Doyoung sangat bahagia, tentu saja. Perasaannya saat melihat ibunya yg kini sedang mengajak junkyu berjalan jalan di taman rumah sakit membuat doyoung terus tersenyum lebar.
Akhirnya ibunya bisa menganggap kedua kakaknya sebagai anak kandungnya.
Drrt
Doyoung langsung merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya yg berdering, tanda telpon masuk. Dan setelah doyoung lihat ternyata itu jihoon yg sedang menelponnya.
"Halo kak ji?"
"Junkyu baik baik aja kan? Ini udah waktunya junkyu keluar kamar buat jalan jalan sore."
Doyoung menganggukan kepalanya meskipun jihoon tidak akan melihatnya. Doyoung sudah mengingat semua apa yg jihoon ucapkan sebelum pergi tadi, dan sekarang doyoung sudah melakukannya bersama dengan ibunya.
"Iya ini kak kyu lagi ditaman kok. Udah dobby kasih cemilan juga buat kak junkyu tadi sama buah buahan. Kak kyu juga katanya tadi ga pusing atau sesek lagi napasnya kak ji." Ucap doyoung menjelaskan semuanya pada jihoon.
"Oke. Kabarin junkyu kalau gue bakal pulang malem. Gue ada tugas yang belum dikerjain dan harus selesai hari ini juga. Nanti kalau udah selesai, gue langsung nyusul ke sana." Jawab jihoon dari sebrang sana yg lagi lagi dibalas anggukan oleh doyoung.
Sebelum doyoung ingin mengucapkan perkataannya, telpon dimatikan sepihak oleh jihoon. Padahal doyoung ingin memberitahu jihoon jika ibu mereka sekarang sudah berubah menjadi baik pada junkyu.
Tetapi mungkin jihoon sedang sibuk dengan tugas kuliahnya, sehingga jihoon langsung memutuskan telpon itu. Begitu pikir doyoung.
"Dobby belum makan dari siang kan? Dobby makan dulu ya. Ini kak junkyu bareng sama ibu aja." Sahut ibunya yg sudah ada didepan doyoung.
Doyoung sedikit ragu untuk meninggalkan junkyu sendirian bersama ibunya. Doyoung masih sedikit waspada dengan ibunya. Tetapi ekspresi wajah ibunya yg sedang tersenyum hangat membuat doyoung menganggukan kepalanya.
Doyoung kemudian berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan kursi roda junkyu.
"Kak junkyu sama ibu dulu ya? Dobby mau makan dulu sebentar."
Junkyu mengangguk pelan sambil tersenyum kecil. Junkyu tidak ingin memaksa doyoung untuk terus bersamanya. Lagipula sekarang ibunya terlihat benar benar tulus dengan apa yg diucapkannya tadi.
Bahkan tadi saat ibunya mendorong kursi roda miliknya, ibunya terus menceritakan banyak hal agar suasana tidak terasa canggung diantara mereka.
"Yaudah, dobby pergi dulu ya kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Smile Behind The Sadness [END]
Подростковая литература"Jihoon, lo ga seharusnya bersikap kayak gitu ke doyoung. Dia itu adek lo sendiri." "Dia bukan adek gue kyu. Lo harusnya sadar, gara gara dia lo bisa sakit kayak gini." "Dobby cuman mau kak jihoon sayang dan anggap dobby ini adiknya kak jihoon juga...