Cemaranya Baskara

351 9 0
                                    

Kalo temen minjem duit, turutin aja. Takutnya tantrum, soalnya lagi musim.
~Arga~

"Dadah Bunda, makasih udah mau nemenin Ayah makan malem."

"Kenapa jadi Ayah?" tanya  Morgan kaget. Bagaimana tidak kaget, anaknya tiba-tiba mengatakan hal yang menurutnya kurang masuk diakal. Siapapun pasti tahu arti dari ucapan Kevin, mencomblangkan dirinya dengan Dinda.

"Hehe."

"Kamu kebanyakan main sama Om kamu. Jadinya nyebelin."

Dinda menatap sebal Kevin yang masih cengengesan di dalam mobil.

Benar juga, ucapan Dinda sungguh masuk diakal pikir Morgan. Siapa lagi jika bukan saudara-saudaranya yang minus akhlak itu yang mengajari Kevin hal yang tidak-tidak. Kenapa ia tadi harus kaget?

"Ya kan benel, Bunda makan sama Ayah tadi. Apa Kevin salah Ayah?" Kevin menatap Morgan dengan wajah polos lucu. Melihat itu membuat Morgan gemas sendiri pada anak semata wayangnya.

"Kevin sayang, begini loh, konsep nya kan tadi makan bertiga bukan berdua. Jadi konteks ucapan terima kasih kamu gak akurat."

Kevin hanya menggaruk kepalanya tak paham dengan ucapan panjang Dinda. Dengan senyum lebar ia menyodorkan tangannya untuk salim pada Bunda kesayangan yang berada di luar mobil itu.

"Pinter ni anak. Ngalihin pembicaraan dengan gaya."

"Alhamdulillah, Kevin pintel sebab Ayah Kevin juga pintel."

Morgan mengacak gemas surai hitam milik anaknya. Benar-benar penjilat kecil yang menggemaskan.

"Terima kasih, dan maaf sudah menyita waktu istirahat kamu." ucap Morgan dibalik kemudi.

"Sans Pak. Makasih juga udah traktir saya makan malam yang enaknya bisa bikin gagal move on."

Morgan tersenyum tipis menanggapi ucapan spontan Dinda. "Kalau begitu kami permisi. Selamat istirahat dan selamat malam."

"Yoww."

"Assalamu'alaikum Bunda."

"Wa'alaikumussallam warahmatullah. Bye anak Bunda."

Dinda membalas lambaian tangan Kevin hingga mobil Morgan pergi dari perkarangan rumahnya.
Setelah dirasa mobil Morgan sudah jauh, Dinda kemudian masuk kedalam rumahnya untuk bersih-bersih.

****
Sudah 30 menit Dinda membersihkan diri, kini ia merebahkan tubuhnya di kasur. Ingin segera masuk ke alam mimpi. Namun, rencana gagal akibat bunyi notifikasi dari handphone miliknya.

Atensinya kini berpusat pada benda persegi berwarna ungu yang tergeletak di nakas itu, Dinda meraih benda persegi itu.

Arga menambahkan anda kedalam grup
Cemaranya Baskara😇

Arga
Welcome to the Keluarga cemara🥳🥳

Tara
Wellcome Kakak ipar 🥳🥳

Rafa
Yuhuuu Welcome welcomeee🥳🥳

Satria
Welcome calon adek iparkuh🥳🥳

Ken
Welcome Neng Dinda 🥳🥳

Jay
Welcome gengs🥳🥳

Ape nih? Tetiba masuk grup Keluarga orang🙂

Satria
Tenang, coming soon kamu jadi keluarga kami😇
@Tuan Takur Kapan katanya dipinang? Adinda sudah tidak sabar🙃

Dinda terkekeh melihat nama kontak yang di tag oleh Satria. Ia ingat, kemarin ia mendadak ingin menamai kontak Morgan dengan nama tokoh yang ia tonton di salah satu serial TV yang ia tonton semalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Duda Tampan Suami Idaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang