Donkey King

1 1 0
                                    

Bunyi kaca yang berderak akibat Bobi dan Ivan mencoba mengintip lewat jendela yang cukup tinggi di rumah itu tidak disadari oleh Arian dan Sera yang saat itu sedang fokus untuk memulai melawan jin, sehingga membuat Bobi dan Ivan leluasa mengintip kegiatan mereka.

"Kita akan melihat apa yang akan mereka lakukan di dalam sini" endusan nafas dari lobang hidung Bobi yang membesar membuat kaca jendela rumah itu memunculkan embun yang tercipta dari nafasnya saat berbicara sembari mengintip.

"Sudah jelas tidak akan melakukan apa-apa kan" Ivan disebelahnya yang juga ikut mengintip menyela karena tidak setuju dengan pendapat sahabatnya itu.

"Mereka itu sau_" perkataan lanjutan Ivan terpotong oleh Bobi yang mendekatkan jari telunjuknya kearah mulut Ivan yang sedang berbicara.

"Ssst, sejak awal mau itu saudara jauh sepupu atau hal lain  aku tidak yakin laki-laki biasa saja seperti Arian tidak memiliki hasrat aneh-aneh pada anak baru secantik Sera" Bobi berkata saat seringai lebar muncul pada wajahnya.

"Iya sih tapi teta_"

"Lihat lah Arian memegangi pundak Sera" Bobi kembali memotong perkataan sahabatnya itu saat menunjuk pemandangan didalam jendela itu.

"Bukankah Arian sedang mendorongnya" lobang hidung Bobi menambah uap yang cukup banyak pada kaca jendela rumah kosong itu sehingga membuat jendela itu tambah tebal embun nya.

"Hei"

Dengan sedikit bergidik Ivan menatap Bobi dengan tatapan sinis berkat tingkah aneh sahabatnya itu.

"Sera itu sepertinya sedang kesusahan"

Ivan melanjutkan perkataannya saat melihat pemandangan dengan penilaian yang berbeda dari sahabatnya itu ketika melihat Sera yang memasang wajah tertekan, Ivan pun kemudian mencoba untuk ikut mengintip agar bisa mendapat gambaran jelas dari kejadian pada rumah kosong yang melibatkan Arian dan Sera tersebut.

"Kita liat saja apa yang terjadi" Bobi menimpali perkataan Ivan dengan masih memasang seringai lebar di wajahnya.

"Haaah, memang sulit kalau memiliki sifat pikiran kotor yang alami"

Ivan bergumam jengkel dengan wajahnya yang sedikit kesal melihat sahabatnya.

"Sebentar mereka berdua ada imej sebagai orang yang mampu mengusir jin,  satu lagi Eru seusai kejadian kesurupan masal kemarin"

Ivan tertegun sesaat ketika terbesit di pikirannya tentang aksi Arian dan Sera serta Eru yang dirumorkan anak-anak sekolahnya jika mereka bertiga lah yang mengusir para jin saat kejadian rutin bulanan sekolah mereka sekitar seminggu yang lalu.

"Kalau tidak salah rumornya rumah ini ada jin penunggu yang menyeramkan"

Ivan melanjutkan perkataan dalam hatinya saat memeriksa dengan seksama suasana dan kondisi rumah kosong itu yang terlihat suram dan menyeramkan berkat ornamen lawas serta retakan, debu bahkan rumput liar yang mengakar didinding rumah itu.

"Mereka mau mengusir jin?" Ivan bertanya-tanya dalam pikirannya saat melihat Arian dan Sera didalam sana  yang seakan-akan memasang kuda-kuda akan segera bertarung untuk menangkap jin yang sesuai dengan pikirannya seperti berbagai film yang pernah ditontonnya.

"Kalau iya bukankah itu sangat keren, seperti di film-fi_"

Perkataan Ivan yang kali ini tidak terlontar melalui mulut di potong lagi namun bukan oleh Bobi yang ada di sebelahnya melainkan sesosok wanita berambut pendek putih yang tiba-tiba saja muncul di belakang mereka yang menunjukkan wujudnya pada pantulan kaca jendela rumah kosong itu keringat dingin pun muncul di dahi Ivan, matanya pun terbelalak seketika dari belakang wanita itu menyerangnya.

***

"Ke_kenapa harus gorila?"

Arian bertanya dan menoleh pada Sera dengan kening yang mengerut pada wajahnya dan sesekali melirik jin yang kini berganti bentuk menjadi gorila yang nampak sedikit lucu dengan menyipitkan mata kanan merasa aneh dan tak mengerti.

Arian merasa aneh karena seharusnya pada dasarnya jin itu meniru wujud yang normal dipakai para jin berdasarkan cerita-cerita nenek moyang dan leluhur yaitu harimau  dan ular dan sangat jarang dirinya mendengar ada jin yang menyerupai gorila apalagi gorila yang terlihat lucu dengan dasi merah didepan matanya sekarang.

"Aku tidak tahu" Sera pun menjawab pertanyaan yang tidak terlalu penting itu dengan wajah yang datar karena Arian telah menoleh padanya.

"Aku menggunakan tubuh dari Donkey King"

Jin itu menjawab dengan wajah yang datar juga.

Hanya ada hening sesaat karena Sera dan Arian yang tidak mengerti selera jin itu untuk merubah wujud saat marah.

"Itu nama dari karakter game" jin itu melanjutkan perkataan karena respon hambar Sera dan Arian.

"Norak"

Celetuk Sera menghina jin itu yang merasa kesal nama karakter game favoritnya.

"Kau tidak ada mirip-miripnya dengan Donkey King, sangat jelek" Sera melanjutkan dengan wajah yang merasa jijik.

"Apa kau bilang" Jin yang sekarang berwujud gorila itu mengamuk dengan mulai memukul-mukul dadanya dengan kencang untuk mempersiapkan diri menyerang Arian dan Sera.

"Dari pada memadatkan wujudnya dia menggunakan sihir nya yang cukup banyak untuk menjadi wujud monster tak jelas seperti itu"

Sera berkata pada Arian di sela-sela persiapan si jin yang akan menyerang mereka berdua.

"Tapi bagaimana dia bisa bertahan?"

Aria bertanya pada Sera dan sesekali melirik jin itu untuk memastikan pergerakan nya , sembari ,mengambil nafas yang panjang Arian melanjutkan perkataannya "Padahal ku dengar rumah ini sudah kosong sejak belasan tahun lalu."

"Sihir kuat yang mengitarinya bahkan wujud mengerikan nya yang tadi itu didapatkan dari pengakuan orang-orang yang menganggapnya seram"

Sera berkata saat jarinya menunjuk asap gelap yang menyeruak keluar dari tubuh si jin gorila itu.

"Jin bisa bertahan jika ada pengakuan"

Arian mengangguk kecil menanggapi perkataan Sera itu dan kemudian memerhatikan jika putri dari dunia jin itu mencoba melangkahkan kakinya mendekati jin gorila didepannya dengan berani.

"Mengatasi sihir adalah hal yang aku kuasai"

Kata Sera dengan begitu tegas dengan nada terhormat dan berwibawa berkat dara kerajaannya yang sekaligus menunjukkan posisinya sebagai tuan putri dari dunia jin

Sera menunjuk jin itu dengan tatapan yakin  kemudian melanjutkan perkataannya dengan nada amarah "Menyerah lah aku bisa saja memusnahkan mu sekarang"

"Tidak bisa aku harus tetap ada disini aku tidak boleh musnah karena perbuatan mu"

Jin itu berteriak dengan nada Amarah Ketika menjawab pernyataan Sera.

"Aku sudah berjanji dengan Reki untuk bermain game bersama lagi di rumah in_"

Tetapi perkataan jin berbentuk gorila itu terputus begitu saja saat sesosok manusia menerobos jendela rumah kosong itu dan menghancurkannya, kemudian dengan begitu cepat sosok manusia misterius itu dengan lari yang sangat kencang menghampiri jin berbentuk gorila itu untuk menembaki jin tersebut dengan kedua pistolnya pada jarak yang begitu dekat dengan dada berotot jin gorila itu.

Arian dan Sera pun hanya membisu melihat sosok itu yang secara brutal menembaki jin itu dengan tembakan beruntun yang jaraknya sangat dekat tanpa henti.

My Genie Wife [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang