25

577 57 0
                                    

Setelah kepergian Winter, Jeno langsung dihadiahi tatapan menelisik dari ketiga orang yang ada disana

"Beneran udah selesai nih cerita cinta lo sama Karina?" Haechan bertanya lebih dulu, Sunwoo juga menegakkan tubuhnya kembali siap mendengar jawaban Jeno sementara Eric hanya bisa melirik-lirik karena game di tv masih berlanjut

"Gak tau" Jeno menjawab pelan, terlalu pelan sampai membuat Haechan mendadak kasian

"Lo tuh kalau masih cinta kenapa harus di tahan sih?"

"Kalian gak ngerti"

"Yaiyah gak ngerti orang lo gak ada bilang apa-apa"

Sunwoo berdecih "liat sodara-sodara siapa yang baru aja ngomong"

Haechan malah cengengesan "kalau gue mah beda, fokus dulu coba sama kisah percintaan brader kita ini, sok Jen bilang gimana ceritanya Karina mendadak bisa move on gitu?"

"gue gatau, dia tiba-tiba dateng dan bilang capek"

Haechan manggut-manggut "paham sih gue, Karina kan cantik, kaya, baik, pinter pula, ya pasti capek lah dia ngejar-ngejar cowok yang udah mutusin dia, gue malah salut dia bisa bertahan selama ini"

"ya lo gitu juga sih Jen, gaada angin gaada ribut tiba-tiba ngajak putus, cocok dah kalian jadi pasangan mendadak, semua serba mendadak" sahut Sunwoo dan diangguki Haechan

"bener tuh, ya istilahnya satu sama sih sekarang skor kalian berdua"

Jeno yang awalnya sudah keruh mukanya, mendengar ucapan kedua orang itu makin-makin lah mengerut itu kening. Secara dia tidak bisa menyanggah semua yang mereka katakan karena ya memang semuanya benar. Lalu apa lagi pembelaan yang bisa dia katakan?

"tapi kata gue ya Jen, kayaknya lo harus siap-siap sih liat si Karina punya pacar baru"

"buset bener juga, selama ini temen-temen gue pada nahan buat deketin dia karena masih gamonin Jeno, lah kalau dianya udah bisa move on waaah kayaknya bakal banyak yang rebutan nih"

Nah yang satu ini baru Jeno tidak bisa tahan, cowok Aries itu tiba-tiba bangkit lalu melempar bantal sofa ke muka Sunwoo begitu saja, orangnya yang gak siap dan kaget juga ya jadinya terpelanting ke belakang karena memang Jeno se-serius itu melempar dengan kekuatan ekstra

"ANJIR LO JENO"

Jeno tak peduli dan tetap melanjutkan langkahnya, mengambil tas sekolahnya di kursi ruang tamu dan pergi begitu saja.

Sementara jauh disana ada Karina yang sejak berpuluh-puluh menit tadi hanya diam memandang ponselnya yang gelap, semua notifikasi orang lain sudah dia silent dan ponselnya itu akan berbunyi hanya kalau satu orang yang dia kecualikan mengirim pesan. Jadi beginilah dia, diam memandang ponselnya berharap benda persegi itu akan berdenting meskipun sudah 30 menit berlalu, dia tetap setia menunggu.

"Ini orang bener-bener gak mau lagi ya sama gue?" monolog gadis itu pelan, matanya sudah lesu karena menahan kantuk

"Masa beneran putus sih? Apa gue minta maaf aja? Tapi buat apa? Orang gue gak salah, haaahhh"

Karina merebahkan kepalanya diatas lipatan tangan, memiringkan kepala dan masih memandang ponselnya dari samping

"Jen Jen, diantara semua cowok di dunia ini kenapa gue harus sukanya sama cowok gak berperasaan kayak lo sih?"

"Jen Jen, diantara semua cowok di dunia ini kenapa gue harus sukanya sama cowok gak berperasaan kayak lo sih?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang