ch. 26

1.3K 146 12
                                    

Disinilah mereka sekarang, di tempat seluncuran es yg tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat penginapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disinilah mereka sekarang, di tempat seluncuran es yg tempatnya tidak terlalu jauh dari tempat penginapan mereka.

Jihoon pun sudah mewanti wanti kedua adiknya untuk berpakaian sedikit tebal agar mereka tidak kedinginan saat bermain.

Meskipun sekarang masih pukul 1 siang, tetapi namanya bermain bersama es, pasti akan ada udara dingin.

"Kak jihoon, kak junkyu ayo kita main seluncuran yang itu tuh yang paling tinggii!" Doyoung berujar penuh semangat sambil menunjuk pada atas bukit yg lebih tinggi daripada yg lain.

Jihoon mengangguk setuju, kemudian mengajak kedua adiknya mengambil ban untuk alat mereka berseluncur nanti.

"Bentar bentar, kakak capek naik tangga nya."

Jihoon dan doyoung langsung mencari asal suara junkyu yg ternyata tidak ada disebelah mereka. Dan disaat keduanya menoleh kebelakang, dari jarak 4 meter, junkyu sedang terduduk sambil mengatur nafasnya.

Jihoon terkekeh pelan, ia kemudian mendekati junkyu dan menepuk bahunya beberapa kali.

"Baru aja sebentar naik tangga kyu, masa udah tumbang aja." Ucapnya diselingi terkekeh pelan.

Junkyu mendengus kesal. Memang benar ucapan jihoon tadi, mereka baru sebentar menaiki tangga, tetapi entah kenapa junkyu rasa ia sudah sangat kelelahan.

"Remaja jompo sih lu." Ucap jihoon lagi yg kini tertawa lepas.

Doyoung yg tadi diam memperhatikan ikut tertawa. Meskipun begitu, doyoung tetap khawatir pada junkyu. Doyoung takut junkyu kenapa napa jika terlalu kelelahan.

"Kita naik bukit yang biasa aja kalau gitu kak. Tinggal 10 tangga lagi buat ke bukitnya."

Junkyu menggelengkan kepalanya, tidak mungkin mereka tidak jadi meluncur di bukit yg paling tinggi hanya karena dirinya sudah kelelahan. Maka dengan itu, junkyu kembali berdiri sambil meregangkan otot otot tubuhnya.

"Ayo kita lanjut jalan lagi. Kakak cuman akting doang tadi, biar rada dramatis dikit." Tutur junkyu sambil tersenyum manis pada jihoon dan doyoung.

Lalu tanpa menunggu saudaranya, junkyu berjalan lebih dulu. Meninggalkan jihoon dan doyoung yg saling melihat satu sama lain.

"Ada ada aja kelakuan junkyu. "

Dan kini mereka sudah sampai di atas bukit seluncuran yg paling tinggi diantara bukit bukit yg lain.

Tentunya pemandangan dari atas sana begitu menakjubkan, sampai membuat doyoung tidak hentinya berkata 'woah'.

Jihoon yg diam diam memperhatikan adiknya, langsung saja ia mengambil ponselnya dan memotret doyoung. Tidak lupa juga untuk memotret junkyu yg sedang melamun sambil memainkan ban yg ia pegang.

"Silahkan, giliran kalian untuk meluncur." Sahut salah satu petugas disana.

Ketiganya langsung saja bersiap di masing masing tempat yg sudah disediakan.

A Smile Behind The Sadness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang