Soobin masih berdiri di sana, sibuk celingak-celinguk seperti mencari seseorang dan Giselle tau dia lah yang laki-laki itu cari.
Giselle mendekat dan saat mata mereka akhirnya bertemu, Soobin langsung berlari dan memeluknya erat, terlampau erat hingga Giselle tak bisa bergerak sedikit pun.
"Akhirnya Lo keluar juga"
Ya salahkan hati Giselle yang terlalu tidak enakan saat melihat langit mulai mendung dan laki-laki ini yang tak memakai jaket atau membawa payung.
Soobin melepaskan pelukannya setelah beberapa saat, lalu meneliti wajah Giselle dengan seksama
"Lo gak papa kan? Lo baik-baik aja kan?"
"menurut lo?" padahal Giselle tidak berniat sarkas sama sekali, tapi pertanyaan itu meluncur saja yang Langsung membuat wajah Soobin mengkerut dan dengan pelan melepas tangannya dari punggung Giselle lalu perlahan memberi jarak di antara mereka
"Gue kesini mau minta maaf" katanya pelan dengan kepala yang menunduk
"Kenapa jadi Lo yang minta maaf?" tidak salah kan Giselle bertanya begitu, karena memang dia sendiri tidak pernah menyalahkan laki-laki ini
"Karena omongan orang itu keluar gara-gara gue, harusnya dari awal gue gak cari masalah sama dia jadi Lo gak akan denger semua itu"
Giselle diam, membiarkan laki-laki itu mengatakan apapun yang ingin dia katakan
"Gue minta maaf, tapi sumpah demi tuhan gue gak pernah punya niat jelek ke lo jadi please jangan jauhin gue, gue bakal balas semua rasa sakit Lo ke dia kalau Lo mau jadi tolong jangan marah ke gue"
Soobin terengah, memantau reaksi gadis itu yang terlihat sangat datar
"Gue tau lo beda sama dia dan gue juga gak nyalahin Lo, thanks buat tawarannya tapi itu nggak perlu, sejak awal emang gue yang bodoh karena terlalu ngeliat dia dari luarnya aja, so don't worry gue cuma butuh istirahat beberapa hari dan bakal balik kayak biasa lagi"
"Itu yang gue nggak mau Sell, gue nggak mau Lo nahan perasaan lo terus, gue nggak mau Lo cuma nahan sakit dalam hati lo aja"
"Gue gapapa, sakit kayak gini mah gue udah biasa, it's okay"
Soobin diam dan menatap lekat mata gadis itu, bibirnya tersenyum namun jelas ada yang berbeda dari tatapannya
"Kalau Lo baik-baik aja, Lo gak akan nangis Selle"
Pecah tangisan Giselle, tak ada yang dia tahan lagi dan hanya bisa menunduk sampai Soobin menariknya dalam pelukannya sekali lagi dan membuatnya menangis di bahunya
"Lo gak baik-baik aja Selle dan gak papa kalau Lo mau marah atau nangis karena gak ada yang pantes buat ngerasa sakit kayak gini, termasuk Lo. Gue tau Lo kuat tapi terkadang kita juga butuh buat ngeluarin semua perasaan sesak itu"
Saat orang-orang hanya sibuk menghindari tetesan air hujan yang mulai turun, kedua anak remaja itu hanya sibuk untuk mengeluarkan isi hati yang sudah terpendam lama. Tak ada yang menjadi saksi, hanya langit kelabu dengan tetesan air hujan sebagai penyamar banyaknya air mata yang ditumpahkan gadis dalam pelukannya itu.
.....
"Mami minta maaf kalau sudah terlalu jauh membatasi apa yang kamu mau"
Karina menunduk, ada maminya yang sedang bicara, papi serta om dan Tante yang menjadi penengah.
Sejujurnya Karina tak butuh permintaan maaf apapun, dia hanya ingin di sayang seperti saudara laki-laki nya dan tak dianggap sebagai anak pembawa masalah lagi
"Rina juga minta maaf Mi karena udah ngebentak mami" namun dia hanya lah anak yang memang akan selalu salah dibanding ibunya yang jauh lebih banyak menahan rasa sakit selama ini

KAMU SEDANG MEMBACA
4Walls
أدب الهواة4 cegil dengan kisah mereka masing-masing Karina si gagal move on Giselle si paling Friendzone Winter si paling gak peka Dan Ningning si paling gak jelas Gimana akhirnya ya nasib ke4 cegil ini?