Selamat membaca...
.
.
.Jeonghan menatap bayangan nya sendiri di depan cermin yang berdiri kokoh di sudut kamar nya, matanya terlihat sendu meski ia ber rias sangat cantik pagi ini.
Seperti permintaan Dewa Dermos kemarin, dia mengenakan pakaian indah yang di kirim nya, dan menghias dirinya menjadi lebih cantik.
Hari ini, adalah penentuan nasib nya meski dia ingin berontak tapi dia tidak bisa melawan kehendak Dewa Agung.
Seandainya ayah nya masih ada, dia pasti akan mempertahankan putra nya.Dan mengingat sang ayah, tak terasa air matanya kembali menetes, meskipun semalam ia sudah mengeluarkan banyak di hadapan Seungcheol.
Ya, Dewa Iblis itu dengan lembut memeluk nya dan menenangkan tangis nya yang tidak mau berhenti.
Flashback on
" Aku takut cheol, hiks!...apa yang harus aku lakukan besok?" isak nya lirih, ia merasakan usapan lembut di punggungnya.
" Tidak ada! kau hanya perlu ber rias dengan cantik" bisik Seungcheol pelan, " serahkan sisa nya kepadaku, kau_percaya kepadaku kan?"
Jeonghan mengangguk ribut di dekapan nya, membuat Seungcheol tidak bisa menahan rasa gemas nya, meskipun saat ini isakan pelan masih terdengar dari mulut kecil sang pujaan hati.
Perlahan Seungcheol melepaskan pelukannya dengan sangat hati-hati, seakan takut pria bertubuh mungil ini terluka. Di tatap nya wajah cantik Jeonghan yang masih sesenggukan menahan tangis nya. Mata, hidung dan bibir nya memerah lucu, membuat nya semakin menggemaskan. Kedua tangan Seungcheol menangkup wajah Jeonghan, perlahan ia mendekatkan wajah nya, ia kecup lembut keningnya lama, turun ke mata, hidung dan terakhir ia mengecup singkat bibir ranum itu dengan penuh kelembutan, dan kembali memeluk nya erat.
Jeonghan duduk sambil menyandarkan kepalanya ke badan Seungcheol, dan tidak menolak saat pria berbadan tegap itu membawa nya ke tepi tempat tidur.
" Tapi, dia sangat kuat cheol" gumam nya pelan ada sirat kekhawatiran dari nada rendah nya, ia menengadah kan kepalanya kepada Seungcheol, tentu saja kesemptan ini tidak di abaikan oleh Seungcheol, ia kembali melumat bibir yang selalu ia rindukan itu, hanya sebentar, kemudian tersenyum hangat.
" Percaya lah kepada ku, aku sudah menyiapkan kartu AS untuk melawan nya" katanya tenang, sambil menatap nya lembut, Jeonghan tersenyum tipis menanggapi nya, dia akan berusaha mempercayai Seungcheol.
Flashback off.
Brraaakk!
Terdengar suara pintu kamar nya di buka dengan paksa, lalu derap langkah kaki yang di hentak-hentakan mendekatinya. Jeonghan menghela nafas seolah tahu siapa yang mengunjunginya dengan keadaan marah.
" Kak Hannie!!"
Kan, siapa lagi kalau bukan adik bar-bar nya. Lee Minho si Dewa Bunga.
" Maaf Dewa, saya sudah berusaha menahan nya" ucap Hyunjin pengawal baru yang dia kirim untuk menjaga Minho itu menunduk kan kepalanya. Jeonghan hanya mengangguk pelan, mengerti dengan kondisi Hyunjin saat ini.
" Ada apa hmm?"
" Masih nanya lagi! Kenapa aku gak boleh ikut ke perjamuan itu kak?." Bentak nya kesal. Hyunjin yang memang baru menjadi pengawal Minho melotot kaget dengan gaya bicara Dewa ini yang bar-bar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rivendhell Caratland
FantasíaSebagian orang mungkin akan berbahagia saat dirinya d jadikan rebutan para raja dan pangeran tampan. Tapi tidak dengan Jeonghan. Kenapa, karena setiap harinya dia harus berhadapan dengan 12 pangeran bodoh yang selalu mengganggu nya. " Apa yang akan...