part of ⊰⁠⊹ 34

357 44 2
                                    

setelah menghabiskan makanannya masing masing, Raden mulai membuka suara dan mempertanyakan hubungan Gralind dengan Dryan

"Ra? Gue udah boleh bahas ini?" tanya Raden yang membalikkan badannya ke arah Gralind

"Sebenarnya kenapa lo pengen tau hubungan gue sama Dryan?" bukannya menjawab, Gralind malah bertanya balik

"Seperti yang gue bilang tadi, supaya gue bisa ngelindungin lo" jawab Raden

"Karena apa lo mau ngelindungin gue?" tanya Gralind lagi

"Karena kemarin, lo nangis karena lihat Audrey sama Dryan kan depan rumahnya Audrey, karena itu, gue cuman ga mau lo sakit hati karena cowok kayak Dryan, gue gak tega Ra" jawab Raden di akhir kata dengan wajah murung

"Den, bukannya gue gak mau lo ngelindungin gue, tapi lo orang baru yang gue kenal, dan gak segampang itu buat gue cerita masalah kayak gitu ke elo, dan iya, jangan tega sama gue karena hal begituan, gue emang sakit hati ngeliat mereka berdua, tapi bukan berarti gue mau di kasihani" jelas Gralind dengan tatapan serius ke Raden, "Ngertikan?" lanjutnya

"Iya ngerti, maaf kalo gue dengan tiba-tiba muncul di hidup lo dan pengen tau masalah yang mungkin itu privasi untuk lo, sekali lagi maaf, gue nggak bermaksud apa apa" ucap Raden mengerti akan tutur kata dari Gralind

*andai lo tau Ra, gue kayak gini karena gue mau menjaga sosok Rani untuk kedua kalinya, walaupun kenyataannya lo bukan Rani tapi Gralind, dan ternyata cara gue salah dengan tiba tiba masuk di kehidupan lo tanpa izin, maaf Ra* batin Raden mengeluh

Gralind yang melihat Raden terdiam pun langsung menyadarkannya

"Den, Den, Raden" panggil Gralind sambil melambaikan tangannya di hadapan Raden

"Eh iya Ra?" tanya Raden yang telah tersadar

"Nggak, mending lo pulang aja, udah mau magrib soalnya" jawab Gralind

"Oh iya Ra, gue balik dulu, maaf kalo ganggu" ucap Raden, yang di balas anggukan oleh Gralind

lalu, Raden pun berdiri lalu berjalan menuju pintu depan, namun saat di pintu, ia teringat jika kelasnya dan kelas Gralind akan mengadakan tour bersama, ia pun langsung membalikkan badannya untuk mengingat kan Gralind

"Oh iya Ra, kelas kita nanti ngadain tour kan?" tanya Raden pada Gralind

Gralind yang sontak mundur karena terkejut dengan Raden yang tiba tiba membalikkan badannya

"Iya, katanya minggu depan tapi gak tau hari apa" jawab Gralind

"Kalo misal berangkatnya bisa gabung dalam satu bus, kita barengan aja duduknya, boleh?" tanya Raden dengan hati hati

"Emhh, gak tau juga Den, tapi kalo di samping Adara atau Atmira kosong mending gue sama mereka" jawab Gralind, karena ia tak mungkin duduk bersama dengan Raden secara tiba tiba, ia tak ingin ada rumor, dan terlebih juga, pasti ia akan canggung bila bersama Raden, selain itu ia juga tak ingin terlalu dekat dengan Raden

"Oh iya" singkat Raden memaklumi kondisi Gralind jika duduk dengan nya pasti tidak nyaman karena ia baru saja kenal, dan pastinya akan canggung, terlebih Gralind orangnya tidak banyak bicara bila keadaan ramai maupun sepi, ia memilih untuk berdiam diri

"Ya udah gue balik yah" ucap Raden, "Hati hati" singkat Gralind

Raden pun beranjak keluar dari rumah Gralind dan keluar dari halaman rumah itu lalu menarik gas nya untuk menuju pulang

–––––––

Sesudah Raden pergi dari rumah Gralind, Gralind langsung membereskan piring tadi, lalu naik ke kamarnya

Untuk perempuan yang sedang di pelukan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang