Bab33🍀Keputusan Paman Seokjin🍀

101 10 1
                                    


Jeonghan menatap pemandangan di depannya dengan takjub, hamparan air laut yang berwarna biru membentang luas di bawahnya.

" Kamu ingat tempat ini?" tanya Seokjin.

" Tentu saja, ini tempat favorit aku dan Minho, paman sering mengajak kami kemari" jawab Jeonghan dengan mata berbinar, Seungcheol dan Seokjin tersenyum senang melihat binar yang telah lama redup itu.

Ya, Seokjin membawa keduanya ketempat ia membawa Minho dulu. Tempat ia bermain dengan kedua Dewa manis itu sebelum Hyungwon datang di kehidupan keduanya dan meredupkan binar di mata Jeonghan.

" Paman pikir kau sudah melupakan nya dan juga paman" ungkap Seokjin sendu, meski ia tahu alasan Jeonghan menjauhi nya.

" Maaf"

" Ini bukan salahmu, paman lah yang terlalu lemah" Seokjin menatap Jeonghan lembut, ia lalu mengalihkan pandangan nya ke depan, semilir angin menerbangkan rambut dan jubah mereka.

" Laut yang damai, semenjak Vernon menggantikan ku, laut ini semakin indah" cicit Seokjin, Jeonghan menundukkan kepalanya, ia semakin merasa bersalah, ia berjengkit pelan saat merasakan pelukan hangat di bahu nya, ia lihat Seungcheol tersenyum menenangkan nya.

" Hhh, paman sudah sangat tua, waktunya paman beristirahat" lanjut Seokjin.

" Paman jangan khawatir, karena itu lah aku ingin membicarakan ini dengan paman" Jeonghan mengelus tangan Seokjin yang duduk di samping kirinya.

" Apa yang ingin kau bicarakan Han?"

Meski Seokjin tahu apa yang akan di bicarakan Dewa ini, tapi tidak ada salahnya berpura pura tidak tahu kan. Ia lihat Jeonghan menghela nafasnya.

" Aku_"

Jeonghan menatap Seungcheol yang diam sejak tadi, wajahnya nampak datar, sedikit agak takut melihat ekspresi wajah Seungcheol. Dia tahu keputusannya ini pasti akan di tentang oleh nya, tapi dia juga tidak mau membiarkan Vernon kehilangan statusnya.

" Aku_aku mau menyerahkan Api Suciku kepada Vernon" ucap nya pelan.

" Han_"

" Tidak ada lagi yang akan meremehkan Raja Naga nanti Cheol, selain itu, bukan nya keren kalau Naga menyemburkan api di mulutnya" sela Jeonghan saat Seungcheol akan melayangkan protesan nya, Seungcheol menghembuskan nafasnya lelah.

" Kau tahu artinya saat burung Phoenix tidak memiliki api suci?"

" Lalu apa bedanya dengan Raja Naga tanpa Sisik Pelindung"

" Raja Naga tidak selemah itu Han" Seungcheol benar benar lelah menghadapai kekasihnya yang keras kepala ini.

Apa Hannie_nya sudah ketularan kebodohannya? Api Suci adalah sumber kehidupan klan burung Phoenix, dan hanya burung terpilih yang memilikinya. Tentu saja Jeonghan adalah Dewa yang terpilih itu, dan dia melepaskan nya semudah itu, sungguh Burung Bodoh, mungkin itu yang akan di ucapkan oleh penyihir Soo. Ooh, ingin sekali Seungcheol mencincang penyihir itu, di saat seperti ini dia malah menghilang.

" Tetap saja Cheol, dia seorang Raja, dia membutuhkan kekuatan besar. Sedangkan aku...aku hanya burung biasa, lagi pula aku sudah menyiapkan Minho untuk jadi pemimpin Istana Florienz, jadi..."

" Tidak ada yang akan kau berikan kepada Vernon Hannie" potong Seokjin yang sejak tadi menonton perdebatan keduanya.

" Tapi paman..."

" Tanpa Api Suci, kau tidak akan bisa bersama dengan Seungcheol"

Lagi-lagi Seokjin memotong ucapan Jeonghan, ia menatap tajam Dewa cantik itu yang langsung menundukkan kepalanya.

Rivendhell CaratlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang