Portal yang mencurigakan itu semakin membuat Arian takut karena tidak jelas portal itu akan menuju kemana apalagi dalam keadaan diseret oleh kedua orang misterius berjas hitam yang sangat jelas menunjukkan jika saat ini peristiwa penculikan supranatural sedang menimpanya.
"Hei, Hei tunggu" pinta Arian pada kedua orang itu karena ragu.
Kedua orang itu tidak menghiraukan Arian dan tetap menyeret remaja SMA itu dengan kuat untuk memasuki portal tersebut dan Arian yang tidak bisa melawan karena kuat nya cengkraman dan dorongan kedua orang itu mencoba mencium ketiaknya sendiri untuk memastikan bau badan nya, kemudian Arian pun hanya bisa berkata "Setidaknya biarkan aku mandi dulu!"
Arian dan kedua orang yang menyeretnya masuk dan menghilang diantara cahaya ungu portal itu dan tak lama kemudian portal gerbang dimensi itu pun juga ikut menghilang.
Bentuk dunia yang cukup berbeda dibanding bumi begitulah gambaran yang Arian temukan saat memasuki portal tadi dan melihat sekitar tempat dimana rombongan mahluk-mahluk yang menyerupai manusia dan beberapa diantaranya memiliki ekor, tanduk dan sayap dan membuat Arian yakin jika dia temui adalah masyarakat jin di dunia yang berbeda itu,
Pepohonan hingga tanaman yang berbeda sepanjang jalan begitu pun bentuk gedung-gedung yang sangat berbeda dengan bumi bahkan bangunan gedung tempat dia dibawa pun sangat mirip dengan kastil di film-film fantasi barat dan bangunan yang dipahami Arian sebagai tempat upacara pernikahan itu pun telah dipenuhi dengan begitu ramai dan membludak oleh para jin.
Belum sempat menikmati setiap pemandangan berbeda pada dunia jin yang dilihatnya Arian ditarik oleh rombongan bapak-bapak jin berseragam pelayan kerajaan kedalam sebuah tempat pemandian mewah dan dimandikan dan didandani dengan begitu cekatan dan ringkas oleh para bapak-bapak jin yang merupakan pelayan di tempat upacara pernikahan tersebut.
Arian yang kehilangan semangatnya setelah dimandikan dan didandani termenung disebuah kursi yang berada didekat Altar pernikahan kemudian dengan lesu dia bergumam "Apa-apaan ini... "
Arian menghela nafas dengan begitu panjang kemudian melanjutkan keluhnya "Meskipun ini budaya mereka tapi aku sangat merinding saat rombongan bapak-bapak jin bertanduk yang memandikan dan mendandani ku ."
"Sialan aku tidak rela" Arian terisak, kemudian dengan kesal menatap setiap pelayan laki-laki yang ada di sana dan sesekali melihat pelayan perempuan seakan berharap sesuatu yang berbeda.
"Huff, kenapa mereka tidak membiarkan aku mandi sendiri" dengan nada sedih Arian menundukkan kepalanya.
"Maaf tuan semua ini kami lakukan agar pernikahan nya bisa secepatnya dilaksanakan" jawab pelayan yang ada didekatnya saat mendengar gumaman dengan suara bervolume besar dari Arian.
"Hadirin sekalian tuan putri kita telah tiba" Suara seorang yang seperti pembawa acara yang sedang berdiri didekat altar terdengar oleh para hadirin yang merupakan rakyat jin dan karena tuan putri mereka sudah memasuki ruang upacara pernikahan setiap orang di sana berdiri dan memberikan hormat pada tuan putri mereka.
Arian yang masih penasaran dengan sebutan tak biasa saat memanggil wanita jin tersebut berkata "Tuan pu_?"
"Silahkan bersiap di sana tuan" perkataan Arian terhenti begitu saja saat pelayan tadi sedikit mendorong tubuh Adrian dan mengarahkan remaja itu untuk berdiri di dekat altar dan menunggu wanita jin yang telah dipanggil.
"Ah, baiklah" jawab Arian singkat.
Dengan seksama Arian memerhatikan wanita jin yang melangkah mendekatinya dan wanita jin itu sangat jauh berbeda dari yang ia bayangkan tadi, diantara penampilan yang elegan dengan gaun putih ada kulit mulus yang seputih porselen dengan wajah cantik dan manis dilengkapi dengan bibir tipis berwarna buah ceri serta rambut merah muda panjang bergelombang yang terurai indah diantara tanduknya yang berukuran sedang dari wanita jin itu.
"Cantik... " tanpa sadar Arian keceplosan mengeluarkan pujian yang tepat saat melihat wanita jin itu.
"Apa?" Jawab wanita jin yang mendekatinya itu saat mendengar samar-samar mendengar perkataan Arian ketika jaraknya hampir berdekatan dengan Arian.
"Tidak ada, ma, maafkan aku" Arian tergagap saat tersadar jika perkataan spontan nya terdengar wanita jin itu.
"Sesosok wanita jin secantik dan semanis dia?" tanya Arian dalam hati melihat sesosok jin yang menjadi sumber kontraknya untuk melakukan pesugihan.
"Kualitas wanita, ah tidak, kualitas gadis ini di atas rata-rata" dalam hati Arian membetulkan pandanganya terhadap jin tersebut yang terlihat seumuran dengannya.
"Seperti aktris, Penyanyi, Idol" Arian mulai mencocok-cocokkan kecantikan gadis jin itu dengan sosok yang ada di dunia nyata.
"Aura ini"
Arian melihat penuh sekujur tubuh sosok gadis jin itu dan merasakan Aura kuat yang begitu elit dan elegan.
"Dia dipanggil tuan putri" kata Arian dalam hati saat tersadar akan suatu hal dari aura yang berbeda dari gadis jin itu.
"Tuan putri dunia jin rupanya" lanjut kata hati Arian menegaskan kesimpulannya pada gadis itu.
"Silahkan maju selangkah lagi tuan putri" kata pembawa acara yang berada didekat mereka berdua, mendengar hal itu gadis jin itu maju selangkah dan membuat jarak yang cukup pendek pada hadapan wajah Arian.
"Sial jarak ini" Arian yang gugup didekati gadis jin yang cantik mengumpat dalam hati.
Wajah yang memerah dari tuan putri jin itu karena begitu dekat dihadapan laki-laki manusia begitu tampak jelas oleh Arian dan sekilas Arian bisa menangkap jelas jika sesekali dengan mata birunya yang indah gadis itu menatap Arian dan saat tahu jika Arian sadar oleh tatapannya gadis jin itu terlihat begitu malu dan mengalihkan pandangnya.
Tindakan gadis jin itu juga membuat Arian gugup sejadi-jadinya dan wajah terutama telinganya pun ikutan memerah seperti gadis itu tidak hanya itu jantungnya entah kenapa terpompa dengan begitu kuat seakan-akan detakan nya bisa terdengar oleh siapapun hingga membuat Arian yang beberapa kali memegangi dadanya bertanya dalam hati "Kenapa jantungku berdetak tak karuan?"
"Tidak-tidak mana mungkin aku tertarik dengan sesosok jin" Arian menggelengkan kepalanya beberapa kali seraya menenangkan dirinya yang sedang tidak karuan dan beberapakali mengambil nafas untuk dikeluarkan perlahan agar jantungnya terpompa normal.
"Bagaimanapun juga aku masih menyukai Reina" Arian berusaha keras mengembalikan bayangan wajah cantik Reina teman sekelasnya yang sudah lama iya sukai namun langsung ditimpa oleh bayangan dari wajah yang begitu cantik dari gadis jin dihadapannya sehingga membuatnya menggerutu dalam haru "Tapi dia sangat cantik.."
"Argh...Sialan! " umpat Arian sembari menggaruk rambut kepalanya.
"Tuhan tolong, aku tidak ingin ketertarikan ku pada gadis manusia menjadi goyah gara gara putri dunia jin di hadapanku iniiiiiii !" dari dalam hatinya Arian menjerit karena takut akan ada perubahan besar yang mungkin akan terjadi pada kisah romantis kehidupan masa SMA nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Genie Wife [TAMAT]
RomanceArian harus menikahi sesosok putri dari dunia jin setelah melakukan ritual pesugihan yang tidak biasa dibawah pohon beringin tua karena ingin memiliki uang satu miliyar untuk melunasi hutang ayahnya yang minggat dari rumah. Kehidupan SMA nya kemudia...