48

177 14 2
                                    

"yang, liat itu temen kamu kok alisnya tebel sebelah sih?"

"buru-buru kali anaknya"

"Eh eh terus itu kenapa bulu mata temenmu kok bisa tebel banget gitu, oplas bulu mata ya?"

"Itu namanya eyelash, lo pikir dagu di oplas"

"Oooohhhh namanya eyelash, kamu mau buat gitu juga nggak? Nanti aku suruh mama aku ajak ke salon langganan dia"

"Ogah, bulu mata gue udah lentik dari sononya"

"Oh iya bener, mata kamu udah cantik, semuanya juga cantik"

Ada Jaemin yang mengerling menggoda, ada Winter yang menahan senyum malu, dan ada Asahi yang dengan sekuat tenaga menahan tangannya agar tidak melayangkan semua anak catur di depannya, sak sak mejanya sekalian.

"Kuat banget si Asahi ada diantara duo bucin itu, kalau gue dari awal udah muntah darah kali"

"Hooh, dia bener-bener nggak belajar dari pengalaman, mau mau aja diajak maen catur bertiga"

Dan tentu saja ada mulut-mulut yang akan selalu julid. Namun ketiga orang itu tak terpengaruh sedikitpun, Asahi dan Winter masih saling adu otak menjalankan bidak-bidak catur dan Jaemin yang masih menatapi Winter seolah hanya ada mereka satu-satunya manusia di muka bumi ini, yang lain mah tak kasat mata.

Jaemin dan Winter tak pernah membeberkan secara langsung perihal hubungan mereka atau istilahnya gopub lah, tapi dari frekuensi kedekatan mereka yang semakin lengket tiap harinya sudah pasti akan menimbulkan titik terang atas seperti apa hubungan mereka itu, belum lagi si cowok yang dengan lantang memanggil si cewek dengan panggilan ayang.

Kebanyakan orang-orang tak mempertanyakan lagi dan sudah mulai paham, meski masih ada beberapa yang tidak terima

"Ditungguin dari tadi eh anaknya malah ngapel di mari" orang ini adalah salah satunya

"Eh Abang, emangnya kita ada janjian ya bang?"

Haechan auto merinding "tolong stop panggil gue Abang, gue geli njirr "

Bibir Jaemin auto melengkung ke bawah dan langsung memeluk lengan Winter minta perlindungan

"Tolong ya jangan bikin ribut di kelas gue" sambung gadis itu menjauhkan tangannya, risih lama-lama ditempeli bak anak koala dan induknya.

Haechan mingkem, kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri

"Temen lu mana dah?" Tanyanya mengalihkan

Winter menaikkan sebelah alisnya "kenapa nanya gue, kan pacaranya lo"

"Ah elah, lo kan satu kelas, masa kagak tau temen lo dimana, chat gue belum di bales ini"

"Mana gue tau, sama cowok lain kali, tadi sih katanya mau nonton bola"

Mata Haechan membulat "yang bener? Wah gak bisa dibiarin nih" dan tanpa pamit segera berjalan cepat keluar kelas.

"Si Abang punya cewek yang?" tanya Jaemin dengan tampang keponya setelah si Abang menghilang di balik pintu

"dibilangin jangan panggil dia Abang, ntar ngamuk lagi anaknya"

"biar akrab lho yang, restu dia penting soalnya"

"restu apaan anjir"

"Cewek gak akan paham, jadi siapa pacar dia yang?"

"Hp gue ada di lo kan?"

Jaemin mengangkat tangannya dimana ada dua jenis hp yang sama dengan phonecase yang sama pula

"Liat aja sendiri siapa yang bakal ngechat gue nggak lama lagi"

4WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang