11

782 72 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa lo?" haechan melihat Jeno disampingnya aneh, padahal penjelasan bapak Doni di depan tidak ada yang wow banget tapi mata Jeno sampe membulat menatap papan tulis seolah ada hal yang mengejutkan banget disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa lo?" haechan melihat Jeno disampingnya aneh, padahal penjelasan bapak Doni di depan tidak ada yang wow banget tapi mata Jeno sampe membulat menatap papan tulis seolah ada hal yang mengejutkan banget disana.

Lah dia malah menatap Haechan balik dengan eksperasi sama, mata membulat dan wajah syok, mendadak perasaan Haechan tidak enak

"tolong tahan gue Chan, tolong pegangin gue pleasee"

Makin bingung dong Haechan, di pikirannya sekarang 'nih orang kenapa dah', masalahnya Jeno tak pernah begini, muka anak ini selalu datar dan tak banyak ekspresi, mentok-mentok dia cuma suka tiba-tiba sumringah kalau melihat ekhem mantannya, itu pun dulu kalau sekarang mah boro-boro jadi jangan heran kalau Haechan kurang bisa mencerna kejadian ini dengan cepat, dia cuma cengo dan hanya mengerutkan alis.

Jeno malah makin menjadi-jadi, dia tiba-tiba menggenggam tangan Haechan atau lebih tepatnya meremas kuat lalu dia kembali melihat hp nya di bawah laci lalu remasan di tangannya makin kuat, kontan saja Haechan sekuat tenaga menahan suara, dia menepuk-nepuk tangan Jeno minta di lepaskan.

Sunwoo yang mendengar kebisingan tanpa suara itu menoleh ke belakang, menaikkan alis bertanya apa yang terjadi, Haechan menunjuk tangannya dan Jeno lalu ekspresinya memohon minta tolong.

Otak Sunwoo bergerak dengan cepat, secepat tangannya yang menarik ponsel Jeno dari bawa meja membuat suara gaduh yang menarik perhatian anak-anak lain termasuk pak Doni yang langsung menatap mereka

"Kenapa Sunwoo? Ada masalah?"

Jeno melihat Sunwoo protes hingga tak sadar tangannya mengendur dan Haechan segera menarik tangannya cepat lalu menyembunyikannya di belakang badan

"gak ada pak, tadi ada cicak jatuh kayaknya Haechan lagi ketiban sial" alibi Sunwoo lancar tanpa tergagap, terlihat sangat ahli dalam mengelabui guru

"benar Haechan?"

Haechan mengangguk kaku "cicaknya besar banget pak, saya sampe kaget" balasnya mengikut saja alur kebohongan Sunwoo

"oh tapi cicaknya udah pergi kan? Hati-hati lho ntar masuk ke celana kalian"

4WallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang