Bloody ink part 1

124 6 1
                                    


-mencoba hal baru-

****
****
****
****

3 tahun sudah berlalu setelah ayah dan ibunya resmi bercerai, dan hak asuh Juna jatuh kepada affan sang ayah.

Juna telah menyelesaikan sekolah menengah atasnya, dan dia berhasil mendapatkan nilai tertinggi, meski begitu ia tidak terlalu senang mendapatkan pencapaian atas prestasi nya itu, karna ayah dan ibu nya pun tidak memberikan apresiasi padanya.

Beruntung nya Juna masuk universitas yang sangat terkenal di seoul.

Seoul National University bukan hanya kampus biasa, dia juga sebuah representasi dari kualitas pendidikan Korea Selatan.

Juna masuk fakultas ekonomi jurusan administrasi bisnis mengikuti perintah ayahnya, affan ingin Juna untuk meneruskan bisnisnya memimpin perusahaannya kelak.

Lagi lagi Juna harus menuruti perkataan orang tuanya, sebenarnya hati juna sangat minat masuk fakultas ilmu sosial namun keadaan tidak membiarkan dia Melakukan hal itu, atau nanti sang ayah akan memukulinya, seperti waktu dimana Juna mengikuti perlombaan cerdas cermat saat smp, dan dia hanya mendapatkan peringkat kedua tingkat antar sekolah.

Padahal bagi sebagian orang tua anaknya mendapatkan posisi peringkat kedua itu seharusnya sudah lebih dari cukup untuk pencapaian sang anak
Tapi bagi affan itu masih kurang, ia sangat yakin bahwa Juna mampu melampaui dari itu.

Flashback on

"Main terus kerjaan kamu ya"

Plak

"Kenapa bisa kamu juara dua hah, harusnya kamu yang juara satu"

Brak

Affan tak ada hentinya memukuli, menampar pipi Juna

"Papa gak mau tau besok kamu harus bisa jadi juara satu"

"Fasilitas yang papa berikan untuk kamu, papa tarik lagi"

Juna menggeleng cepat "papa jangan pa, juna janji Juna pasti juara satu pa"

"Papa bilang kamu fokus belajar, jangan jadi anak pemalas"

"Papa, jangan dibawa laptop juna pa"

Sambil menangis Juna meminta laptop serta ponselnya dikembalikan, namun affan tetap tidak bersua, ia melangkah pergi meninggalkan Juna di kamar nya

Jihan perlahan mendekat, ia pun tidak bisa membantu apapun untuk anaknya

"Ma, Juna janji ma buat belajar terus tapi kembaliin dulu laptop Juna"lirih Juna

Jihan menghela nafas panjangnya "Juna, mama sudah bilang kamu jangan terlalu banyak main akhirnya begini kan"

"Maaf sayang, mama tidak bisa membantumu ini hukuman buat kamu nak, ini obatnya, obati sendiri lukamu"setelah memberikan kotak p3k kepada sang anak, jihan berlalu pergi dari kamar

Juna sempat tertegun tak percaya, ibunya tak memberikan ketenangan ataupun kehangatan padang, air mata Juna terus saja mengalir, menyisakan luka dan trauma dalam hatinya.

Flashback off

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Bloody ink [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang