Bab 9🍀Bertemu sang pujaan hati🍀

120 11 4
                                    

Seungcheol tersenyum lebar di hadapan Jeonghan, tidak peduli Dewa cantik itu menatap nya sinis. Sebaliknya mata Raja Iblis memancar cerah, kerinduan nya selama ini terobati meskipun ia tidak bisa menyentuh nya, tapi melihat Hannie_nya baik-baik saja sungguh membuat nya bahagia.

Jeonghan menghela nafas lelah, ruangan nya kini penuh sesak oleh aura kebencian yang di pancar kan beberapa pria tampan yang mengelilingi nya, kebencian itu bukan di tujukan kepada nya tapi kepada sosok pria tampan yang berdiri tegap dengan wajah konyol nya.

Kedatangan Raja Iblis dan pengawal setia nya ke istana Florienz membuat suasana menjadi semakin suram.

Hoshi dan Dino, berdiri di samping kiri dan kanan Dewa Phoenix, keduanya menatap Raja Iblis tajam, Dino malah sudah mengeluarkan pedang es nya, dan Hoshi harus menahan kobaran api yang hampir tak terkendali.

Mingyu, meski dia sedang terluka tapi aura Alpha nya menyeruak ke seluruh ruangan hingga membuat suasana semakin mencekam, di tambah dengan aura dingin dari Jisoo. Penyihir itu tak segan-segan mengeluarkan asap putih yang di sekeliling nya memancar cahaya biru terang.

Minho tak mau kalah, meski dia masih tergolong Dewa muda tapi kekuatan nya tidak bisa di anggap remeh. Di didik langsung oleh Dewa Phoenix tentu dia bukan sekedar Dewa kecil biasa. Kekesalan nya bertambah saat ia melihat Bang chan yang selalu menatap nya dengan tatapan memuja.

' Iiih, pengen gue colok aja tuh mata genit '  umpat nya dalam hati.

" Oh ayo lah, aku datang ke sini bukan untuk berperang, aku hanya mau memastikan kalau Hannie_ku baik-baik saja" Ucap Seungcheol mencoba mencairkan suasana dengan wajah polos nya. Tidak, wajah itu terlihat bodoh di mata mereka!.

" Dan kau masih berani datang ke sini setelah hampir membuat Kak Hannie terluka!" sentak Hoshi.

" Bukan kami yang mengirim pasukan itu" Sela Bang chan, tak terima Raja nya di tuduh.

" Oh ya, lalu bagaimana dengan dua penyusup bodoh yang kalian kirim itu?"sahut Dino sambil terkekeh sinis.

Seungcheol dan Bang chan saling pandang  'Mereka sudah di sini rupanya'.

" Jangan pura-pura bodoh! kalian yang mengirim Elf dan peri itu ke sini kan!" sentak Minho kesal.

" Oh ayo lah Minho sayang, kami bahkan tidak tahu di mana mereka" ucap Bang chan pelan, Minho langsung membulatkan matanya.

" Ya! berhenti memanggil ku sayang bodoh!" bentak nya, Bang chan tersenyum lebar.

'Iish, gak rajanya gak pengawal nya sama-sama aneh, di bentak malah nyengir'  

Itu ungkapan hati Hoshi dan yang lain nya.

" Karena kau sudah melihat ku, sekarang pulang lah, aku muak melihat mu" ucap Jeonghan dingin.

" Bisa kah kita bicara berdua" pinta Seungcheol, tidak menyadari akibat ucapan nya itu ke empat Pria yang sejak tadi siap menyerang, sudah mengelilingi nya, dengan tatapan siap mencabik tubuh mereka dengan brutal.

" Hehe, oke! oke! kami akan pulang, persiapkan diri mu dengan baik saat perjamuan nanti lusa," dengan cepat Seungcheol mengalihkan ucapan nya.

" Karena saat itu semua akan berakhir" lanjutnya dengan suara datar yang berat, kali ini tatapan nya berubah menjadi dingin manik nya berkilat  tajam.

Minho merapatkan tubuh nya ke dekat Dewa Phoenix dan memeluk tangan kakak nya erat, aura dominan yang di pancarkan Raja Iblis membuat seluruh tubuhnya merinding, bahkan ke empat pria yang mengelilinginya pun diam tak berkutik. Sedangkan Dewa Phonix membalas tatapan tajam Raja Iblis. Bibir tipis nya mengatup rapat, seolah kata-katanya terkunci di sana.

Rivendhell CaratlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang