bukan kepada kedua atau salah satu cewek itu. Namun, pada sosok yang mengikuti mereka di belakang. Sosok itu hitam berbulu dengan mata merah menyala. Tingginya mungkin sekitar dua meter dan sedang merangkul salah satu pundak dari kedua cewek itu. Val menelan ludah melihatnya. Dia lalu memanggil Pram tanpa menoleh, "Pram lo tau cewek itu siapa?" Pram spontan menoleh kearah Val, kemudian beralih mengikuti arah pandangan Val sambil memperbaiki letak kacamata yang ia pakai.
"Yaelah, cewek yang mana? Banyak cewek di sini anjir," balas Pram yang langsung mendapat respon decakan dari Val.
"Itu loh, cewek yang duduk dekat pohon palem." Val berkata lagi sambil menunjuk arah cewek yang masih setia dirangkul oleh sosok itu.
Kedua mata Pram sampai menyipit untuk mencari-cari keberadaan cewek yang dimaksud oleh Val. "Mana?"
"Itu bego. Cewek yang pake baju kuning, rambutnya dikucir."
Pram mempertajam penglihatannya, lantas ber-oh ria ketika berhasil menemukan cewek yang dimaksud oleh Val. "Oh cewek yang lagi mangku laptop itu."
Kepala Val mengangguk. Dia kembali memperhatikan cewek itu. "Lo kenal dia nggak?" tanya Val, penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Getih Anget ✅
Horror[Complete] CERITA DI PRIVATE, UNTUK MENGAKSESNYA BISA FOLLOW AKUN PENULIS TERLEBIH DAHULU. "Getih anget merupakan kondisi tubuh manusia yang terlihat sangat menarik bagi para lelembut." Itu yang Val tahu usai browsing di situs-situs internet. Awaln...