"Hoonie! Ayo ikut uncle ke Jepang!" Yeonjun kembali masuk ke ruangan Soobin tanpa permisi. Ia bahkan langsung mendudukkan diri di sofa dan merangkul keponakannya. "Osaka? Kobe? Fukuoka? Menurutmu mana tempat yang asik untuk liburan musim panas?"
Kanghoon yang tadinya fokus pada soal-soal di bukunya, jadi teralihkan. Hari ini, Kanghoon pulang lebih gasik. Sangat gasik malah, entah apa yang para guru lakukan sehingga para siswa harus pulang lebih awal membawa tugas bejibun.
Ayahnya yang tadi harus menghadiri meeting dengan pamannya, Seokjin, tak sempat menurunkannya di rumah. Alih-alih, membawanya ke kantor. Jadilah, hingga sore hari, Kanghoon menetap di kantor ayahnya dengan semua tugasnya sementara sang ayah dan Kai mengurus pekerjaan mereka.
Sebelum kedatangan Yeonjun yang merusak keheningan.
"Liburan musim panas masih bulan depan, uncle. Ini baru pertengahan bulan dan aku juga masih sibuk menggarap tugas."
Yeonjun berdecak. "Ayolah, Kanghoon. Kita perlu merencanakan liburan." Ia lalu mendekati telinga Kanghoon dan berbisik. "Dan meninggalkan daddy mu berkencan dengan guru musikmu berdua saja selama summer."
"Oh! Right! Kita harus merencanakan liburan musim panas dari sekarang!" Kanghoon langsung bersorak.
"Fukuoka sounds good!" Kai menyahuti. "Can i come too? Hehe."
"Of course, let's go!" Yeonjun tertawa puas mendengar Kanghoon yang semula loyo lantaran tugas menumpuknya, jadi semangat ketika ide licik ia bisikkan pada keponakannya itu.
Sementara di sisi lain, Soobin menatap heran interaksi tiga orang di ruangannya. Tidak seperti Kai yang langsung mengerti maksud ajakan Yeonjun pada Kanghoon, Soobin perlu mencernanya. Ia bahkan hanya bisa menerka-nerka kemungkinan Yeonjun ingin mengambil alih anaknya selama liburan.
Tapi tunggu.
"Memang Seokjin hyung memberi kalian jatah libur?"
Pertanyaan Soobin kembali mengundang tawa Yeonjun.
"Easy thing, Soobin. Aku diizinkan pergi dan mengerjakan pekerjaanku dari tempat lain selama Kanghoon bisa ku ajak." ujarnya dengan seringai tertampil di wajahnya.
Soobin jadi semakin curiga. Entah Seokjin disuap bagaimana oleh Yeonjun.
Sepupunya itu kini beranjak dari duduknya dan mendekati Soobin. Ia mencondongkan tubuhnya dan berbisik pada Soobin.
"You need to enjoy your summer too, Soobin. With your pretty boyfriend?" Yeonjun memberinya kedipan sebelah mata dan kemudian kembali lagi pada Kanghoon.
Memang dasarnya Yeonjun ini kalau sore cepat nganggur, ia tak ada niatan balik ke ruangannya dan malah ketawa ketiwi dengan keponakannya. Kai juga sepertinya sudah masuk geng mereka.
Soobin mendengus. Seharusnya ia tak memberitahu Yeonjun soal dirinya yang sedang dekat dengan guru musik Kanghoon. Dan tunggu, biar Soobin perjelas. Hubungan Soobin dan Beomgyu tidak seperti yang dikatakan Yeonjun.
Mereka tidak berpacaran. Lantas apa? Hubungan tanpa status? Tidak juga. Lebih ke pendekatan biasa antar dua orang yang ingin menjalin hubungan lebih serius.
Kalau dari sisi Soobin, anggapannya begitu. Mungkin Beomgyu punya pemikiran lain yang mirip dengannya.
Tapi, yah, orang-orang disekitar mereka yang tau perkara ini menganggap mereka berdua adalah sepasang kekasih. Tidak apa, Soobin menyukai bagaimana orang-orang mengakui kedekatan mereka.
~ ~ ~
Seperti biasa, sejak dirinya dekat dengan Kanghoon dan ayahnya, Beomgyu akan pulang dari sekolah bersama mereka setiap kali ia ada jadwal mengajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
•Hiraeth• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔
ФанфикKehidupan masa muda Beomgyu hancur atas kelalaiannnya. Beomgyu marah, baik pada dirinya mau pun orang-orang yang ia anggap menghancurkan hidupnya. Dan di kala ia sudah kembali mendapatkan ketenangan hidupnya, bertemu seseorang memaksanya memutar wak...