27

618 54 1
                                    

Kenapa Karina takut untuk memberitahu Giselle tentang alasan dia berhenti ngejar Jeno? Yaaaa... Karena ini

“BABI YA LO! BILANG APA LO TADI HAH? LO KALAU MAU NGATAIN SINI DEPAN MUKA GUE LANGSUNG, JANGAN BERANINYA DI BELAKANG AJA”

“Lah emang bener kan temen lo itu murahan? Kenapa gak terima? Oh iya gue lupa lo juga murahan ya, jadi pantes aja sih murahan temenan sama yang murahan pas deh”

Ini lagi si cewek malah masih tetep ngotot, lupa apa ya Abang sendiri aja di habisin sama Winter apalagi dia.

Jadi, ini bermula saat ketiga sahabat itu ke toilet bersama, saat ketiganya berada di bilik toilet tiba-tiba terdengar lah suara beberapa orang cewek masuk, awalnya sih gak ada yang aneh tapi tiba-tiba Winter langsung naik darah saat orang-orang itu mulai menyebut-nyebut nama Karina, keluarlah dia dari toilet dan langsung tancap gas marah-marah.

Jujur saja Karina juga sakit hati mendengarnya, apalagi ini bukan kali pertama dia mendengar sendiri orang-orang mengatainya murahan karena ngemis-ngemis cinta Jeno, tapi dia lebih bisa mengontrol emosi dibanting Winter yang sumbu pendek.

Dia dan Giselle sudah berusaha menenangkan tapi hanya tangan Winter yang berhasil mereka tahan untuk tak menjambak rambut perempuan itu sedangkan mulutnya terus nyerocos dengan volume tidak ramah di telinga

“GUE UDAH COBA SABAR YA KEMARIN LO NGATA-NGATAIN GUE, TAPI LO MALAH MAKIN PARAH DAN GUE GAK BISA TAHAN LAGI, SINI ANJING KITA BAKU HANTAM TERUS KITA LIHAT SIAPA YANG LEMAH DISINI”

“Dih, cewek kok mainnya kekerasan, gak elit banget iyuuu”

Lah si cewek malah ketawa centil sambil milin-milin ujung rambutnya, gak liat apa ya kedua temannya yang dibelakangnya sudah pucat pasi?

“SINI MULUT LU GUE SAMBELIN BABI! GAK NGACA YA LO LIAT TUH DI DEPAN LO KACA SEGEDE GABAN, COBA LIAT MUKA SIAPA YANG MURAHAN DISINI? GAK SADAR APA DANDANAN LO UDAH KAYAK LACUR?”

Dikatain begitu memangnya siapa yang tidak panas? Merahlah sudah muka Gyuri dan matanya melotot menatap Winter tajam

“LO BILANG GUE LACUR?”

“Emang iya kan? Jangan lo pikir gue gak tau ya lo itu simpenan om om, hp  iPhone lo juga dibeliin kan? Murahan kok teriak murahan sih”

Nah kali ini Giselle yang bicara, suaranya pelan gak ngegas kayak Winter tapi nadanya yang sinis langsung bikin Gyuri pucat

“LO JANGAN SEMBARANG NGOMONG YA”

“Lah, mau gue spill disini siapa yang jadi donatur lo buat bisa bergaya elit kayak gini? Kayaknya lo lupa Minggu kemarin tuh kita ketemu dimana”

Karina dan Winter menatap Giselle takjub, kenapa mereka baru tau kalau Giselle ternyata punya info sebanyak ini?

“AWAS YA LO, GUE GAK AKAN BIARIN INI SEMUA BERAKHIR DISINI!”

Karena sudah kepalang malu, Gyuri berbalik dan pergi setelah menunjuk-nunjuk Giselle dengan jarinya.

Tentu saja Giselle tidak takut, dia malah melambaikan tangannya dengan anggun “Bye BITCH!”

“Apa? Mau gue spill juga rahasia kalian?” Giselle melotot pada kedua antek-antek Gyuri yang masih tertinggal membuat mereka buru-buru pergi

“eh anjir itu beneran si Gyuri simpenan om-om? Tau darimana LO bangke?” suara Winter kembali melunak, menatap penuh tanya pada Giselle.

Giselle balas mengibaskan rambutnya centil “Gue gitu lho, hampir semua murid di sekolah ini gue tau rahasia mereka”

Winter semakin mendekat dan menatap Giselle exited “spill dong puh sepuh, kira-kira ada rahasia apaan lagi?”

4WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang