39

471 43 0
                                    

Apa yang akan kalian lakukan saat berada di situasi dimana kalian baru tau kalau orang yang kalian sukai sudah punya pacar? Hmmm pura-pura bahagia dan mengucapkan selamat? Mungkin adalah opsi paling banyak yang akan kalian lakukan.

Giselle juga begitu, saat melihat teman-temannya satu persatu mulai memberi selamat pada Jihoon yang baru saja mengumumkan kalau sudah punya pacar sejak 2 bulan lalu, Giselle pun ikut menepuk bahu laki-laki itu dan memberi ungkapan selamat dengan senyum lebar, selebar luka di hati nya yang kini menganga meski hanya dibalas dengan pandangan aneh tanpa balasan terima kasih.

Namun euforia itu tak berlangsung lama saat tiba-tiba Haechan datang dengan nafas ngos-ngosan dan membawa berita yang langsung membuat semua orang disitu terdiam dengan wajah syok.

Kabar meninggalnya ayah dari teman mereka sekaligus orang yang tadi mereka cari-cari.

“Gue mohon Jie, tolong lo nyamperin Jeno dulu ya, gue masih punya urusan urgent lain di rumah, nanti setelah urusan gue kelar gue bakal susul kesana”

Jihoon mengangguk, tangannya menepuk bahu Haechan mencoba menenangkan temannya itu

“lo tenang aja, gue bakal serahin tugas disini ke anak-anak dan gue bakal ke tempat Jeno secepatnya”

“thanks banget ya Jie, tolong jagain dia ya, tuh anak bakal bilang semua baik-baik aja tapi gue yakin dia pasti lagi down banget”

“iye gue paham, lo harus selesaiin masalah lo dulu”

“sumpah kalau masalah gue nggak se urgent ini gue bakal nyusul dia, tapi ini bener-bener penting” ujar Haechan hampir frustasi, rambutnya sudah tidak berbentuk lagi karena sejak tadi menjadi pelampiasan kebingungan nya

“oh iya Sell”

Giselle yang dipanggil dengan cepat menoleh

“bisa tolong cari Karina nggak? Gue denger dia lagi ada masalah sama orang tuanya dan gak bisa dihubungi, gue yakin dia belum tau tentang kabarnya Jeno”

Giselle mengangguk mengiyakan

“Lo tenang aja Chan, gue bakal bawa Karina kesana nanti”

“oke kalau gitu gue duluan ya semua, tolong masalah ini jangan sampai anak-anak lain tau dulu, biar besok aja di sekolah pada tau”

“lo nggak papa sendirian? Mau gue temenin aja nggak nyari Karina nya?” tanya Jihoon setelah Haechan pergi pada Giselle yang sedang merapikan tas nya

“nggak usah, kayaknya gue tau dimana dia, lo harus ke tempat Jeno juga kan”
Jihoon masih ingin menyela namun saat Sullyoon kembali muncul di depan pintu dia urung dan Giselle jelas menyadari itu

“Tuh cewek lo juga lagi nunggu kan”
Setelah mendapatkan semua barang bawaannya, tanpa pamit Giselle segera meninggalkan ruangan, sempat berpapasan dengan Sullyoon di depan pintu namun Giselle buang muka dan terus melangkah. Urusan hati dan perasaannya biarlah nanti dia urus sendiri, sekarang yang terpenting bagaimana keadaan sahabatnya.

....

Diantara orang-orang yang dia sebut sebagai sahabat, Karina adalah yang tertinggi dalam tahta. Gadis itu sudah Giselle kenal selama hampir 5 tahun, orang pertama yang membawanya ke dalam lingkar pertemanan seluas sekarang, mengenalkannya pada sahabat-sahabat yang baik dan yang sudah berbaik hati merangkulnya ke dalam suasana hangat keluarga.

Giselle merasa sangat diterima tatkala Karina pertama kali membawanya ke rumah, orang tua yang melahirkan gadis itu menerima Giselle dengan tangan lebar, memberinya makan dengan baik dan memberi nasihat-nasihat kecil layaknya pada putri sendiri.

Tak pernah sekalipun Giselle tak merasa beruntung mengenal teman sebaik ini, Karina yang seorang pemalu, suka overthinking namun tak mengenal putus asa adalah sosok teman yang benar-benar sempurna.

4WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang