Imbalan Yang Diganti

3 1 0
                                    

Dadanya sesak mulutnya tak terkatup tatapan mata Arian pun kosong saat memandangi langit-langit ruangan keluarga kerajaan jin karena shock berat yang baru saja dialaminya setelah mendengar penjelasan mengejutkan dari Eru.

"Tapi, tenang" Eru melipat lembaran kertas yang dipeganginya itu.

Eru memasukkan kertas yang dilipatnya itu kedalam kantong bajunya dengan sedikit memberi senyuman tipis pada Arian dia berkata "Kerajaan jin sudah memutuskan untuk tidak mengambil imbalan dengan cara kuno yang menyeramkan seperti itu."

Mata Arian kembali berbinar bola matanya pun cerah ceria dengan dada yang kembali terasa lapang dia memandangi Eru dengan perasaan Riang serta membalas senyuman tipis Eru tadi dengan lebar, Eru pun sedikit tersipu malu melihat laki-laki seumurannya itu memberi senyuman yang  begitu bahagia kearahnya.

Namun seketika Eru langsung memperbaiki sikapnya dengan cepat kemudian berjalan perlahan kearah lemari buku yang berdiri di sudut ruangan kemudian melanjutkan perkataannya "Lagipula semenjak 30 tahun terakhir hanya kau satu-satunya manusia yang tercatat melakukan kontrak dengan kaum kami."

"Jadi karena spesial kami pun bisa dengan mudah mengganti imbalan jiwa itu dengan hal yang aman" Eru mengambil sebuah buku yang letaknya berada di paling ujung sebelah atas kanan lemari itu dan saat bukunya terambil cahaya biru lingkaran sihir muncul memenuhi lemari itu dan seketika merubah lemari itu menjadi sebuah pintu gerbang.

Arian yang pertama kali melihat sihir nyata secara empat mata begitu terkagum-kagum melihat proses perubahan lemari itu matanya pun berbinar mulutnya pun kembali tak terkatup karena tercengang namun karena sadar reaksi kekanakannya dilihat orang-orang Arian langsung memperbaiki sikapnya dan kembali fokus pada perkataan Eru.

"Aman?" tanya Arian

Eru pun mengangguk menanggapinya dan membuka pintu gerbang itu sembari berkata "Silahkan masuk tuan Arian."

Arian, Eru diikuti dengan Sera dan kedua orang tuanya memasuki gerbang ajaib yang bertransformasi dari lemari buku itu kemudian tiba di ruangan serba putih dengan sebuah batu kristal besar berwarna merah menyala setinggi 10 meter ditengah ruangannya.

"Ini adalah benda pusaka berharga milik kerajaan" Eru menunjuk batu itu.

"Kristal energi"

Eru beberapa kali menyentuh-nyentuh batu itu dengan air muka kagum dan bangga.

"Kristal yang dibuat para ilmuan di dunia jin ini merupakan tempat penyimpanan energi sihir yang telah  ditampung selama 30 tahun"

Saat mendengar perkataan Eru, dari balik badan Eru Arian bisa melihat jika ibu dan ayah sera juga ikut menyentuh-nyentuh batu kristal itu

"Jadi karena jin menggunakan energi sihir untuk mengabulkan permintaan manusia, ilmuan kami memberi tahu jika kristal energi sangat berguna sebagai pengganti terkurasnya energi sihir para jin"

Arian yang masih menyimak perkataan Eru itu mencoba memegangi kristal energinya juga namun karena sungkan tangannya yang telah terjulur lama tak berani menyentuh kristal itu hingga akhirnya ditariknya sendiri dan membatalkan niat untuk menyentuhnya saat Eru melakukan suatu hal pada Sera.

Eru meletakkan telapak tangannya pada pundak Sera dan telapak tangan kirinya pada kristal energi itu.

"Permisi tuan putri" Eru meminta izin pada Sera, yang ditanggapi tuan putri itu dengan sedikit anggukan, kemudian Eru memulai membisikkan beberapa mantra diantara mulutnya.

Kristal Energi itu pun bercahaya begitupula telapak tangan Eru yang menyentuh pundak Sera dan sekilas cahaya besar yang mirip seperti kilatan petir muncul dan kemudian seakan-akan memasuki tubuh Sera hingga membuat tubuh Sera pun sedikit tersentak.

My Genie Wife [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang