Bab28🍀Rahasia terungkap🍀

106 11 4
                                    

" Kak Hannieee!!"

Suara Seungkwan menggema di aula tempat bekerja Dewa Phoenix, Duyung itu berlari dengan wajah cerianya ke arah Jeonghan yang hanya terpaku ditempat nya. Bagaimana tidak, adik kesayangannya yang selalu ia tunggu kedatangan nya kini tengah berlari ke arahnya.

" Kak Hannie! Aku merindukan mu...hiks!" isak Seungkwan begitu ia berada di pelukan Jeonghan.

" Kak Han juga merindukan mu Kwannie, kau jahat sekali baru menemui kakak, apa kau sudah tidak sayang padaku lagi" rajuk Jeonghan sambil mengeratkan pelukannya.

Seungkwan mempererat pelukannya. " Maafkan Kwanie kak, Bonon sangat manja saat sakit, kau tau itu kan" cicitnya pelan. Jeonghan tersenyum simpul di balik punggung Seungkwan, perlahan ia melepaskan pelukan mereka.

" Bagaimana keadaan nya sekarang?" tanya nya lembut.

" Sudah mulai membaik kak, hanya masih butuh waktu lama untuk pemulihan" jawab Seungkwan dengan wajah sedikit sendu.

" Separah itu? Hyungwon menyakitinya separah itu?" Mata Jeonghan sedikit melebar karena terkejut, ia tidak tahu kalau luka Raja Naga separah itu, Baik Seungcheol maupun Jisoo tidak memberitahu keadaan Vernon dengan detail kepadanya, mereka hanya memberitahu kalau Vernon terluka, hanya itu.

Melihat Jeonghan sedih Seungkwan dengan cepat menggelengkan kepalanya.

" Bukan Dewa Dermos yang menyakitinya kak, dia_!"

" Kak Hannie, waktunya meminum obat!"

Belum sempat Seungkwan menyelesaikan ucapan nya, tiba-tiba Minho datang dengan membawa semangkuk ramuan obat. Dengan cepat ia menghampiri keduanya, dan mata nya sedikit melotot ke arah Seungkwan. Iish, apa naga bodoh itu tidak memberitahunya untuk menjaga mulutnya.

Seungkwan mengabaikan pelototan dari Minho, ia malah hendak mengambil ramuan itu dari tangan Minho yang jelas langsung menghindarinya.

" Biar aku yang memberikan nya kepada kak Hannie!"

" Nggak! Kau pergilah, mengganggu kak Hannie saja!" Rutuk Minho.

" Kau mengusirku?" Seungkwan mendelikan matanya sinis.

" Ya, kau berisik sekali, kak Hannie harus istirahat, kau hanya_"

" Dewa, duduklah, dan ini...minumlah obatnya" Hyunjin membantu Jeonghan duduk lalu memberikan mangkuk itu kepada Dewa Phoenix yang hanya tersenyum saat melihat kedua adiknya diam mematung.

Saking fokusnya berdebat Minho tidak sadar saat Hyunjin mengambil mangkuk di tangan nya. Dan seketika ia melayangkan bombastis side eye_nya kepada Seungkwan.

" Jaga mulutmu bodoh!" bentak nya sambil berbisik.

" Apa maksud mu, bodoh!" Seungkwan yang tidak terima dengan omelan Minho pun balas berbisik. Minho memutar bola matanya dengan malas.

" Kau hampir membuka rahasia kita duyung bodoh!"

Seungkwan terdiam sebentar mencerna arah tuduhan Minho kepadanya, dan detik kemudian matanya melotot kaget ia menutup mulutnya dengan dramatis, dan melirik ke arah Minho dengan tatapan meminta maaf atas kebodohan nya.

Tanpa mereka sadari, kegiatan berbisik mereka itu dapat di lihat oleh ujung mata Jeonghan, meski ia terlihat santai meminum obatnya sampai habis lalu ia memberikan mangkuk kosong itu kepada Hyunjin.

" Terima kasih Hyunjin_ah" ucapnya pelan dengan senyum manis mengiringinya, Hyunjin terpaku sebentar melihat senyum indah itu, dan ia membalas senyuman itu dengan sedikit gugup.

" Seungkwan, bisa mengantarku ke kamar, aku mau istirahat?" Pinta Jeonghan, Seungkwan dengan cepat menghampirinya.

" Tentu saja kak" katanya dengan senyum ceria tak lepas di wajahnya yang bulat.

Rivendhell CaratlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang