Keheningan menjadi penengah diantara mereka, diamnya Jay hanya membuat Ningning ikut diam, padahal sudah sepuluh menit mereka disini tapi tak ada satu katapun yang keluar dari mulut laki-laki itu
"Uhmm... Jadi?"
Jay mendongak, kesalahan besar karena dia langsung bertatapan dengan Ningning yang masih berusaha menahan diri agar tak pergi saja dari tempat ini
"Gue.. gue bingung mulai dari mana"
Ningning hembuskan nafas dari mulutnya mencoba sabar
"Coba mulai dari kenapa tiba-tiba ngajak Ningning kesini"
Jay menoleh ke sekeliling, memangnya kenapa dengan tempat ini?
"Gue nggak tau tempat lain"
"Ya tapi nggak di ruang ekskul musik juga dong Jay" nggak di tempat yang banyak menyimpan kenangan ini juga..... Ningning menggigit bibirnya menahan diri
"Gue mau minta maaf, untuk semuanya..."
hati Ningning mencelos, ah...apa dia benar-benar akan ditolak sekarang?
"Kan udah gue bilang kalau gue yang salah, kenapa Lo minta maaf"
"Jangan siksa gue sama kalimat itu Ning, siapa yang coba Lo bohongi kalau Lo sendiri tau kalau ini semua salah gue"
Ningning tak membalas, kini menunduk dan memilih menyibukkan diri dengan memainkan ujung bajunya
"Gue minta maaf dan gue mohon tolong tetap suka sama gue"
Kepala Ningning mengangguk namun sedetik kemudian dia dengan cepat mengangkat wajahnya dan matanya melotot menatap Jay
"Maksudnya???"
Jay tersenyum, tubuhnya maju selangkah dan kedua tangannya bersarang di pundak gadis itu
"Tolong cintai gue ya, jangan pernah bilang bakal berhenti lagi, gue nggak mau kehilangan Lo"
Mulut Ningning menganga, otaknya masih belum bisa mencerna semua yang laki-laki ini katakan
"Jadi pacar gue ya Ning"
"Mamaaaaaa"
Jay terlonjak kaget saat gadis itu tiba-tiba melompat ke arahnya dan memeluk tubuhnya dengan erat
"Ini Jay nggak lagi nge-prank kan?" Ningning menjauhkan wajahnya namun tangannya tetap melingkar di leher laki-laki itu, dan yang bisa Jay lakukan hanya menggeleng lalu balas memeluk tubuh perempuan itu kala dia kembali memeluknya erat.
"Ini gue ngapain nih disini??"
Keduanya terlonjak lalu menoleh ke belakang, ada Sunwoo yang berkacak pinggang dengan sebelah tangannya memegang gagang sapu
"Udah berapa lama Lo disitu??" Tanya Ningning melotot, pasalnya dia sama sekali tidak menyadari kehadiran orang ketiga itu
"DARI TADI!, ah elah udah lah di hukum ngeliat orang bucin lagi, apes banget nasip gue"
Ningning nyengir sementara Jay hanya memutar mata malas, lagi enak malah diganggu
"Ayok aku anter ke kelas"
mendengar kata 'aku' otomatis wajah Ningning bersemu, dengan malu-malu perempuan itu mengangguk membuat Sunwoo mual seketika
"Gue bilangin sama Karina ya Lo"
"Apa sih ah, bersihin aja nih sampe bersih, awas aja ntar anak-anak gue pada bersin-bersin karena tempat latihan banyak debu nya"
Tangan Jay digenggam Ningning dan gadis itu menariknya keluar kelas meninggalkan Sunwoo yang makin misuh
KAMU SEDANG MEMBACA
4Walls
Fanfiction4 cegil dengan kisah mereka masing-masing Karina si gagal move on Giselle si paling Friendzone Winter si paling gak peka Dan Ningning si paling gak jelas Gimana akhirnya ya nasib ke4 cegil ini?