13 - 1 || and, his friends

202 42 6
                                    

CERITA INI HANYALAH FIKSI/TIDAK NYATA/KEBOHONGAN/DUSTA/HAYALAN PENULIS SEMATA. JADI DIMOHON UNTUK PARA PEMBACA UNTUK TIDAK BERLEBIHAN DALAM MENANGGAPI CERITA INI.


Berhubung bab 13 panjang bet sampe 5400 kata, gue membagi bab ini ke 2 bagian ya. Bagian ke dua gue update hari Jumat. Bisa lebih cepat klo ada dari kalian yg memberikan votenya untuk cerita ini, oke. Thanks gengs!


| 13 - 1 |

and, his friends



DEBURAN ombak terus berkejaran seiring waktu yang mulai larut. Sinar mentari yang perlahan tenggelam di ufuk barat, menciptakan palet warna yang membuat langit yang layaknya kanvas itu terlihat sangat memukau. Di sebuah penginapan tepi pantai milik keluarga Pram, Val dan kedua sahabatnya, Ishad juga Pram, sedang menikmati momen santai mereka di akhir pekan.

Penginapan itu tidak terlalu besar dan juga tidak mewah, tetapi cukup ampuh membangkitkan suasana nyaman dan menenangkan bagi para manusia-manusia yang tinggal di sana. Dinding bangunan itu terbuat dari material batu dan kayu-kayu kuat, desainnya sederhana namun elegan, dengan garis-garis bersih dan proporsi yang seimbang. Pintu masuk utama juga terbuat dari kayu solid dengan pola sederhana yang menarik. Langit-langitnya terkesan tinggi sehingga menciptakan efek luas yang mampu mengalirkan udara segar dengan leluasa. Tak lupa, di dalam penginapan itu juga diisi dengan furnitur minimalis yang kebanyakan bahan utamanya juga terbuat dari kayu seperti sofa berwarna netral dan meja kopi yang elegan.

Angin sepoi-sepoi berembus dengan lembut, membawa dari lautan yang menenangkan pikiran mereka.

Saat ini, Val sedang duduk santai di kursi panjang di depan penginapan. Di tangannya terdapat segelas lemonade dingin dengan mint , menikmati kesegaran dan kehangatan sore. Mata tajamnya beberapa kali mengamati hamparan air laut yang ada di depannya.

Ishad yang duduk di kursi panjang di sebelahnya tengah membaca buku untuk menyelesaikan list daftar bacaannya pada bulan ini. Sementara Pram, berjalan-jalan di sepanjang pantai untuk merasakan pasir halus di bawah kakinya seraya mendengarkan melodi yang terus dihasilkan oleh ombak pantai.

"Had, teman lo itu kelihatan kayak lagi senang banget tuh!" kata Val sambil meminum minumannya. Rasa lemon bercampur daun mint langsung menyambut indra perasa Val. Matanya tak lepas mengamati Pram dari kejauhan yang sedang merentangkan tangan di depan laut dengan kepala yang mendongak ke atas.

Ishad sedikit menoleh kepada Val, ia menaikkan jembatan kacamata yang berbahan titanium itu ke atas hidungnya, sebelum mengikuti pandangan Val ke depan. Dia lalu mendecak kecil melihat polah lebay dari Pram. "Najis banget tuh orang!" tukas Ishad yang membuat Val terkekeh, "Heran gue, dari kemarin ngedramanya kagak kelar-kelar."

Tawa Val makin pecah. Dia yang sedang melunjurkan kedua kakinya, meletakkan tumit kirinya di atas ujung jari kaki kanannya. "Gila sejak kapan si Pram, Had?"

"Sejak tuh orang kenal sama Araa," jawab Ishad sedikit malas sembari membalikkan halaman buku selanjutnya.

"Araa?" Kening Val sedikit terlipat, mendengar nama baru yang Ishad beritahukan. Sebab, Pram kali ini tidak cerita kalau dia sedang dekat dengan cewek lain kepada Val, karena biasanya mulut Pram itu bocor banget terkait hubungan dia dengan cewek-cewek yang sedang dekat dengan cowok itu. "Cewek mana lagi itu?"

Getih Anget ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang