Tuan kim membuka pintu rumah tempat disekapnya jinhwan dan juga yeri. Sang tuan ingin melihat apakah kedua manusia itu sudah menyadari dengan semua kesalahannya atau tidak.
Saat sang tuan masuk ia langsung disambut oleh beberapa anak buah yg berjaga, dan tentunya sang tuan langsung mencari keberadaan asahi.
"Bagaimana keadaan mereka sekarang?" Tanya tuan kim mendudukan tubuhnya di atas sofa.
"Mereka sedang tidak sadarkan diri tuan. Dan semua perintah tadi, sudah kami lakukan." Jawab asahi yg langsung dibalas anggukan oleh sang tuan.
Tuan kim mendatangi tempat ini adalah untuk mengakhiri semuanya.
Bahkan jihoon pun turut ikut bersamanya. Hanya saja jihoon sekarang masih berada di dalam mobil dan akan menunggu perintah dari sang kakek.
Jihoon sudah mengetahui semuanya. Dan jihoon mempercayai jika orang asing yg tiba tiba datang padanya itu adalah kakeknya.
Jihoon sekarang ada disini karena sang kakek mengajaknya untuk ikut bersamanya. Dengan begitu jihoon juga meminta sang kakek untuk membawanya pergi ke rumah untuk mengemas barang barang miliknya dan junkyu, tentunya jihoon tidak akan lupa untuk membawa doyoung bersamanya.
Mengenai doyoung, jihoon belum juga mendapat telpon darinya. Padahal saat doyoung akan pulang tadi, jihoon menyuruh doyoung untuk menelponnya jika sudah sampai dirumah. Tetapi sampai sekarang doyoung belum juga menelponnya.
"Pak, ini kita ngapain ke sini ya?" Tanya jihoon pada sang supir yg ada bersamanya didalam mobil.
Sang supir hanya membalas tatapan jihoon dengan senyuman tipis lalu kembali menatap pada rumah yg ada dihadapan mereka.
Jihoon sudah menduga jika kakeknya bukan hanya orang biasa. Pasti ada sesuatu yg belum kakeknya ceritakan padanya.
Sementara itu sekarang tuan kim sedang menyuruh asahi dan juga yedam untuk membawa jinhwan dan yeri dihadapannya.
Tidak tanggung tanggung, asahi dan juga yedam kembali menyeret jinhwan dan yeri dari ruangan mereka sampai dihadapan sang tuan.
Kini mereka sudah ada dalam kesadaran penuh. Jinhwan bahkan sekarang sedang melotot kaget karena melihat mantan mertuanya kini ada dihadapannya.
"A-ayah?.."
Tuan kim berdecih mendengar seruan jinhwan. Ia kemudian berdiri dan berjalan pelan sambil mengelilingi yeri dan jinhwan yg sekarang tengah ketakutan.
"Sekarang kalian sudah tau kenapa kalian ada di sini?" Suara dari tuan kim langsung bergema, membuat jinhwan dan yeri semakin menunduk takut.
Langkah tuan kim langsung terhenti tepat didepan jinhwan. Hal itu membuat jinhwan dengan ragu mendongakan kepalanya untuk melihat tuan kim yg sedang menatap marah padanya.
"Terutama kamu jinhwan!"
BUG!
Jinhwan langsung jatuh tersungkur setelah tuan kim memukul kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Smile Behind The Sadness [END]
Подростковая литература"Jihoon, lo ga seharusnya bersikap kayak gitu ke doyoung. Dia itu adek lo sendiri." "Dia bukan adek gue kyu. Lo harusnya sadar, gara gara dia lo bisa sakit kayak gini." "Dobby cuman mau kak jihoon sayang dan anggap dobby ini adiknya kak jihoon juga...