"Junkyu kelebihan dosis obat. Hingga akhirnya membuat junkyu kekurangan oksigen." Jeongwoo menghela nafasnya sebelum kembali melanjutkan ucapannya.
"Dan syukurlah, nampaknya tuhan masih menyayangi junkyu. Nyawa junkyu masih bisa saya selamatkan."
Jihoon bernafas lega mendengar penuturan Jeongwoo. Rasa cemas dan khawatir yg tadi terus ia rasakan akhirnya bisa digantikan dengan perasaan lega.
Jeongwoo tersenyum kecil lalu kembali melanjutkan ucapannya. "Mungkin junkyu tidak akan siuman hari ini. Tetapi kamu tidak perlu khawatir ji, besok pagi junkyu saya pastikan baik baik saja."
"Terima kasih banyak dok. Saya bener bener berterima kasih ke dokter karena udah menyelamatkan nyawa junkyu. Makasih karena udah selalu nolongin junkyu. Berapapun biaya pengobatan junkyu akan saya bayar. Saya cuman mau adik saya sehat kembali." Ucap jihoon tersenyum lebar.
Jihoon terlalu bahagia sampai sampai ia tidak berhenti berterima kasih pada jeongwoo. Jeongwoo pun hanya membalasnya dengan mengangguk dan tak lupa untuk tersenyum hangat.
Tokk tokk
"Masuk!"
Doyoung menyembulkan sedikit kepalanya untuk melihat jihoon dan jeongwoo. "Dokter jeongwoo kalau dobby mau masuk boleh?" Tanya nya tersenyum canggung masih dengan posisi kepalanya saja yg terlihat.
Hal itu membuat jihoon dan jeongwoo terkekeh karena tingkah doyoung.
"Iya masuk aja doyoung, sini."
Doyoung tersenyum lebar lalu mulai berjalan masuk dan duduk dikursi bersebelahan dengan jihoon. Jihoon pun langsung mengelus rambut doyoung lembut.
"Kak junkyu kenapa belum bangun ya dok? Padahal udah tiga jam kak kyu disini." Tanya doyoung lagi penasaran karena memang sedari tadi doyoung lah yg menemani junkyu.
Dan akhirnya doyoung pergi untuk menyusul jihoon yg berada diruangan jeongwoo. Bermaksud untuk bertanya mengenai kakaknya pada jeongwoo.
"Kata dokter jeongwoo tadi, kak junkyu bisa siuman lagi besok. Sekarang kita tunggu kak kyu istirahat dulu sebentar ya dob, biar besok pas kak kyu bangun, kak kyu udah gak sakit lagi." Jawab jihoon mewakili jeongwoo.
Doyoung mengangguk faham. Pandangan doyoung mengedar untuk melihat sekeliling ruangan jeongwoo yg terlihat rapih dan bersih.
Jeongwoo tentunya melihat tatapan kagum yg doyoung pancarkan pada ruangannya. Padahal ini bukan pertama kali doyoung memasuki ruangannya, tetapi reaksi doyoung masih sama saat pertama kali masuk ke sana.
"Dokter jeongwoo tau ga kalau dobby juga punya cita cita mau jadi dokter loh." Ujar doyoung memulai kembali pembicaraan.
"Oh ya?" Jeongwoo menyimpan kedua tangannya diatas meja sambil tersenyum kecil, menatap penuh minat dengan apa yg doyoung bicarakan. Sedangkan jihoon hanya diam memperhatikan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Smile Behind The Sadness [END]
Подростковая литература"Jihoon, lo ga seharusnya bersikap kayak gitu ke doyoung. Dia itu adek lo sendiri." "Dia bukan adek gue kyu. Lo harusnya sadar, gara gara dia lo bisa sakit kayak gini." "Dobby cuman mau kak jihoon sayang dan anggap dobby ini adiknya kak jihoon juga...