.
.
.
.
Sementara itu di istana Florienz terjadi kepanikan yang luar biasa, saat Minho berteriak histeris di kamar Jeonghan, karena kakak nya tiba-tiba meremas-remas dadanya dengan kuat, peluh sudah membanjiri tubuhnya, dan darah hitam mengalir di sudut bibir yang kini mulai menghitam." KAK JISOO! TOLONG KAK! KAK JISOOOO!" Pekik Minho panik, air matanya sudah mengalir deras, ia berusaha menarik tangan Jeonghan yang meremas dadanya erat.
" Lepaskan kak! ku mohon! itu akan melukaimu, Hiks!" jerit Minho, suara derap langkah kaki menghampirinya, bukan hanya Jisoo yang datang, Seungcheol dan Hoshi pun berhamburan ke kamar Jeonghan.
" Hannie!" pekik Seungcheol pilu ia segera memeluk tubuh ringkih itu, agar berhenti berontak menahan sakit.
" Ku mohon Hannie, bertahanlah" bisiknya parau, matanya pun sudah basah oleh air mata yang tidak bisa ia bendung.
Jisoo tidak tinggal diam, dia segera menggumam kan mantra untuk menghentikan penyebaran racun yang di luar dugaan nya sudah menyebar dengan cepat dan hampir ke jantung Jeonghan.
" Chan, hiks! Apa kak Hannie akan baik baik saja?" Isak Minho, kini ia sudah ada di pelukan Bang chan, Pengawal Raja Iblis itu dengan sigap menarik nya saat Seungcheol memeluk Jeonghan.
Bang chan mengecup kening Minho lama, mencoba menyalurkan rasa nyaman kepada Dewa manisnya.
" Ya, Dewa Phoenix baik baik saja, lihat dia sudah tenang, Penyihir Soo akan menyembuhkan nya" bisik nya pelan, tangan nya tak berhenti mengusap punggung Minho yang masih bergetar karena menangis.
" Apa yang terjadi Soo_ya ?" tanya Seokmin panik, ia memeluk bahu Jisoo karena penyihir itu hampir tumbang setelah memberi mantra kepada Jeonghan, tubuhnya lemas, bukan karena dia kehabisan tenaga, tapi dia lemas karena apa yang ia lihat sekarang, tubuh Jeonghan terlihat kurus mulai mengering, wajah nya tirus dan pucat, bahkan bibirnya yang kemarin masih membiru perlahan mulai menghitam. Padahal ini baru memasuki hari ketiga. Apa Hyungwon berbohong?.
Jisoo menggeleng lemah, " Aku tidak tahu Seok, penyebaran racunnya sangat cepat, hampir saja menyentuh jantung nya" Jawabnya lirih, Seungcheol mendongakkan wajahnya, terlihat jelas kalau dia kurang tidur, lihat saja matanya yang dulu terlihat kejam dan dingin, kini nampak sendu.
" Apa_ Hannie akan bertahan sampai tujuh hari?" katanya tersendat, rasa takut terus menghantuinya. Jisoo kembali terdiam dia pun tidak yakin dengan itu.
" Iish, kenapa ketiga orang bodoh itu lama sekali!" geram Hoshi frustasi, dia tidak berhenti mondar mandir sambil menjambak rambutnya sendiri.
" Jun dan wonwoo dalam perjalanan kemari, dan kami belum mendapat kabar dari Raja Naga" sahut Hyunjin yang juga ada di sana.
" Apa Vernon mendapat kesulitan di sana" gumam Seokmin. Semua terdiam, mereka tahu Vernon bahkan kesulitan membujuk Seungkwan, bagaimana dia bisa membujuk sesepuh dan rakyat Laut Dalam. Pasti tidak akan semudah itu.
" Chan, antar aku ke sana" Tiba-tiba Minho berucap mengejutkan semuanya.
" Untuk apa minho?" Tanya Bang chan heran, masalah nya selama ini dia tidak mau jauh dari kakak nya, kalau bukan karena Seungcheol sedetik pun dia tidak beranjak dari sisi Jeonghan.
" Aku akan membujuk kakek Seokjin"
" Jangan bodoh Minho!" bentak Hoshi, bukan apa apa, kakek tua itu tidak akan segan segan memakan Minho.
" Aku hanya ingin kak Hannie sembuh kak, setidaknya_ada yang bisa aku lakukan untuknya" suaranya mulai bergetar.
" Tapi, Ho...Kakek Seokjin itu_"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rivendhell Caratland
FantasiaSebagian orang mungkin akan berbahagia saat dirinya d jadikan rebutan para raja dan pangeran tampan. Tapi tidak dengan Jeonghan. Kenapa, karena setiap harinya dia harus berhadapan dengan 12 pangeran bodoh yang selalu mengganggu nya. " Apa yang akan...