bloody ink part 32

30 2 0
                                    

-break?💔-

***********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***********

Semuanya jadi kacau, rasa takut mulai kembali menyelimuti hati juna, setelah Laura mengetahui semuanya, kesal juna kesal pada dirinya sendiri karna tidak bisa menentang keinginan ayahnya. Dan ia menyesal tidak menjaga cintanya.

Flashback on

Setelah javier dan yohan berhasil memberitahukan juna, ia segera pergi meninggalkan mona dan segera menemui laura

"Tunggu junaa,- ingat ya hubungannya kita baru saja di publish, kalo kamu menemui laura, dia akan di cap sebagai perusak hubungan kita juna" ujar mona meneriaki juna

Kaki juna terus melangkah meninggalkannya, ia tidak perduli. Ia harus menjaga kekasihnya dan menjelaskan semuanya.

Di ujung sana laura tengah berdiri menatapnya dengan tatapan yang sendu bahkan kini matanya sembab

Juna perlahan menghampiri nya dan akan memeluknya tapi seketika laura memundurkan langkahnya, membuat juna bingung.

"Hey, sayang kenapa aku mau peluk"

Laura menggelengkan kepalanya pelan, "jelasin"
"Aku tau kamu marah, tapi please aku mau peluk dulu"lirih juna

"JELASIN JUNA, ADA APA INI. KAMU BOHONGIN AKU HUH?" pekik laura, di iringi air mata yang terus luruh jatuh kepipi nya

"maafin aku sayang"

"Jadi benar, benar kamu sudah menjadi milik mona hhmm" lirih laura, dengan suara yang serak

Juna pun menatapnya sendu, air matanya pun ikut luruh jatuh melihat tangisan kekasihnya itu.

"Dua tahun hubungan kita, apakah itu kurang untuk kamu bisa terbuka sama aku hhmm kurang kah juna? kenapa kamu gak jujur sama aku" laura terisak dan menangis sejadi-jadinya

Lengan juna terulur merangkul pelan gadisnya, menariknya kedalam dekapannya diiringi tangisan yang memilukan bagi mereka berdua.
Juna kembali menatap sendu laura,"maafin aku sayang, maaf"

"Setelah ini aku akan bawa kamu kehadapan ayahku, akan aku perkenalkan kamu sebagai satu-satunya kekasihku" ujar pelan juna

Laura pun terdiam dan menundukkan kepalanya yang terasa berat, sesakit ini kah?, "tapi bagaimana dengan mona? Dia itu tunangan kamu juna-, dan bagaimana jika ayahmu marah-,aku takut"

"Sayang kamu tidak perlu memikirkan itu, yang jelas aku akan buktikan bahwa aku itu milikmu, dan kamu hanya untuk aku. Aku janji padamu!!" setelah mengucapkan itu, juna memegang kedua pipi laura dan menyatukan bibirnya dengan lebih menuntut meski sudah bercampur dengan air mata, ciuman itu bukan lagi terkesan menyalurkan rasa kebahagiaan tapi lebih ke rasa itu berubah menjadi rasa yang seolah takut akan kehilangan.

 Bloody ink [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang