⨳ 030 :: �

1.4K 89 4
                                    

18+

"Masuk," kata Marvin saat pintu kerjanya diketuk. Dia menaruh berkas yang sebelumnya dia baca sebelum melihat siapa yang datang. Keningnya mengkerut saat kedatangan Gino bersama seorang wanita cantik.

Gino membungkukkan kepalanya sekilas sebagai tanda hormat sebelum mengatakan tujuannya. "Maaf menganggu waktumu, aku disini hanya ingin sedikit menawarkan bantuan. Sean mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada seseorang yang menggantikannya dan membantunya dalam urusan gudang." Gino menjeda sebentar ucapannya.

Gino menoleh sekilas pada wanita cantik itu sambil tersenyum sebelum kembali menatap Marvin. "Dia adalah kekasihku, jika berkenan dia bisa membantu kita jika terjadi sesuatu untuk mengurus barang-barang yang belum selesai kita ekspor." Lanjut Gino.

"Apa kau sudah tahu bahwa barang-barang yang di ekspor bukan barang biasa?" Tanya Marvin menatap wanita disamping Gino.

Wanita tersebut menganggukkan kepalanya. "Perkenalkan namaku Rain, aku sudah tahu banyak mengenai perusahaan ini dan tentang barang-barang yang dimaksud. Dan aku siap bekerja disini, aku mendapatkan informasi ini dari Gino yang kebetulan dia adalah anak buah dari pemimpin perusahaan ini sendiri." Kata wanita tersebut yang bernama Rain kekasih Gino.

Marvin menganggukkan kepalanya mengerti. Setelahnya Gino memberikan beberapa map yang berisi berkas-berkas mengenai data diri lengkap Rain agar Marvin bisa mempertimbangkan kekasihnya apakah bisa kerja disini atau tidak.

"Luis nanti yang akan menghubungimu jika aku sudah mendapatkan keputusan." Ucap Marvin setelah membaca beberapa berkas tersebut. Gino tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Terimakasih, aku berharap dapat bekerja disini." Kata Rain tersenyum ramah dan membungkukkan badannya sebelum berpamitan. Lalu Gino mengajak Rain untuk keluar dari ruangan Marvin.

Marvin menarik ponselnya untuk menghubungi Ashley yang berada di mansion. "Kau sudah mengembalikan berliannya seperti semula?" Tanya Marvin pada Ashley disebrang sana.

"Sudah, semuanya sudah aku kembalikan ke tempat semula. Penjagaannya sekarang sudah ku perkuat lagi." Marvin menganggukkan kepalanya yang walaupun Ashley tidak dapat melihatnya.

"Bagus, nanti sore sepulang dari kantor aku akan datang kesana." Ujar Marvin sebelum menutup teleponnya. Dia mulai kembali fokus pada berkas-berkas dihadapannya untuk melanjutkan yang tadi sempat tertunda.

⌑ 𖣯 ⌑

Helena melepaskan pakaian yang melekat pada tubuhnya sebelum berjalan masuk ke dalam bathtub untuk berendam berniat menenangkan pikirannya. "Hah.. segarnya," desah Helena menikmati hangatnya air bathtub itu, dia juga memejamkan.

Marvin yang baru saja pulang setelah mengunjungi berliannya untuk memastikan semua sudah sesuai keinginannya. Karena merasa gerah, dia berniat untuk segera membasuh tubuhnya ke kamar mandi.

Setelah bertelanjang dada Marvin berjalan masuk ke kamar mandi dan, "AAAAA!! Apa yang kamu lakukan?!" Pekik Helena terkejut sambil memeluk tubuhnya dan semakin menenggelamkan badannya sampai leher saat menyadari kedatangan Marvin.

Marvin tersenyum miring melihat itu, dia semakin berjalan mendekati Helena yang sedang berendam. "Sepertinya menyenangkan jika bisa berendam bersama." Kata Marvin mencelupkan tangannya ke dalam air itu semakin membuat Helena terkejut.

"Tidak mau! Cepat kamu keluar Marvin!" Pekik Helena semakin memasukan tubuhnya ke dalam air. Tangannya dia sedikit keluarkan memberikan gestur pada Marvin agar segera pergi.

(✓) MAFIA | markhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang