juunana-!

278 34 2
                                    

"Choi Kanghoon?"

Senyap.

Para siswa di dalam kelas saling melirik ke kanan dan ke kiri, bahkan sampai ke belakang. Mereka mencari sosok pemilik nama yang sedang Beomgyu absen. Mereka saling melirik kebingungan lantaran keberadaan Kanghoon tidak dapat ditemukan.

Tak jauh beda, Beomgyu yang gagal menemukan Kanghoon setelah menyapukan pandangannya ke penjuru kelas, juga kebingungan.

"Kanghoon sudah pulang, ssaem."

Atensi satu kelas langsung tertuju pada sosok teman satu kelas reguler Kanghoon.

"Pulang? Apa dia meninggalkan pesan untuk tidak hadir ke kelas hari ini?"

Siswa itu menggeleng menjawab pertanyaan Beomgyu. Ada raut wajah khawatir yang Beomgyu perlihatkan.

"Hmm, baiklah. Ssaem coba tanyakan ke wali kelasnya dulu." Beomgyu mengambil ponselnya dari meja guru dan mengirim pesan pada wali kelas Kanghoon, siapa tau Kanghoon meninggalkan pesan pada wali kelasnya.

Setelah itu, Beomgyu menaruh kembali ponselnya dan mengembalikan atensinya pada para siswa. Ia melanjutkan absensi terhadap para siswanya hari ini.

"Kita mulai kelasnya aja. Jadi, ada yang mau cerita selama bersama guru pengganti, kalian belajar apa saja?"

Tetap profesional dan mengesampingkan pikirannya tentang Kanghoon, Beomgyu pun mulai melaksanakan tugasnya. Ia mendengarkan dengan seksama semua cerita dari para siswa dan melanjutkannya pada materi yang harus mereka pelajari.

Meski berhasil melewati kelas dengan lancar, tidak dapat Beomgyu berbohong bahwa ia masih memikirkan Kanghoon. Bahkan minggu ini, Beomgyu setiap hari berada di sekolah dan terus terbayang ekspresi kosong Kanghoon yang melihatnya kembali ke sekolah. Ia juga tidak pernah melihat Kanghoon lagi. Padahal, mereka biasanya akan bertemu di kantin atau sekedar papasan di koridor sekolah.

Beomgyu menghela napas saat kelas sudah bubar. Ia membereskan barangnya dan bersiap pulang. Namun, saat ia keluar kelas, seorang siswa yang merupakan teman sekelas Kanghoon rupanya tengah menunggu Beomgyu.

"Ssaem, aku ingin mengatakan sesuatu tentang Kanghoon. Maaf, kalau ini di luar pembelajaran. Tapi, karena ssaem adalah guru yang sangat dekat dengan Kanghoon, aku rasa patut aku coba ceritakan pada ssaem. Apa boleh?"

Tanpa berpikir panjang, Beomgyu langsung mengiyakan perkataan siswa itu. Ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mengetahui tentang apa yang terjadi pada Kanghoon. Terlebih, setelah wali kelas Kanghoon membalas pesannya dan mengatakan Kanghoon tidak izin apapun mengenai halangannya untuk menghadiri kelas musik hari ini.

"Kanghoon sangat tidak bersemangat seminggu ini. Saat aku mengatakan padanya bahwa guru favoritnya sudah kembali, Kanghoon terlihat tidak bereaksi apa-apa. Ia tidak pernah ke kantin dan sering menyendiri ke atap gedung kelas. Hari ini pun, Kanghoon dengan sengaja membolos kelas musik. Ia langsung pergi tanpa mengatakan apapun."

Beomgyu terkejut dengan penuturan siswa di hadapannya. Yang ia dengar seperti bukan Kanghoon yang dikenalnya.

Mengesampingkan masalahnya dengan Soobin, kini Beomgyu dilanda kecemasan terhadap apa yang terjadi pada Kanghoon. Apa lagi-lagi karena bertengkar dengan Soobin? Atau ada hal lain yang ia lewatkan selama ia mengurung diri di apartemen Taehyun?

"Terima kasih sudah memberitahu ssaem."

Ia hanya mampu tersenyum dan membiarkan teman sekelas Kanghoon itu pergi lebih dulu. Beberapa saat ia terdiam di posisinya, Beomgyu lantas pergi dari depan kelas dan bermaksud segera keluar sekolah. Matahari muali terbenam, ia tidak seharusnya berada di sekolah lebih lama lagi.

•Hiraeth• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang