Chapter 54

782 35 26
                                    

السلام عليكم

Assalamualaikum,gimana nih kabarnya ?

بسم الله الرحمن الرحيم

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

----------------
Hari ini adalah hari resepsi Fira dan Hasan mereka hari ini melakukan resepsinya mengunakan adat Jawa karena dia adalah orang Jawa

ODGJ (orang dengan genetik Jawa)
Fira dan Hasan walaupun mereka anak muda yang modern tetap mereka memilih pernikahan mereka dengan adat sukunya yaitu Jawa

Fira di rias dengan make up ala pernikahan Jawa oleh perias yang sudah ahli merias pengantin jawa

Menggunakan baju kebaya di sini Fira tidak memakai konde akan tetapi dia memakai hijab untuk menutupi rambutnya

Dengan Hasan memakai pakaian
Jawi jangkep merupakan baju adat yang digunakan oleh kaum pria

Hasan memakai pakaian Jawi Jangkep Jawi jangkep berupa baju beskap dengan motif bunga

Bawahannya, menggunakan kain jarik yang dililitkan di pinggang

Untuk aksesoris saat menggunakan jawi jangkep yakni penutup kepala berupa blangkon dan keris
Acara pun di mulai pada pagi hari dan hari ini acaranya menggunakan adat jawa dan juga menggunakan dekorasi modern tapi masih ada nuansa jawanya

Dengan Fira memakai kebaya hitam yang sangat elegan dan terlihat mewah apalagi di tambah hiasan yang di atas kepala yang sangat khas  dengan pengantin jawa seperti umumnya

Fira adalah salah satu pengantin jawa yang memakai hijab karena ya tahulah bagaimana peraturan Hasan sang suami kepada sang istri

Fira dan Hasan adalah salah satu pasangan modern yang masih melestarikan salah satu adat yang ada di Indonesia yaitu adat jawa lebih tepatnya adat Jawa Timur

Di dalam adat Jawa pernikahan adalah sesuatu yang sakral sehingga banyak ritual-ritual yang memiliki makna baik di dalamnya

Dan hari lagi ini adalah acara temu manten
Para Domas yaitu dua pasang yaitu dua laki-laki dan dua perempuan
Tugas utama Domas adalah membawa kembang Mayang dan acara lainnya lagi

Domas juga bisa di sebut dengan Bridesmaid atau groomsmen

Hasan berjalan dengan di dampingi orang tuanya dan juga di belakang ada sepasang Domas yang membawa kembang Mayang begitupun juga dengan Fira akan tetapi Zhafran lah sekarang yang menggantikan sosok ayah bagi Fira

Fira berjalan dengan anggunnya bak permaisuri dari kraton Jawa
Di tambah dengan kebaya hitam yang dia pakai menambah nuansa permaisuri kesayangan raja kraton

Fira sekarang seperti istri dari raja kraton apalagi bajunya yang serasi dengan Hasan sang suami

Setalah mereka ada di tengah-tengah ruangan mereka berhenti dan di sana ada sepasang mata yang dari tadi terus menatap wanita yang berada di depannya

Ya dialah Hasan,Hasan dari tadi selalu saja terpesona dengan kecantikan istrinya dan yang di tatap hanya bisa senyum dan salah tingkah

Domas langsung menukar kembang Mayang yang mereka bawa kepada Domas yang lain

kembar mayang ini disebut gagar mayang karena rangkaian bunga dan daun kelapa muda (janur) yang ditempatkan di kiri dan kanan pelaminan pengantin

Namun, karena takut disalahpahami menjadi gugur yang artinya mati, maka berkembang istilah kembar mayang

mengantarkan seseorang pada kehidupan baru di dalam masyarakat sehingga diharapkan dapat berbakti dan berdharma di masyarakat

Hasan dan Fira saling melemparkan gulungan daun sirih yaitu kedua pengantin saling melemparkan lintingan sirih

Istri bocil UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang