part of ⊰⁠⊹ 30

667 47 0
                                    

pagi hari pun tiba, kini Gralind bersiap siap untuk berangkat sekolah, namun sebelum itu, ia turun ke bawah untuk sarapan bersama keluarganya

" Morning mah, pah " sapa Gralind saat berada di anak tangga yang hendak turun

" Pagi sayang, sini duduk, kita sarapan dulu " balas Linda pada Gralind

Gralind pun duduk di kursi yang di sediakan oleh Linda dan mengambil selembar roti lalu ia oleskan dengan slay cokelat

" Kakak mana mah? " tanya Gralind sambil mengunyah roti yang tadi ia ambil

" Kakak kamu katanya ada urusan, jadi dia pergi lebih awal tadi " jawab Linda

" Oh gitu, ya udah, kalo gitu aku berangkat juga yah " pamit Gralind saat sudah menyelesaikan sarapannya lalu mengambil tas yang ia gantung di kursi dan hendak menyalimi Linda dan Revandra

" Ya udah kalo gitu papa juga pamit kerja " pamit Revandra sambil menyalurkan tangannya untuk di salimi oleh Linda lalu ia mengecup dahi Linda

" Kalian hati hati yah di jalan, dan kamu dek, jangan balap balap yah " ingat Linda

" Oke mah, assalamualaikum " salam Gralind yang di balas oleh Linda

SKIP

di perjalanan, Gralind hendak singgah di satu warung di persimpangan jalan, namun dari kejauhan ia melihat sosok yang ia kenal sedang bersama oleh sosok perempuan, ya, sosok itu Dryan, masa lalu Gralind yang jahat itu, terlihat Dryan yang sedang memasangkan helm di kepala Audrey , warung yang ingin disinggahi Gralind memang tak jauh dari rumah Audrey, jadi ia bisa melihat dari jarak warung itu

" Shitt, gue liat lagi " gumam Gralind " Sakit banget " sambil mengelus dadanya " Ternyata masih sama ya, gue kira udah ngak " batinnya

tak dirasa, setetes air mata jatuh di pipi Gralind, tak berpikir lama Gralind langsung menarik gas motornya dan melaju dengan kecepatan tinggi

kini Gralind telah sampai di sekolahnya, ia memarkir motornya terlebih dahulu lalu langsung menaiki anak tangga dan masuk ke kelasnya, di kelasnya, Gralind melanjutkan tangisnya, ia menangis se nangis nangisnya, karena di kelas hanya dia yang baru datang

" Sakit banget Dry " ujarnya " Sakit yang lo kasih membekas dan jadi luka " ujarnya lagi " Kapan, kapan gue bisa ngelupain lo " ujarnya sambil memukul mukul dadanya

tak lama Adara dan Atmira datang, Adara dan Atmira yang melihat Gralind seperti orang yang tak punya kekuatan untuk bangkit pun langsung menghampirinya, mereka berdua kaget kenapa pagi pagi begini Gralind sudah menangis dan mengacak acak rambutnya

" Hei Ra, lo kenapa lagi? " tanya Adara yang langsung memeluk Gralind

" Sakit Dar, sakit banget " jawab Gralind

" Sakit kenapa Ra, siapa yang nyakitin lo? " tanya Atmira sambil mengelus elus punggung Gralind, tapi tak di jawab oleh Gralind

" Gralind " suara berat yang tak asing di telinga mereka bertiga

" Are you okey? " tanya orang bersuara berat itu saat sudah di samping Gralind

" Raden " ujar Gralind, ya, orang itu Raden, sontak Gralind langsung menghapus air matanya menggunakan jari jari nya

" Lo ngak papa " tanya nya sekali lagi

" Gue ngak papa, ngapain lo kesini " jawab Gralind sambil masih menghapus air matanya

" Den lo tau penyebab Gralind nangis? " tanya Atmira penasaran

" Tadi gue ngeliat Gralind di jalan, terus gue juga ikut berhenti karna gue liat Gralind lagi singgah di satu warung di pinggir jalan " jelas Raden

Untuk perempuan yang sedang di pelukan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang