⨳ 022 :: �

1.5K 91 2
                                    

Kini semua anggota mafia berkumpul di ruangan rapat untuk kembali membahas berlian Marvin. Sekarang disini ada Helena juga yang tentu ikut bergabung dalam rapat tersebut.

"Kemungkinan untuk kali ini akan lebih sulit dari sebelumnya, karena James tahu bahwa berliannya sudah terancam." Ujar Luis.

"Kira-kira apa yang akan James lakukan setelah tahu kejadian ini?" Sahut Jasmine bertanya menatap satu persatu.

"Kemungkinan.. dia semakin menyembunyikan nya lebih ketat, atau mungkin kabur dan menjualnya?" Ucap Sean mengangkat satu alisnya.

"Jika kalau begitu, kita harus menyiapkan beberapa anak buah disetiap bandara atau pelabuhan untuk berjaga, dan jika menjual dimana dia akan menjualnya?" Rylie membuka suara menatap pada Ashley yang menurutnya Ashley seharusnya tahu dimana James akan menjualnya.

"Mungkin berada di sebuah situs? Biasanya disana orang-orang yang menjual barang-barang seperti itu. Aku akan mencari tahu dan mengaksesnya." Ujar Ashley diangguki Rylie.

"Apakah kamu mengetahui letak berlian tersebut Helena?" Tanya Jasmine pada Helena yang sedari tadi diam tidak mengatakan apapun.

"Aku saat itu melihat berlian yang berada di mansionnya." Jawab Helena menatap mereka satu persatu.

"Yang saat itu kamu lihat adalah berlian palsu Helena." Jawab Luis. Helena menyatukan kedua alisnya matanya menatap Luis dengan tatapan bingung.

"Benarkah itu palsu?" Tanya Helena yang dibalas anggukan oleh Luis. Lalu Luis juga berjalan mengambil berlian yang sebelumnya mereka curi itu untuk menunjukannya pada Helena.

Helena setelah melihatnya spontan menggelengkan kepalanya. "Bukan ini, saat aku melihatnya saat itu tidak seperti ini." Ujar Helena membuat semua orang disana terkejut menatapnya.

"Sepertinya kita tidak ada yang menyadari bahwa James berhasil menukar berlian tersebut." Celetuk Ashley. Dia segera membuka laptopnya untuk melihat apakah masih ada memori mengenai cctv tersebut atau tidak.

Dan untungnya masih ada dia simpan, cukup lama Ashley memperhatikan itu semua dan benar saja. Matanya membulat sempurna saat mengetahui ada anak buah James yang mengambil dan menukar berlian tersebut.

Sebelum mengatakan apapun, Ashley memberikan tampilan tersebut pada Marvin. "Mengapa tidak ada yang berjaga saat itu? Bagaimana bisa tidak ada sama sekali yang menyadarinya?" Tanya Marvin setelah menonton cctv tersebut.

Marvin memijit sekilas pelipisnya saat tidak mendapatkan jawaban apapun dari mereka. Dia mendengus kasar. "Untuk Gino, Sean dan Luis lakukan rencana lebih dulu seperti usulan dari Rylie. Arahkan dan atur beberapa anak buah untuk berjaga disekitar bandara dan pelabuhan. Khusus Ashley, kau bisa pantau setiap tempat jual beli." Instruksi Marvin menatap serius satu persatu.

"Lalu untuk kalian Rylie, Jasmine dan Helena. Kalian pergilah disekitar kota cari informasi yang sekiranya berguna tentang berlian milikku." Ucap Marvin menatap mereka bertiga atau lebih tepat tertuju pada Helena.

"Apakah ada yang keberatan dengan keputusan ini? Atau ada komentar?" Lanjut Marvin bertanya.

"Bagaimana dengan perusahaan? Siapa yang mengaturnya?" Gino membuka suara. Karena biasanya dia yang menghandle pekerjaan kantor. Posisinya saja saat ini dikantor dia diangkat oleh Marvin sebagai direktur.

"Semua urusan kantor biar aku yang memegangnya semua. Kalian bisa fokus pada tugas kalian masing-masing." Jawab Marvin tegas. Gino menganggukkan kepalanya mengerti.

"Lalu mengenai barang-barang yang ilegal? Kemarin aku mendapatkan info banyak barang yang tertunda sehingga menumpuk digudang." Sahut Sean, karena yang sebelumnya tugas dia memang yang mengatur pengiriman barang-barang keluar negeri. Namun semenjak hilangnya berlian pekerjanya ditunda sehingga masih menumpuk beberapa barang digudang.

(✓) MAFIA | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang