Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
John menerima panggilan video, lelaki itu hanya menatap lurus pada layar tabletnya, sembari menyeruput espresso.
Wanita cantik yang muncul di layar, menutupi setengah wajahnya dengan bantal.
"Sudah hampir lima menit kau hanya memperlihatkan dahi dan matamu, Naomi,"
John akhirnya bersuara, sejak ia menerima panggilan itu, Naomi hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata pun.
"Karena sedari tadi kau terlihat sibuk,"
"Sekarang tidak," John berucap, "Bicaralah,"
Naomi terlihat memutar layar ponselnya, menjauhkan bantal dan kini John bisa melihat wajah cantik itu sepenuhnya.
"Eum..."
John menunggu dengan sabar, wanita yang tampak ragu-ragu itu, menggigit bibir bawahnya, bergumam pelan.
"John... kau tahu ada apa di tanggal 12 lusa?"
John menaikkan sebelah alisnya, kemudian sudut bibirnya tertarik.
"Tentu,"
"B-benarkah?!"
"Kau ingin sesuatu? Hadiah yang spesifik?"
Mata wanita itu membesar, dari raut wajahnya, Naomi terlihat tidak menyangka jika John mengetahui tanggal kelahirannya.
Hari ulangtahunnya, John tahu.
Bukankah suaminya itu sempurna?
Senyum cantiknya mengembang.
"Jangan ragu mengatakannya, apa yang kau inginkan?"
"John, bagaimana.... jika aku ingin merayakannya?"
"Bukankah itu harus?"
"Tapi itu... aku berpikir setelah kakek dan nenekmu menghubungiku akhir pekan lalu, aku sangat ingin pergi menemui mereka, apakah boleh? Tapi aku akan sangat mengerti jika kau keberatan," Naomi berucap dengan hati-hati.
John terdiam sesaat, sementara Naomi kembali menutupi wajahnya dengan bantal.
Mata cantik yang tadinya menyorot penuh antusias itu kembali berubah, sendu dan ragu.
Seperti sedang mempersiapkan dirinya jika permintaannya ditolak.
"Mereka, ya?"
John mulai berucap pelan, "Kau sangat ingin bertemu kakek dan nenekku?"
Naomi mengangguk.
"Nenekku itu sangat cerewet, asal kau tahu saja,"
"Jadi, apakah boleh?"
"Untuk hari istimewamu, kenapa tidak?"
"JOHN! Ups-" Naomi segera menutup mulutnya sendiri karena tak sadar berteriak karena antusias.
