4

879 77 14
                                    

-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

"Nyonya, udara diluar sangat dingin, anda tidak kedinginan?"

Mina yang berdiri di ambang pintu utama memperingati nyonya mudanya yang tengah duduk di kursi teras rumah.

Naomi menoleh, kemudian menggeleng seraya tersenyum, "Tidak, ini tidak begitu dingin untukku,"

Mina ber-wah dalam hati, ia yang berdiri di ambang pintu, lengkap dengan mantel saja merasa kedinginan.

Tapi Naomi yang hanya memakai turtleneck sweater berwarna cokelat muda dan rok seperempat kaki itu terlihat biasa-biasa saja.

Musim dingin di awal bulan Februari itu memang mengerikan.

Itu yang dipikirkan Mina.

"Mina,"

"Ya, nyonya?"

"Di daerah ini, apa hanya ada satu rumah? Maksudku, bangunan lain apakah ada?"

"Tidak, nyonya. Jika anda berjalan menuju utara perbukitan, akan ada jalanan yang sedikit menanjak,  lalu disana ada sebuah rumah,"

"Rumah?"

Mina mengangguk, "Hmm, maksud saya juga semacam villa, milik keluarga Hong,"

"Keluarga Hong?"

"Ya, mereka cukup berkerabat dengan keluarga tuan John,"

Mina meneruskan penjelasannya, "Saya dengar sudah dua bulan terakhir, putra mereka yang seusia tuan John, tinggal di rumah itu,"

Naomi menatap Mina, penasaran.

"Apa dia berteman dengan John?"

"Mungkin, bibi Hwang yang lebih tahu, anda bisa bertanya pada bibi Hwang nanti,"

Naomi tersenyum, matanya berbinar, kemudian wanita cantik itu bangkit.

"Aku ingin lihat rumah itu," ucapnya cepat, kemudian berjalan cepat terlebih dahulu dan membuat Mina kelabakan.

"Ah! Nyonya! Tunggu saya! Mantel! Anda harus memakai mantel!"

...

Mina berhasil mengejar Naomi, dengan terengah-engah pelayan muda itu mengiringi sang nyonya berjalan melalui tanjakan perbukitan.

"Daerah disini indah sekali, pantas saja banyak yang mendirikan villa,"

Naomi terus berucap mengagumi setiap pemandangan yang memanjakan matanya.

"Benar, nyonya. Sayangnya hanya di waktu tertentu saja daerah ini akan ramai, terlebih jika waktu anak-anak berlibur sekolah,"

"Lalu jika memasuki musim semi, pohon Tabebuya di sepanjang jalan ini, bunganya akan bermekaran, ketika jatuh, mereka akan memenuhi pinggiran jalan, cantik sekali."

Fading The Heartless | JOHNNY SUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang