part of ⊰⁠⊹ 40

304 34 3
                                    

Kini Gralind baru saja merebahkan dirinya, namun ia teringat dengan obat yang di berikan Raden tadi saat sampai dirumahnya

ia langsung bangkit kembali dan meraih tasnya yang ia lempar asal ke atas kasur

lalu ia membuka tasnya dan mengambil sebuah plastik, yang isinya hanya ada 1 macam obat, yaitu obat Benzodiazepin (obat anti kecemasan)

lalu Gralind membaca aturan pakai obat tersebut, dan ternyata obat itu di minum apa bila merasakan gejala yang menyangkut obat tersebut, jadi ia menyimpan obat itu di nakas lalu ia beranjak dari kasurnya untuk menggantung tasnya, lalu ia kembali untuk merebahkan lagi dirinya

*Tadi itu mimpi apa? orang itu kenapa mirip sama gue? itu cuman bayangan gue kan? —batin Gralind bertanya

karena tak ingin memikirkannya lagi, Gralind akhirnya memutus kan untuk tidur, ia pun memejamkan matanya dan mulai tertidur pulas

—————

Pagi kembali menyambut hari Gralind, kini ia sedang duduk di teras rumahnya, sambil menikmati secangkir teh dan cookies buatan Linda

"Dek mama boleh ikut duduk?" tanya Linda sontak membuat Gralind kaget, bagaimana tidak? Gralind sedari tadi hanya sendirian dan tiba tiba Linda datang dan langsung bertanya, dan itu membuat Gralind terkejut

"Ah iya mah, duduk aja" jawab Gralind, lalu ia kembali memandang bunga bunga yang di rawat oleh Linda sejak lama

"Kamu kenapa? kok pucet gitu?" tanya Linda lagi, saat ia sudah duduk di samping meja yang membatasi dirinya dengan Gralind

Gralind yang mendengar itu pun menoleh ke arah Linda, lantas ia mengerutkan keningnya heran "Masa? padahal aku gak kenapa napa" jawab Gralind sembari meraba wajahnya

"Gak mungkin dek, coba cerita, sapa tau kamu lagi kepikiran apa gitu, sampe bikin kamu pucet?" ucap Linda

"Aku emang ada kepikiran satu hal sih mah, tapi gak tau juga" jawab Gralind lesu

Linda yang melihat anaknya yang tak semangat pun mulai mengelus-elus rambut Gralind sembari tersenyum

"Ya udah, adek cerita coba, sapa tau mama bisa bantuin" pinta Linda, lalu Gralind pun mengangguk

Gralind mulai menceritakan kejadian tadi malam saat ia bersama Raden

"Tapi kamu gakpapa kan? kepala kamu masih sakit gak? kamu udah ke dokter belum?" panik Linda yang mendengar cerita Gralind, dan langsung memegang kedua pipi anaknya

"Nggak kok mah, aku gakpapa, aku udah kedokter tadi malam, dan cuman di kasih obat anti kecemasan" jawab Gralind yang menangkap satu tangan Linda di pipinya lalu mengelusnya

"Syukurlah, mama khawatir takut kamu ing–
ucapan Linda terpotong, sontak ia menutup mulut nya

"Takut aku ingat apa mah?" tanya Gralind, lalu Linda pun melepas tangan nya dari mulutnya lalu tersenyum pada Gralind

"Enggak nak, nggak usah di pikirin, lupain aja" jawab Linda "Yang penting kamu sekarang gakpapa" lanjutnya

Gralind yang mendengar itu pun mengangguk paham, lalu ia mengambil secangkir tehnya, lalu meneguknya

*Aku harus beri tahu papa, kalau Gralind memimpikan kejadian 10 tahun yang lalu —batin Linda

—————

"Pah kamu udah pulang? kok cepet?" tanya Linda yang mengambil tas dan jaz milik Revandra

"Iya, tadi pak Bima cepet in jadwal pulangnya, katanya dia mau ada acara di rumahnya, dan karena papa asistennya jadi papa disuruh bantu untuk nyiapin acara dirumahnya" jelas Revandra sembari berjalan ke meja makan

Untuk perempuan yang sedang di pelukan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang