Pertama dari Seorang Kesatria

1 0 0
                                    

Arian dan Sera cukup lama saling memandang karena mereka berdua saling sadar juga merenung jika ternyata sudah cukup lama berjuang bersama selama 1 setengah tahun.

Dengan tatapan sendu dan senyum simpul mereka berdua seakan memberikan air muka terimakasih dan kagum serta bangga dengan pencapaian mereka.

Tetapi anehnya setelah hening beberapa saat kemudian saling tertawa lepas karena sadar dari awal yang membuat mereka berdua menjalankan misi berat memulangkan jin karena kecerobohan yang disebabkan mereka berdua, dan menjadi lega karena sadar akan berakhir.

"Ya benar, sebentar lagi akan lulus jin yang berkeliaran dan jin penyerap energi negatif sudah banyak kita pulangkan" Sera menghentikan tawanya sembari melap air matanya yang sembab karena tertawa barusan.

"Apakah kita  sudah cukup mengumpulkan jin nya?"

Tanya Arian kemudian membentang tikar yang diambil dari dalam tas ranselnya untuk mereka duduki.

"Kurasa ia" Kata Sera saat matanya memperhatikan Arian yang sedang duduk.

" Kita tidak menyangka kita harus memulangkan jin penyerap energi negatif juga sebagai  tambahan yang banyak"

"Aku mau duduk" Sera berjalan mendekat pada tikar yang dibentang Arian.

Arian pun merapikan bagian sisi tikar di sebelahnya kemudian ditepuk-tepuk pelan untuk mempersilahkan tuan putri dunia jin itu duduk.

Sera mendesah pelan saat duduk melepas lelahnya yang cukup saat perjalanan menuju pantai kemudian dengan senyuman manis yang begitu lebar sampai-sampai membuat matanya yang bulat menyipit diantara pipinya yang merah merona saat memiringkan kepala  untuk menoleh pada Arian Sera berkata "Sudah lama aku tidak duduk seperti ini disamping mu untuk mengisi energi sihir."

"Aku sangat senang"

Sera menghela nafas panjang saat senyumannya masih terjaga kemudian merintih pelan "....Karena kesibukan kita."

Arian kemudian melirik matahari yang mau terbenam saat sekalian mengalihkan pandangan dari senyuman Sera  yang membuat jantungnya merasakan sebuah getaran sehingga berdenyut cukup kuat kemudian mencerna perkataan Sera dengan memikirkan frekuensi jumlah seringnya Sera  duduk disampingnya dan mengisi energi sihir.

Arian pun mengangguk dengan sendirinya saat sadar jika memang betul Sera sudah jarang duduk dengan cukup lama disebelahnya dengan alasan mengisi energi sihir selama ini, setelah memperhatikan 3 gadis lain yang sedang asik bermain air jauh dihadapannya, tanpa Arian sadari perasaan miliknya pun dengan sendirinya menjadi meluap-luap bahagia saat Sera dengan sendirinya duduk di sebelahnya, jantungnya pun berdebar hebat.

"Aku juga senang!" Arian memberanikan diri untuk melontarkan kata yang tergambar dari perasaannya terhadap Sera yang selalu mengisi energi sihir dengan duduk disebelahnya yang kini telah berubah menjadi perasaan suka.

"Kau senang saat aku di sebelah mu?" tanya Sera dengan seringai manis dengan nada menggoda,

"Tidak, aku senang akhirnya tugas yang diberikan kerajaan jin padaku sebentar lagi berakhir" Arian berdalih saat sedikit menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan perasaan malu dengan wajah yang memerah dan gugup karena Sera.

"Ta_tapi kau disebelah ku juga aku senang" Arian dengan tempo pelan dengan suara yang begitu kecil bergumam

"Syukurlah"

Sera yang lega saat mendengar gumam dari Arian itu kemudian dengan mesra menyenderkan kepalanya pada bahu suami kontraknya tersebut meskipun dilanda debaran hati yang cukup bergejolak.

Arian yang sadar jika bahunya menjadi tempat bersandar oleh Sera semakin menundukkan kepalanya dengan tanggapan yang membisu, namun diantara itu semua dia juga begitu bahagia karena bisa merasakan adegan romantis masa muda yang pernah ia lihat sebelumnya.

My Genie Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang