Junkyu pulang tepat pada pukul 8 malam. Sebelum pulang tadi junkyu menyempatkan untuk membersihkan diri di toilet umum agar junkyu tidak terlihat terlalu berantakan.Baju kaosnya pun sudah junkyu ganti dengan hoodie yg junkyu pakai.
Hari ini junkyu tidak terlalu banyak mendapat upah karena kejadian saat siang tadi membuat uang upahnya dipotong. Tetapi tak apa, junkyu masih bersyukur karena memiliki uang meskipun jumlahnya sedikit.
Cklek
"Darimana aja junkyu?"
Junkyu tersentak kaget karena ucapan jihoon yang tiba tiba. Saat junkyu membuka pintu kamarnya ternyata jihoon sudah ada didalam dan menatapnya penuh tanya.
"Gue abis dari taman." Tuturnya lalu duduk disisi ranjangnya.
"Lo sekarang ke taman mulu perasaan. Ngapain disana? Lo nemuin orang?" Tanya jihoon penuh selidik.
Jihoon bertanya seperti itu karena jihoon tidak mau junkyu kenapa napa. Jihoon masih ingat jika junku tidak benar benar sehat seperti dirinya. Bagaimana jika junkyu mendadak pusing lalu pingsan dan tidak ada siapa siapa? Itu salah satu hal yg jihoon khawatirkan.
Sebelum menjawab pertanyaan jihoon, junkyu menghela nafasnya berat. Dirinya kelelahan bekerja tetapi jihoon malah terus bertanya padanya. Mau tidak mau junkyu harus menjawab agar jihoon tidak curiga padanya.
"Gue bosen dirumah terus ji. Jadinya gue jalan jalan ke taman pas udah nganterin dobby pulang dari klinik." Jawabnya.
"Tapi jangan pulang kemaleman juga kyu. Gue khawatir lo kenapa napa pas gak bareng sama gue."
"Iya jihoon, gue bakal baik baik aja. Udah sana keluar, gue mau tidur." Junkyu mengibaskan tangannya menyuruh jihoon untuk segera keluar dari kamarnya.
Jihoon pun hanya menurut dan langsung pergi dari kamar junkyu. Meskipun hatinya masih tidak tenang karena perilaku junkyu yg aneh akhir akhir ini.
Setelah perginya jihoon, junkyu langsung merebahkan tubuhnya. Akhirnya junkyu bisa merasakan hangatnya ranjangnya.
"Capek banget hari ini." Gumamnya dengan kedua mata terpejam.
Saat junkyu hampir memasuki tidurnya, rasa mual langsung junkyu rasakan begitu saja.
Junkyu mencoba untuk menahannya tetapi rasa mual yg tiba tiba membuat junkyu langsung terbangun dan berlari ke arah toilet yg berada didapur.
Junkyu mengeluarkan semua isi perutnya karena rasa mual yg tak kunjung berhenti, bahkan sekarang untuk menggerakkan kedua kakinya pun junkyu tidak sanggup karena dirinya sudah lemas bukan main.
Junkyu menyandarkan tubuhnya di tembok toilet. Tidak peduli itu basah dan kotor, itu satu satunya cara untuk junkyu tidak terbaring lemah di atas lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Smile Behind The Sadness [END]
Roman pour Adolescents"Jihoon, lo ga seharusnya bersikap kayak gitu ke doyoung. Dia itu adek lo sendiri." "Dia bukan adek gue kyu. Lo harusnya sadar, gara gara dia lo bisa sakit kayak gini." "Dobby cuman mau kak jihoon sayang dan anggap dobby ini adiknya kak jihoon juga...