part of ⊰⁠⊹ 32

438 41 2
                                    

setelah bel berbunyi, kini waktunya murid murid pulang, tapi tidak dengan Gralind, Atmira, dan Adara, mereka bertiga singgah terlebih dahulu di sebuah cafe yang tak jauh dari sekolahnya

"Dar" panggil Gralind

"Iya Ra?" balas Adara

"Tadi lo mau ngomong apa? gue lupa tanya tadi" tanya Gralind, seketika wajah Adara ketar ketir dan Atmira yang mendengarnya juga ikut ketar ketir

"Kok kalian panik?" tanya nya lagi

"E-eh nggak kok Ra" jawab Atmira

"Terus lo tadi mau bilang apa?" tanya Gralind sekali lagi sambil mengarahkan wajahnya ke Adara

"Ra kalo lo denger ini lo jangan ambil negatifnya dulu yah, tolong lo denger dulu baik baik, gue tau yang bakal gue omongin ini sensitif buat lo, but dengerin dulu oke?" ucap Adara, Atmira yang mendengarnya juga mengangguk

"Okee?" jawab Gralind bimbang

"Jadi gini, tadi yang gue lama di kantin itu bukan lama karena gue nunggu antrian atau apalah, but waktu gue abis dari kantin gue nggak sengaja liat Raden sama Dryan kayak di lorong gitu, dan gue kepo jadi gue mau denger omongan mereka, lebih tepatnya gak sengaja sih soalnya pas gue lewat gue denger suara mereka, and yang gue denger dan gue bisa simpulin ke elo itu, ternyata Raden sama Dryan itu sepupuan, dan parahnya gue baru tau kalo Dryan itu ngerokok because pas sama lo dia ga sejauh ini, dan kayaknya sikap baik Raden ke elo itu bukan sikap baik yang karna dia mau mainin lo sama kayak Dryan, tapi sikap baik dia karna emang dia suka sama lo, gue gak bisa mastiin itu sih, tapi yang keluar dari mulut Raden dan gue denger itu dia emang suka sama lo, bahkan dia ngancem Dryan buat ga nongol lagi di hadapan lo, apa lagi si Audrey, pokoknya kalo mereka berdua muncul di hadapan lo dan itu buat lo nangis atau apalah, itu buat Raden marah dan bakal ngehajar si Dryan, karena tadi dia bilang kalo sampe dapet lo nangis lagi, amarahnya tertuju sama Dryan, itu aja sih yang bisa gue kasih tau sama lo" jelas Adara panjang lebar

Gralind yang mendengarnya pun kaget, dia tak bisa berkata-kata, apa lagi saat dia mendengar bahwa Dryan yang sekarang adalah perokok, jujur, setelah mendengar penjelasan dari Adara, Gralind sangat kecewa dengan Audrey, karna bukannya ia menjaga Dryan dia malah membiarkan Dryan rusak dengan cara merokok

dan tanpa Gralind sadari, air matanya terjatuh kembali, ia sangat sangat tak menyangka Dryan sampai sejauh ini, memang rokok adalah hal yang sudah biasa di kalangan laki laki, tapi di mata Gralind, Dryan adalah sosok yang polos, ia tak pernah menyentuh benda seperti itu, apa lagi sampai melakukannya, tapi sekarang, ternyata Dryan sudah sejauh ini

"Dar, apa gue gagal buat ngetahanin hubungan gue?" ucap Gralind tersendu sendu dengan tangisnya

lalu Atmira, dan Adara yang melihat Gralind mulai menangis pun langsung medekat dan mengusap punggung Gralind

"Sampai Dryan berubah, dan bukan Dryan yang gue kenal lagi?" ucapnya yang masih tersendu sendu

"Ngak Ra, lo gak gagal, lo hebat udah bisa ngelewatin rintangan kayak gini, cuman keadaan waktu itu gak berpihak sama lo" balas Adara yang masih mengusap punggung Gralind

"Iya, lo yang kuat yah, gue yakin masih ada yang lebih baik dari dia, lo gak perlu mikirin hal yang buat lo sakit, itu semua udah berlalu Ra, mau lo tangisin sampai kapan pun kayak nya udah gak bisa ngulang hubungan lo sama Dryan versi yang baik, sorry Ra gue ngomong gini karena gue juga ikut kesel sama Dryan" Atmira menimpali

Gralind yang mendengar pendapat dari kedua temannya langsung memeluk temannya itu

"Mungkin pendapat kalian bener, ga seharusnya gue mikirin ini, apa lagi hal yang buat gue sakit, dan ini juga udah berlalu" ucap Gralind, Adara dan Atmira yang mendengarnya pun mengangguk pelan

"Mungkin gue akan buka hati, tapi gak sekarang yah, gue masih butuh waktu" ucapnya lagi

Adara dan Atmira yang mendengarnya senang, dan langsung memeluk Gralind

"Emang seharusnya lo buka hati Ra, Lo gak pantes gamonin dia, dia terlalu brengsek untuk lo ingat, so jangan lagi mikirin dia yah, kalo lo ketemu lo alihin muka lo aja, ini emang sulit, but lo harus sabar sama prosesnya, lama kelamaan lo akan sadar dan bakal lupa sama dia" ucap Adara

-------

setelah dari cafe tadi sore, kini Gralind baru saja menyelesaikan mandinya, lalu ia berbaring di kasurnya sambil memainkan hp, tapi di dalam hp itu, ternyata Gralind membuka Galery, dan memilih milih foto nya dengan Dryan, lalu ia hapus, dan ia hapus lagi di baru saja di hapus, bisa di bilang dia menghapus permanen fotonya dengan Dryan

"Sorry Dry, tapi kata kata Adara sama Atmira terlalu bener, lo gak pantes untuk gue inget, mungkin dengan gue ngehapus foto kita, gue bisa secepatnya lupa sama lo, walaupun kita harus ketemu disekolah setiap hari, gue akan berusaha untuk ga anggap lo ada" gumam Gralind

setelah itu, dia menyimpan hp nya di brankas samping tempat tidur lalu ia melepas kan handuk yang ada di kepalanya, lalu ia baring dan mulai menutup matanya

"Gue harap besok pagi, gue mulai hidup tanpa ada Dryan di dalamnya, dan seterusnya" gumamnya lagi sebelum ia tertidur pulas

----------

"Halo mah, pah" sapa Gralind yang baru saja turun dari kamarnya dengan ekspresi gembira

"Hai sayang, kamu kenapa? kok seneng gitu mama liat?" tanya Linda yang terheran heran

"Gak tau mah, seneng aja" balas Graling yang sudah duduk

"Lagi bucin kan lo, tumben seneng bener" ejek Chereena yang ingin memakan rotinya

"Enggak ah, lo bikin gak mood aja pagi pagi" jawab Gralind

Linda dan Revandra yang melihat kedua putrinya sedang berantem pun hanya terkekeh

"Udah udah, makan gih rotinya Dek, nanti telat" ucap Linda

"Iya mah" jawab Gralind

>>>>>>

gimana ceritanya, sorry ya baru up lagi, this is sibuk, jadi jangan bosen yah buat nungguin updetan nya

jangan lupa vote kawan

Untuk perempuan yang sedang di pelukan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang