Junkyu masuk kedalam kamar jihoon yg kebetulan pintu kamarnya tidak terkunci.Jihoon sedang duduk dikursi meja belajarnya sekarang. Junkyu tau kalau jihoon sekarang masih kesal dengan ucapan kedua orang tuanya tadi.
Dan junkyu datang bermaksud untuk menenangkan jihoon, agar tidak terlalu ambil pusing dengan apa yg diucapkan oleh ayah dan ibunya tadi.
"Jihoon"
Sahutan junkyu langsung memberhentikan kegiatan jihoon. Jihoon membalikan badannya dan melihat junkyu yg tengah berdiri sambil tersenyum padanya.
"Omongan ayah sama ibu jangan lo dengerin oke? Anggap aja itu cuman angin lalu" ucap junkyu yg masih mempertahankan senyumannya.
Jihoon hanya bisa menghela nafasnya lalu mengangguk pelan.
Benar apa yg diucapkan oleh saudaranya itu. Ucapan dari ayah dan ibu tirinya akan ia anggap sebagai angin lalu.
Dan jihoon bukan orang yg pantang menyerah hanya karena perkataan seseorang.
"Lo udah baikan? Masih sakit gak itu punggung sama kepalanya?" Tanya jihoon kemudian menghampiri junkyu dan mengecek bekas luka yg ada di pelipisnya.
"Gue gak papa ji"
Jihoon mendengus kesal. Apa apaan maksud dari junkyu? Ia saja masih merasakan sakit di punggungnya, bagaimana bisa junkyu berkata seperti itu?
"Nanti sore kita ke dokter jeongwoo, buat periksa keadaan lo. Gue gak yakin kalo lo baik baik aja."
Junkyu langsung melunturkan senyumannya. Bagaimana ini? Junkyu ada jadwal bekerja nanti siang sampai pukul 9 malam.
Junkyu harus membuat jihoon percaya dengan apa yg ia ucapkan, agar jihoon tidak membawanya ke dokter.
"Gue beneran gak papa jihoon. Gak perlu jauh jauh ke rumah sakit" ucap junkyu lagi yg berusaha untuk membujuk jihoon.
Jihoon akhirnya mengangguk. Dirinya tidak akan memaksa junkyu jika memang junkyu tidak mau.
"Yaudah kalo lo gamau. Tapi nanti kalau ada yg sakit, langsung kasih tau gue kyu"
Junkyu tersenyum senang sambil mengangkat kedua jempolnya.
Kini sudah pukul 7 malam, dan junkyu sekarang sedang membersihkan meja meja yg kotor.Hari ini restoran sangat ramai oleh pengunjung. Apalagi disaat jam makan malam seperti ini, banyak orang yg datang.
Disaat junkyu membawa nampan berisi piring dan gelas yg kotor, rasa nyeri dan pusing dikepalanya langsung junkyu rasakan kembali. Telinganya pun langsung berdengung nyaring.
Junkyu memukul kepalanya pelan, berharap agar nyeri dikepalanya berkurang. Namun yg junkyu rasakan adalah semakin menyakitkan.
Hingga tak sadar junkyu menjatuhkan nampan itu dan membuat semua piring dan gelas pecah berserakan.
Sialnya junkyu sekarang berada ditengah tengah meja, yg membuat dirinya menjadi bahan tontonan pengunjung yang lain.
Dengan kepala yg masih terasa sakit, junkyu menundukan badannya beberapa kali untuk meminta maaf karena telah membuat kekacauan.
Junkyu pun langsung membereskan semua serpihan itu dengan tergesa, tidak peduli jika itu akan melukai tangannya. Junkyu sekarang hanya ingin pergi ke belakang dan meredakan rasa sakit dikepalanya.
Junkyu meringis kesakitan karena tiba tiba saja ada yg menginjak tangannya.
Dan itu membuat telapak tangan junkyu menekan serpihan kaca yg ada dibawah tangannya. Darah pun perlahan mulai terlihat dari bawah telapak tangan junkyu.
Junkyu tidak berani mengangkat wajahnya. Dirinya hanya bisa menunduk sambil mengigit bibir bawahnya untuk menahan ringisan yg akan keluar dari bibirnya.
Hyunsuk terkekeh pelan melihat junkyu yg nampak kesakitan itu. Kakinya masih menginjak tangan junkyu, bahkan hyunsuk semakin menekan kakinya dan itu membuat junkyu mengigit bibirnya untuk menahan rasa sakitnya.
Kepala dan juga tangannya terasa sangat menyakitkan sekarang.
"Makanya kalau lagi kerja itu jangan ceroboh! Jadi rugi ini restoran papa gue gara gara lo mecahin piring sama gelas yang harganya jauh lebih mahal daripada harga diri lo!"
Ucapan hyunsuk membuat beberapa pengunjung tertawa.
Ayolah, restoran tempat junkyu bekerja bukan hanya sebuah restoran biasa.
Restoran ini sangat terkenal dengan makanannya yg lezat dan juga suasananya yg terlihat mewah. Sehingga banyak orang berkalangan atas saja yg mampu makan direstoran ini.
Dan hyunsuk adalah anak dari pemilik restoran tempat junkyu bekerja. Junkyu mendapatkan pekerjaan ini karena bantuan dari hyunsuk juga.
Hyunsuk merupakan teman seangkatan junkyu. Tetapi bisa dikatakan jika keduanya tidak berteman dekat. Hyunsuk dulu berdekatan dengan junkyu hanya untuk merundungnya saja.
Banyak pasang mata yg menatap remeh kepada junkyu sekarang. Junkyu pun tidak bisa melakukan apapun selain menundukan kepalanya.
Terlebih sakit yg junkyu rasakan membuat junkyu langsung lemas begitu saja.
"Maaf pak. . Saya minta maaf" junkyu berucap lirih, berharap agar hyunsuk melepaskannya.
"Cih, lo pikir dengan minta maaf semuanya bakalan balik ke semula? Gue pecat lo sekarang!"
Setelah mengatakan itu, hyunsuk kembali menginjak tangan junkyu dengan kuat kemudian pergi dari sana.
Junkyu akhirnya berdiri dan berjalan dengan perlahan untuk menganbil barang barangnya yg ada diloker.
Tidak ambil pusing dengan apa yg diucapkan hyunsuk tadi. Junkyu pantas menerimanya karena itu murni dari kesalahan junkyu.
Junkyu terduduk didepan loker miliknya dengan kedua mata terpejam. Rasa pusingnya sekarang tidak terlalu junkyu rasakan, tetapi rasa nyeri itu masih ada.
Junkyu memijat pelipisnya pelan lalu menatap amplop yg ada digenggamannya.
Salah satu staff tadi memberikannya amplop yg berisi bayaran junkyu selama 1 minggu bekerja direstoran ini.
Junkyu akui jika bayarannya itu lumayan besar untuk bekerja selama 1 minggu. Junkyu bersyukur karena hyunsuk masih berbaik hati dan memberikan upah padanya.
Senyuman junkyu langsung terlihat diwajahnya. Junkyu akan membelikan sesuatu untuk hadiah ulang tahun doyoung nanti.
"Semoga nanti doyoung suka sama apa yg gue kasih" gumamnya lalu memasukan amplop itu kedalam tas nya.
TBC
Haloooo apa kabar semuaa^•^
Gimana harinya nihh?Maaf ya aku baru update sekarang karna kemarin kemarin aku lumayan sibuk di rl T-T
Tapi aku bakalan tetep sempetin waktu buat update cepet, biar kalian ga terlalu lama nunggunyaaa hehee
Dann aku minta maaf karena urutan part 4 sama 3 tuh malah kebalik. Maaf jadinya kalian bacanya ga nyusunn huhuhuu
Nanti kalau cerita ini udah selesai, bakalan aku benerin yaaa.
Oke segitu aja buat hari ini.
Bye byee
Selamat malam semuanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Smile Behind The Sadness [END]
Teen Fiction"Jihoon, lo ga seharusnya bersikap kayak gitu ke doyoung. Dia itu adek lo sendiri." "Dia bukan adek gue kyu. Lo harusnya sadar, gara gara dia lo bisa sakit kayak gini." "Dobby cuman mau kak jihoon sayang dan anggap dobby ini adiknya kak jihoon juga...