"Ge."
"Apaan?"
"Kita sebenarnya apa?"
"Harusnya gue yang nanya itu nggak sih sama lo?"
"Gue nggak mungkin nembak lo, ntar lo mati lagi."
"Goblok kok dipelihara, Gal?"
"Hehe. Emang lo mau pacaran sama orang lumpuh kayak gue?"
"Gal, lo percayakan kalau di dunia ini masih ada orang yang kalau cinta ya udah cinta aja? Nggak perlu pake mandang kondisi lo gimana. Soalnya kalau udah sayang, kepala lo buntung juga bakalan tetep gue sayang."
"ANYING! NGGAK GITU JUGA GE!"
"Ya habisnya! Lo selalu ngerasa lo kurang banget buat suka sama seseorang. Jangan kayak gitu, Gal, di dunia ini masih ada yang mau sayang sama lo tampa liat kondisi fisik lo kayak gimana."
Galan masih mendengarkan, kata apa yang selanjutnya akan Geya lontarkan.
"Ribuan cewek atau cowok suka sama seseorang yang diliat pertama kali adalah fisik, tapi gue nggak termasuk ke golongan mereka."
Hanya dengan begitu saja, Galandra mengakhiri topik obrolan mereka dengan kecupan manis dan terkesan singkat di bibir ranum berbau peach milik Geya.
Kecupan singkat yang berakhir menjadi lumatan.
***
OKE! CUT!!
SELESAI NIH AKHIRNYA, FIUH...
Kamis, 02/11/23 14:02
KAMU SEDANG MEMBACA
PESAWAT KERTAS
Fiksi Penggemar"Gue cuman pengen lo bahagia." "Pergi." "..." "Dengan cara itu gue bisa bahagia." /// "Gue... minta maaf, Gal." -SUDAH SELESAI- ~Mulai, 28/10/23 ~Akhir, 02/11/23 ©PESAWAT KERTAS | 2023
