13

745 68 0
                                    

Tarik nafas, tahan, hembuskan, tarik nafas lagi, hembuskan, ingat disampingnya ini orang bukan kantong kresek yang bisa dia benyek-benyek lalu masukkan ke tong sampah. Tapi anjirlah, kenapa manusia ini sangat menyebalkan hari ini?

Sejak tadi manusia berbatang ini terus saja mengikutinya, dia di kelas ngikut, beli minum ngikut juga, sampe ke wc aja ditungguin depan pintu.

Ketika ditanya maunya apa, selalu ngejawab "gak usah peduliin gue, gue cuma gabut" ya situ yang gabut kenapa malah orang yang dirugiin Bambang?!!

Jadi daripada Winter lelah terus menghindar jadi dia pasrah dan duduk di kursi kantin saja, ditemani Milo kotak dan Jaemin di depannya yang menatap nya santai.

"jujur aja lo gak lagi gabut kan? Tapi emang mau nyari gara-gara aja?" tunjuk Winter dengan Milo kotak di tangannya

Jaemin mengerucutkan bibir "nggak lho, emang salah kalau gue disini?"

Ya jelas salah anjir, pake nanya lagi.

Winter tarik nafas lalu tersenyum "baiknya lo cepet kasih tau mau lo apa sebelum gue bener-bener habisin lo disini sekarang juga"

Jaemin menghembuskan nafas "lo tau gue nggak punya temen Win" wajah Jaemin memelas, menatap Winter seolah dia memang sedang se-sedih itu namun Winter hanya menatapnya datar, lalu menolehkan kepala ke meja di seberang mereka dimana ada Haechan dan teman-temannya sedang tertawa-tawa sambil memukul meja.

Jaemin ikut menoleh dan menarik senyum canggung "eehhhhh, maksud gue, gue lagi gak mood sama mereka hehehe"

Halah, Winter tak peduli lagi, dia kembali menyeruput susu nya sambil mengedarkan pandangan ke seisi kantin yang lumayan ramai ini, semua normal sampai kemunculan satu sosok membuat Winter auto sumringah. Jaemin yang melihat perubahan drastis itu mengerutkan kening curiga, ia lalu mengikuti arah pandangan Winter dan benar saja ada Jake dan teman-temannya yang sedang berjalan mendekat

"jangan sampai lo ngajak mereka gabung disini" peringatan Jaemin hanya dianggap angin lalu oleh Winter, nyatanya perempuan itu malah melambaikan tangan

"sini aja Jake, meja lain udah penuh semua"

Muka Jaemin langsung berubah masam, dia melirik tidak suka pada laki-laki itu sebisa mungkin memberi peringatan kalau mereka tidak diterima disini. Tapi Jake seolah tidak melihat, dengan santai dia menarik kursi di samping Winter dan dengan nyaman mendudukkan diri disana.

Winter? Ya jelas kesenangan lah, apalagi sekarang Jake duduk sangat rapat dengannya

"nggak makan Win? Minum susu aja gue liat"

Winter cengengesan "masih istirahat pertama jadi belum laper"

"makan aja yuk, gue traktir deh lo mau makan apa?"

"nggak usah, gue minum ini aja kenyang kok, lo makan aja"

"gak enak gue Win, masa kita makan lo nya nggak"

"ih dibilangin gue gak laper, ajakin aja tuh Niki kayaknya udah kelaperan"

Niki yang tiba-tiba disebut menoleh kaget, masalahnya sejak tadi dia sibuk pura-pura tidak terganggu karena ada mata yang menatapnya tajam sejak tadi.

"kayaknya kita pindah aja deh Jake"

Jake mengerutkan alis "kenapa? Lo nggak masalah kita disini kan Win?"

"ya jelas nggak dong, santai aja Nik abaikan aja tuh orang, hari ini emang dia emang agak lain" balas Winter merujuk pada Jaemin yang masih diam dengan tatapan kurang bersahabat.

Mau tak mau Niki pasrah aja, akhirnya dia menawarkan diri memesan makanan dan buru-buru meninggalkan meja itu.

"Kok lo disini Jaem? Bukannya anak OSIS lagi pada sibuk ya? Yeji aja dari tadi pagi sibuk bolak-balik mulu"

4WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang