Cklek!
Jihoon melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar doyoung.
Semuanya masih terlihat sama saat terakhir jihoon masuk ke sini. Semuanya masih tertata rapi.
Hanya saja poto polaroid yg sebelumnya banyak tertempel, kini hanya tersisa di dekat meja belajar doyoung.
Jihoon kemudian duduk di atas kursi meja belajar doyoung. Dan tatapannya langsung tertuju pada bingkai poto yg sama seperti yg jihoon pegang.
Poto mereka saat berada di pantai.
Jihoon tersenyum kecil dengan kedua matanya yg sudah membengkak karena terus menerus menangis.
Tangannya ia bawa untuk mengelus poto mereka. Hatinya semakin terasa sakit karena mengingat kematian kedua adiknya.
Jihoon masih tidak menyangka jika kedua adiknya kini sudah pergi meninggalkannya sendirian, selamanya.
Bukankah dunia terlalu jahat padanya? Mengapa hanya menyisakan jihoon sendirian? Kenapa ia tidak ikut pergi bersama dengan kedua adiknya?
"Sekarang kak ji sendirian. Kak ji ngga punya siapa siapa lagi di sini. Kak ji ngga punya rumah lagi buat tempat istirahatnya kakak. Kak ji gatau harus kayak gimana sekarang."
"Dunia kakak udah hancur. Semuanya udah hancur berantakan."
"Kak ji udah ngga punya tujuan hidup."
Jihoon menghela nafasnya berat. Kepalanya terasa sangat berisik karena memikirkan banyak cara untuk melanjutkan hidupnya.
Tetapi yg terus melintas di kepalanya adalah bagaimana cara untuk mengakhiri hidupnya.
Jihoon lantas memukul kepalanya beberapa kali, mencoba untuk berpikir dengan akal sehatnya.
Tokk Tokk
"Jihoon, ini kakek."
"Masuk aja kek."
Cklek
Tuan kim melangkahkan kakinya untuk mendekati jihoon, lalu mendudukan tubuhnya di sisi ranjang doyoung.
Tuan kim tidak bisa beristirahat dengan tenang karena terus teringat dengan jihoon.
Terlebih setelah jihoon mengatakan jika ia tidak ingin pergi bersamanya, membuat tuan kim terus terdiam dan memikirkan banyak cara agar jihoon ikut pergi bersamanya.
Hingga akhirnya tuan kim datang menghampiri jihoon yg ada dikamar doyoung.
Tuan kim tahu jika jihoon pasti sangat terpuruk karena kehilangan kedua adiknya dalam kurun waktu yg dekat.
Dan jihoon pasti sangat membutuhkan semangat untuk melanjutkan hidupnya karena jihoon sekarang tidak mempunyai siapa siapa lagi.
Meskipun tuan kim adalah kakek kandungnya. Tetapi tuan kim dan jihoon baru saja bertemu, dan mungkin jihoon juga membutuhkan waktu untuk dekat dengan sang kakek.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Smile Behind The Sadness [END]
Подростковая литература"Jihoon, lo ga seharusnya bersikap kayak gitu ke doyoung. Dia itu adek lo sendiri." "Dia bukan adek gue kyu. Lo harusnya sadar, gara gara dia lo bisa sakit kayak gini." "Dobby cuman mau kak jihoon sayang dan anggap dobby ini adiknya kak jihoon juga...