part of ⊰⁠⊹ 39

271 26 0
                                    

Tragedi macam apa yang pernah menjebak kita di masa lalu?

































Kini Gralind dan Raden sudah ada di sebuah taman kota, dan mereka berdua sedang duduk di pinggiran taman

"Ra, kenapa tadi kayak ketakutan gitu?" tanya Raden pelan, sambil merapihkan anak rambut Gralind, "Lo ada yang mau di cerita in? cerita aja Ra, biar lo gak ketakutan kayak tadi" lanjutnya

"Den" panggil Gralind dengan nada isak, karena ia masih menangis, namun tak separah tangisan waktu ia di bukit

"Ya?" jawab Raden

"Ga tau kenapa tempat tadi rasanya gak asing, dan gue mimpi pernah ada kejadian di sekitar tempat itu, dan pas gue mimpi, rasanya gue yang ngalamin kejadian itu, dan....anehnya gue gak sendirian, tapi gue berlima, yang gue inget cuman papa, mama, gue, sama kak Chere, tapi ada satu orang lagi yang mukanya mirip gue, tapi gue kira itu bayangan gue" jelas Gralind, "Aneh Den, mimpi itu buat gue takut" lanjutnya sambil menaikkan kedua kakinya dan memeluk kakinya

"Kejadian apa Ra? kenapa itu sampai bikin lo takut? dan emangnya kenapa kalo kalian berlima? berarti kalian satu keluarga kan di kejadian itu?" tanya Raden sambil kembali mengelus punggung wanita di sampingnya

"Kecelakaan, itu yang gue inget, dan gue sekeluarga cuman 4 orang, cuman orang tua sama gue yang dua bersaudara, orang itu gak tau siapa, gue kiranya bayangan gue, karena kita mirip" jelas Gralind

karena merasa bingung dengan yang di alami Gralind, Raden coba berpikir hal apa yang harus ia lakukan untuk memahami mimpi Gralind itu

mirip? apakah Gralind mempunyai saudara kembar? atau memang itu hanya bayangan Gralind? tapi bagaimana Gralind bisa menyimpulkan bahwa orang yang ia liat hanya bayangannya karena mereka mirip?

tiba tiba..... Gralind kembali merasakan kepala nya seperti berputar, hingga membuatnya pusing

"Agkhhh" tangis Gralind bertambah deras, dan ia juga menjambak rambutnya sendiri, "Pusing agkhhh" frustasi nya

"Ra, kita ke rumah sakit aja yah? lo tahan ya" ucap Raden yang melihat kondisi Gralind

Raden segera menghampiri motornya dan menghampiri Gralind untuk kembali ia gendong dan menaikkannya ke atas motor, lalu mereka berdua beranjak dari taman dan menuju rumah sakit terdekat

—————

"Jadi gimana dok, temen saya?" tanya Raden pada dokter yang memeriksa Gralind tadi

Yap, mereka sudah sampai di rumah sakit, dan kini Gralind baru saja selesai di periksa

"Saya perlu bicara dengan anda, bisa ikut keruangan saya?" tanya dokter yang di balas anggukan oleh Raden

beberapa menit berjalan, kini Dokter dan Raden sudah berada di ruangan sang dokter

"Jadi gimana dok?" tanya Raden lagi

"Saya mau bertanya, apakah sebelumnya saudari Gralind pernah mengalami kecelakaan?" tanya Dokter, oke pertanyaan ini cukup membuat Raden kebingungan

"Maaf dok, kalau itu saya kurang tau, yang saya tau dia hanya sakit kepala, dan tadi sempat pingsan, bangun bangun ia bilang kalau ia mimpi" jawab Raden

"Dia bilang dia memimpi kan apa?" tanya Dokter

"Kecelakaan dok, itu yang dia bilang, sewaktu saya tanya kenapa ia bisa ketakutan" jawab Raden

Dokter yang mendengar itu pun mulai berpikir sejenak, dan setelah beberapa menit berpikir, ia kembali bersuara

"Sepertinya memang benar" ucap sang dokter

"Benar apa dok?" tanya Raden

"Saudari Gralind sepertinya memang pernah mengalami kecelakaan, karena hasil pemeriksaan tadi, menyatakan bahwa kapasitas ingatannya adalah 87%, yang artinya dia pernah mengalami amnesia" jelas dokter

"Amnesia? 87%? kalau ingatan Gralind sudah mencapai itu, terus, apa apa saja yang ia lupa dok?" tanya Raden yang mengerut kan dahinya

"Yang ia lupa hanya seperti kejadian, dan tempat kejadian, atau ia bisa saja lupa dengan kerabat atau orang terdekatnya" jawab dokter, "Rata rata yang memiliki ingatan di bawah 90% itu pernah mengalami amnesia, namun sepertinya kecelakaan yang di alami saudari sudah cukup lama, hingga persenan otaknya sudah lumayan untuk mengingat di sekitarnya" lanjut nya

mendengar itu, Raden mengangguk paham, artinya Gralind saat ini belum mengingat sepenuhnya, sepertinya Raden harus mengetahui lebih dalam tentang Gralind dan membantu Gralind untuk ingatannya mencapai 90% keatas

"Apa tadi anda membawa Gralind ke suatu tempat yang pernah ia kunjungi?" tanya Dokter tiba tiba

"Saya nggak tau dok, saya hanya membawa dia jalan jalan, di sebuah bukit, dan tak lama ia pingsan" jawab Raden

"Sepertinya ia tak asing dengan bukit itu hingga ia memaksa untuk mengingat bukit tersebut dan alhasil ia pingsan" ucap sang dokter

"Ya sudah, saya beri dia obat, nanti kamu ambil di apotek dan berikan pada saudari Gralind" lanjut dokter lalu Raden pun mengangguk paham

—————

sekarang Raden sedang berada di apotek rumah sakit untuk menebus obat yang di berikan dokter untuk Gralind

setelah mengambil obat, ia langsung menuju ruangan Gralind yaitu di UGD

"Ra, lo udah baikan?" tanya Raden yang sudah berada di sebelah ranjang Gralind

Gralind menoleh, lalu ia mengangguk pelan

"Oh iya ini ada obat dari dokter, nanti lo minum ya" ucap Raden, dan lagi Gralind hanya mengangguk

"Lo mau pulang?" tanya Raden lagi, dan lagi lagi Gralind hanya mengangguk

"Ya udah, bangun, kita pulang" ucap Raden

lalu Raden membantu Gralind bangkit dari tidurnya, lalu menggendong Gralind di belakangnya untuk menuju motornya

—————

Jangan percaya kata kata dokternya, itu aku ngetiknya ngarang, tapi anggap aja emang gitu kejadiannya

Jangan lupa vote dan coment!

Untuk perempuan yang sedang di pelukan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang