chapter 10

1.4K 71 45
                                    

السلام عليكم

Hai guys gimana nih kabarnya ?

Ingat tata tertib di sini sebekum membaca harus

1.follow akunku dulu sebelum baca

2.Vote dulu sesusah membaca

3.Minimal koment dulu lah sebelum lanjutin ke cerita berikutnya

Para plagiat munduur dari sini,enak aja mau plagiat minimal otaknya di pakai lah

Mohon maaf sebesar-besarnya jika ada bertebaran typo di mana-mana

Tolong untuk di tandai !!!!!!!


--------------

"Apa yang manjadi miliku tak akan ku biarkan orang lain juga memilikinya"-Fira Nafisa Anggaini
--------------

"Astaga"
Ucapku dengan gementaran meraba eight pack miliknya yang mulai sekarang itu akan menjadi milikku seorang tak akan ku biarakan orang lain melihatnya (janjiku kepada diriku sendiri)

Tubuhnya yang sangat kekar itulah yang menbuatku suka kerena dia tipeku apalagi eight pack tipeku bangeeeet Tuhan.....

Eight pack yang selama ini aku biasanya selalu lihat di dalam benda persegi (handphone) panjang tapi sekarang aku benar-benar mihatnya secara langsung dan bahkan bisa memegangnya

Dia seperti orang gila saat melihatnya
"Kau suka"
Aku hanya bisa mengangguk dan terus saja melihat apa yang menjadi miliknya

"Masyallah banget sih milik suamiku ini"
Ucapku yang mencubitnya karena kegemasan

"Sudah pakai baju lagi"-ucapku yang tidak mau kebablasan nanti kalau lihat lama-lama

"Udah segitu saja"-tanyanya yang tidak puas karena miliknya hanya ku lihat sebentar saja tidak lama

"Lah emang mau apa lagi,sudah ku hitung ada delapan kotak"
Ucapku tanpa filter di dalam berbicara karena aku juga sudah tak tahan lagi jika harus melihatnya lebih lama

"Ya sudah sini tidur sama saya"-pintanya kepadaku

"Pakai dulu bajunya,nanti masuk angin"

"Nanti saja,apa kamu tidak ingin tidur di atas tubuhku"
Godanya kepadaku sambil menaikan alisnya yang tebal itu

Dia belum tahu saja aku orang yang berotak sangat mesum cuma ya untungnya di tutupi dengan muka kiyowokku ini

"Baiklah jika anda mau,tapi jangan menyesal"

"Memangnya kau bisa melakukan apa cil"
Baru kali ini aku melihat muka songongnya

"Oh...nantang"
Aku langsung melakulan aksiku dan meraba semua area perutnya dan sesekali meninggalkan kecupan untuk di tandai

'Sepertinya dia masih biasa-biasa saja'
Aku  memengangi jakunya yang naik turun,naik turun dan sesekali mengigit lehernya

"Aargh........"-gerangnya sepertinya dia sudah mulai beraksi terhadap sentuhanku yang snagat lembut

"Jangan ada perempuan lain yang melihat milikku"-bisikku di dekat telinganya

"Sudah pakai bajumu"
"Kau tidak mau tanggung jawab ?"
Tanyanya yang sudah tidak tahan sepertinya adiknya ingin berjumpa dengan diriku secara langsung

"Ndak mau"-aku langsung mengambil kerudungku dan keluar dari kamar karena sudah tidak tahan melihatnya

-----------
Hatiku sakit saat melihat ibu mertuaku masak bersama ustadzah Shofi

"Gimana Umma enak tidak masakan Shofi"

"Hm.....enak nduk"
Ucapnya lembut seharusnya panggilan itu untukku dan hanya di tunjukan kepadaku saja tidak boleh ada yang lain

Istri bocil UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang