Arian dengan segera memanggil Sera dan Eru yang masih asik beraktifitas untuk pesta kecil-kecilan mereka kemudian menunjukan jin pembawa sial yang telah lepas pada tubuh Reina itu secara sigap Eru yang diperintah Sera langsung menghubungi kedua jin dewasa penjaga gerbang dengan penampilan tak biasa yang sudah terbiasa dilihat oleh Arian.
Kedua jin penjaga gerbang itu tanpa basa-basi langsung memborgol jin pembawa sial yang masih dalam keadaan tertidur itu dan membantingnya kedalam portal dengan cepat sehingga membuat jin itu tak sempat bangun untuk melawan, dan setelah pamit kedua jin itu berkata akan memberi laporan pada raja Ifarid agar bisa mendalami lebih lanjut jin pembawa sial ini yang menyerap energi untuk kebangkitan Sadan dan mempelajarinya di dunia jin.
Alia dengan wajah yang kecewa dan merasa bersalah seakan berada dalam dilema karena membiarkan begitu saja jin berbahaya seperti itu dibawa ke dunia jin tanpa dibasmi dia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan wajah muram saat portal penghubung ke dunia jin itu menutup.
"Maafkan aku nenek" Alia bergumam pelan dengan suara kecil sehingga tidak ada satu pun orang di sana yang bisa mendengarnya.
Setelah proses pemulangan jin yang terbilang cepat tersebut selesai Arian dan keempat gadis itu melanjutkan pesta kecil-kecilan mereka dengan nyaman dan ceria, perbincangan-perbincangan yang bermunculan diantara mereka berlima sedikit-demi sedikit membuat mereka semakin akrab dan menciptakan ikatan yang cukup kuat.
"Hei Reina aku ingin bertanya"
Sera diakhir-akhir obrolan yang ceria bertanya sesuatu yang serius pada Reina.
Reina pun mengangguk untuk menanggapi perkataan Sera itu dan dengan tanggapan dari Reina, Sera pun melanjutkan perkataannya "Sebelum mengalami kesialan beruntun, adakah hal aneh yang kau temui?"
Reina memiringkan kepalanya dan melihat keatas untuk memikirkan suatu hal dan saat teringat sesuatu dia pun mengeluarkan perkataan dengan tempo yang pelan "Mungkin seorang bapak mengenakan masker juga setelan kantoran yang tiba-tiba memberikanku jeruk."
Arian dan ketiga gadis yang mendengar perkataan Reina tertegun karena memikirkan orang yang di katakan Reina saat mencerna maksud dari orang itu yang memberikan gadis itu jeruk kemudian Sera dan Eru saling melihat satu sama lain saat tercerahkan sesuatu dipikiran mereka Eru pun memberikan anggukan pada Sera karena tahu tuan putrinya memikirkan hal yang sama dengannya.
"Pria itu mungkin saja memberikan Reina makanan sesajen yang didalamnya telah menempel jin pembawa sial yang sedang mengkonsumsinya" Sera memberikan pernyataan ditengah keheningan dengan nada serius.
"Kau memakannya?" tanya Eru yang menoleh pada Reina.
Reina menundukkan sedikit kepalanya saat mengalihkan pandangan dari Eru, kemudian berkata dengan suara yang kecil "Dia begitu memaksa, aku merasa tidak enak jika tidak memakannya."
*
"Dasar sialan!" Umpat Seorang pria dewasa saat melihat obrolan ke lima remaja itu dari sebuah kaca di sebuah ruangan pada rumahnya di dunia jin.
"Tuan putri mengacaukan nya" Dia mengawasi wajah Sera dengan wajah yang penuh kekesalan.
"Dengan cara seperti itu?"
Tangan nya pun ia kepalkan.
"Sungguh menggelikan!" Dia meninggikan nada bicaranya kemudian membenturkan tangannya yang terkepal pada meja tempat ia duduk.
"Bodohnya aku memberikan jin liar penyerap energi negatif pada orang yang dikenali tuan putri"
Pria dewasa itu berkata dengan gigi yang beradu hingga mengeluarkan bunyi gemeratak karena kesal saat masih mengacak-ngacak rambutnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Genie Wife [TAMAT]
RomanceArian harus menikahi sesosok putri dari dunia jin setelah melakukan ritual pesugihan yang tidak biasa dibawah pohon beringin tua karena ingin memiliki uang satu miliyar untuk melunasi hutang ayahnya yang minggat dari rumah. Kehidupan SMA nya kemudia...