Jihoon meringis kesakitan karena tidak sengaja menggerakkan kakinya. Niat awal jihoon ingin berdiri untuk membuka pintu langsung terhenti karena jihoon tidak sanggup untuk berdiri.
Doyoung menyadari jihoon tengah menahan rasa sakitnya. Ia kemudian menggeser tubuhnya agar dekat dengan jihoon.
"Kak ji maaf. ." Doyoung berucap lirih meskipun begitu jihoon tetap bisa mendengar apa yg doyoung ucapkan.
Jihoon tersenyum kecil seraya mengelus rambut doyoung, "kenapa minta maaf? Emang dobby bikin salah?" Balasnya.
"Maaf karna ayah udah pukul kak jihoon lagi. . Kenapa kak ji halangin ayah buat pukul dobby tadi? Jadinya sekarang kaki kak jihoon biru gara gara dipukul ayah. ." Ujar doyoung lagi dengan tatapannya yg terarah pada pergelangan kaki jihoon yg membiru.
"Badannya kakak udah kebal sama pukulan ayah. Udah gak papa jangan dipikirin, sebentar lagi juga sembuh ini kaki nya."
Doyoung tidak menerima dengan balasan jihoon. Ia sangat merasa bersalah karena selalu menjadi penyebab sang ayah marah dan berakhir dengan sang ayah yg memukul kakak nya.
"LEPASIN GUE!!!"
Teriakan melengking dari luar membuat jihoon dan doyoung langsung terlonjak kaget. Mereka saling menatap satu sama lain dengan wajah kebingungan.
"MAS JINHWAN TOLONGIN AKU!! LEPASIN SAYA, HEY JANGAN DORONG DORONG!!"
"Itu ibu." Gumam doyoung lalu dengan langkahnya yg tertatih doyoung berjalan untuk mendekati pintu dan menempelkan telinganya untuk mendengar apa yg sedang terjadi.
"Doy, bantu kakak." Sahut jihoon yg kembali meringis kesakitan karena kakinya yg tidak sengaja ia gerakan.
Doyoung pun langsung membantu jihoon dengan memapahnya. Kedua matanya tiba tiba terasa memanas karena mendengar ringisan kesakitan yg terus keluar dari jihoon. Juga pergelangan kaki jihoon mulai membengkak membuat doyoung tidak bisa mengalihkan pandangannya dari sana.
Setelah berhasil mendudukan jihoon didekat pintu, doyoung sedikit mengusap kasar air matanya yg tiba tiba mengalir pada pipinya. Doyoung menarik nafasnya dalam dalam lalu kembali mendekati jihoon dan mereka sama sama mendekatkan telinganya pada pintu kamar agar bisa mendengar apa yg sedang terjadi pada ibu mereka.
Sementara itu, jinhwan nampak panik karena melihat anak anak buah dari tuan kim kembali datang. Sedangkan ia masih belum mempunyai uang untuk membayar semua hutang hutangnya.
Dan sekarang istrinya, yeri sedang di sandera oleh salah satu dari mereka.
"Sudah saya bilang waktu itu, minggu depan akan saya bayar semua hutang hutang saya!" Ujar jinhwan dengan panik karena melihat yeri yg kini sedang menangis.
"Mas tolongin aku. Dari kemarin malam aku diculik sama mereka, aku dilecehin!" Timpal yeri histeris seraya melihat pada asahi dan mashiho.
Jinhwan langsung membelalakan matanya terkejut, "Kenapa kalian culik istri saya? Kalian kurang ajar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Smile Behind The Sadness [END]
Teen Fiction"Jihoon, lo ga seharusnya bersikap kayak gitu ke doyoung. Dia itu adek lo sendiri." "Dia bukan adek gue kyu. Lo harusnya sadar, gara gara dia lo bisa sakit kayak gini." "Dobby cuman mau kak jihoon sayang dan anggap dobby ini adiknya kak jihoon juga...