part of ⊰⁠⊹ 27

566 45 11
                                    

akhirnya Gralind pun mengiyakan ajakan Raden untuk berangkat sekolah bersama, walaupun risih, Gralind harus tetap mau, bagaimana pun Raden sudah rela lama menunggu dirinya

kini mereka berdua tengah berada di perjalanan menuju kesekolah, seperti waktu hari Minggu, kini Raden memakai motornya kembali. Mereka berdua menikmati perjalanan, menikmati sejuknya angin pagi, namun Gralind sedikit berjaga jarak duduk dengan Raden, ia belum siap jika harus berdekatan dengan orang yang baru saja ia kenal, tanpa Gralind sadari, ternyata Raden menyempatkan pandangannya ke spion motor untuk melihat wajah Gralind yang begitu indah

SKIP

setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya Raden dan Gralind telah sampai di sekolah, Raden pun memarkirkan motornya di garasi sekolah sebelah kanan, karena yang di garasi sebelah kiri itu khusus mobil

setelah memarkirkan motor, Gralind dan Raden pun masuk ke sekolah, mereka berjalan bersamaan hingga akhirnya berpisah saat masing masing dari keduanya ingin ke kelas

saat di kelas, Gralind hanya terdiam, mematung, memikirkan kejadian ia di bonceng oleh Raden, karena baru kali ini ada cowok yang berhasil membonceng nya setelah banyak dari murid yang ingin bersama Gralind

" Kenapa gue bisa terima ajakan dia yah " batin Gralind sejenak

tak lama Adara dan Atmira masuk ke kelas bersamaan, dan berteriak dengan suara cempreng nya itu

" GRALINDDD!! " teriak Adara dan Atmira bersamaan

" Bisa ngak sih, ngak usah teriak " risih Gralind sambil mengelap ngelap telinganya kasar " Budeg gue lama lama " ujarnya

" Ya maap Raa " takut Adara, sedang Atmira menunduk kan kepalanya " Eh iya Raa, kita mau nanya " ujar Adara

" Duduk dulu baru bicara " respon Gralind, Adara pun duduk, di ikuti dengan Atmira

" Lo udah jadian kan sama Raden? " tanya Adara mengintrogasi saat sudah duduk

seketika Gralind batuk tanpa sebab, ia tidak menduga Adara akan mengeluarkan pertanyaan seperti itu lagi

" Wait, bisa ngak sih, pertanyaan lo ngak usah aneh aneh " ujar Gralind yang masih mengelusi dadanya akibat sakit karena batuk

" Dari kemarin pertanyaan lo aneh tau " marah Gralind, Gralind sudah risih dengan pertanyaan seperti itu

" Ya lagian, dari kemarin kalian goncengan terus, apa ngak curiga kita " respon Adara " Iya ngak Mir " ujarnya

" Iya, dari kemarin kalian goncengan mulu, kayak uda.....

" Ssshhhttt " desis Gralind menghentikan perkataan Atmira " Sekali lagi kalian bahas Raden, gue ngak mau ngajak kalian ngomong, catet itu " pinta Gralind

Gralind pun langsung meninggalkan Adara dan Atmira yang masih mematung karena ucapan Gralind tadi, mereka berdua takut salah ucap, karena apa bila mereka menyebut nama Raden saja pasti Gralind benar benar tak ingin berbicara dengan mereka, karena Gralind adalah orang yang tidak pernah mengingkari omongannya sendiri

SEMENTARA RADEN

ia juga sudah ada di kelas sejak tadi, ia berkumpul bersama temannya, yaitu Gaishan dan Akhtar, mereka hanya sibuk memainkan game, itu sudah hal biasa bagi laki laki bukan?

" Gue capek ah, kalah terus " ujar Raden sambil mematikan hpnya

" Wajar kali Den, namanya juga pemula " respon Akhtar

akhirnya Akhtar dan Gaishan melanjutkan game nya, sedangkan Raden, ia mulai melamun dan memikirkan Gralind, gadis yang tadi ia bawa

" Gralind ternyata memang benar benar mirip dengan Rani " batin Raden " Apa mungkin nanti sikap dia juga sama dengan Rani? " batinnya bertanya tanya " Ra, kapan pun waktunya, aku pastikan kamu jadi milik aku " batinnya lagi

bel pelajaran pertama pun dimulai, semua murid di High School State 3 itupun memulai pelajarannya, begitupun di kelas Raden dan Gralind, hingga akhirnya.......

>>>>

komen yang banyak kalo kalian suka
💗😊

Untuk perempuan yang sedang di pelukan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang