Rencana Untuk Menghibur

1 1 0
                                    

"Sabar tuan putri!"

Eru dengan sekuat tenaga menahan tubuh dengan mengunci lengan Sera yang akan maju untuk menyerang Arian bersama tinjunya yang terkepal kuat.

Wajah Sera yang putih memerah panas karena kesal giginya pun terkatup erat hingga memunculkan gemeretak yang cukup kuat, melihat kondisi tuan putrinya yang kacau seperti itu Eru pun menghela nafas panjang dan mencoba menenangkan dengan suara yang pelan dan lembut.

"Dengarkan dulu penjelasan tuan Arian"

"Iya ada yang mau dia sampaikan" celetuk Alia yang baru masuk  dan memperhatikan keributan kecil itu, kemudian mengambil Reina yang digendong Arian untuk membawanya ke gadis tamu, agar Arian bisa fokus menjelaskan hal yang terjadi pada Sera dengan tertib.

"Maafkan aku,Tolong maafkan aku!" teriak Arian meminta maaf sampai-sampai bersujud demi meredam amarah Sera.

***

"Reina masih belum bangun"

Kata Arian yang baru saja menjelaskan segala hal yang terjadi hari ini pada Sera, saat sedang mengintip kondisi Eru yang masih tertidur pulas setelah pingsan dan terlihat lebih rileks dari sebelumnya setelah jin yang menempel pada tubuhnya mengecil.

"Biarkan saja dulu dia beristirahat, energi negatif yang keluar banyak sudah pasti menguras tenaganya" kata Alia sembari menepuk pelan pundak Arian yang saat itu juga sama-sama melihat kondisi Reina di kamar tamu.

Dengan diikuti Alia, Arian berbalik dan kembali berjalan ke arah Sofa ruang tamu tempat Sera duduk dan kembali bersimpuh pada lantai di hadapan Sera untuk mendengar tanggapan Sera setelah penjelasannya yang panjang lebar tadi dan berharap agar dimaafkan oleh istri kontrak nya itu.

"Jadi begitu, kau hanya menolong Reina" Sera berkata dengan ekspresi yang datar kemudian menyilangkan kakinya.

Arian yang pipinya merah mengangguk sambil mengalihkan pandangannya ketika Sera yang hanya memakai lilitan handuk di tubuhnya menyilangkan kaki dan memperlihatkan sekujur kakinya yang begitu mulus dan putih.

Sera yang tidak sadar dengan reaksi Arian menghela nafas panjang kemudian dengan perasaan lega dari penjelasan Arian gadis jin itu berkata "Baiklah aku maafkan."

"Benarkah?" tanya Arian dengan wajah yang berseri-seri karena bahagia sekaligus lega dengan perkataan Sera.

Dengan tangan yang menyilang Sera menoleh pada Arian dan bersama dengan wajah datar menatapnya dengan penuh kekesalan karena menanyakan hal yang berulang kali kemudian bertanya dengan nada marah "Kau mau aku pukul?"

"Tidak, maafkan aku..."

Suara yang begitu kecil keluar dari mulut Arian dam dia pun menundukkan kepalanya dengan perasaan yang sedikit takut.

"Setahuku jin pembawa sial salah satu dari sekian banyak jin liar yang hidup dengan menyerap energi negatif" Eru yang baru saja selesai melihat kondisi Reina datang dan ikut duduk di sofa dan memulai pembicaraan tentang jin yang mengganggu Reina.

Sembari memerhatikan Eru yang berbicara Alia mengangguk kemudian menanggapi perkataan pengawal pribadi Sera itu untuk berkata "Iya benar, Sering digunakan oleh orang-orang untuk mengirim kan hal buruk seperti guna-guna dari dukun dan sangat sering disebut orang awam sebagai gangguan mahluk halus."

"Biasanya mereka menyerap energi negatif untuk diri mereka sendiri kan?" tanya Sera saat matanya kali ini tertuju pada Alia.

Alia mengangguk lagi dan menjawab "Namun kali ini energi negatif mereka gunakan untuk mengembalikan wujud Sadan yang sudah lama hilang."

Sera membisu sesaat ketika mengingat-ingat cerita ayahnya tentang Sadan jin jenius yang melakukan kejahatan dengan kepintaran dan eksperimen nya yang menyakiti para jin sehingga menjadi iblis dan di usir dari kerajaan jin mendengar kengerian itu saja membuat Sera yang merupakan puti kerajaan jin merinding hingga secara spontan sebuah kalimat terlontar dari mulutnya "Bagaimanapun juga kita harus mencegah Iblis itu bangkit."

My Genie Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang